Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

43 Maka dapat disimpulkan bahwa PTK peneliti dan guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran menjadi lebih efektif melalui penelitian tindakan kelas. Peneliti terlibat langsung dalam proses sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian sejak perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini seluruh anak kelompok A ABA Telogolelo Hargomulyo Kokap Kulon Progo, yang berjumlah 19 anak, yang terdiri dari 13 anak perempuan dan 6 anak laki laki. Dalam penelitian ini dilakukan secara klasikal yang diikuti oleh seluruh anak.

C. Setting Penelitian

1. Tempat Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelompok A TK ABA Tlogolelo Kokap Kulon Progo yang beralamat Hargomulyo Kokap Kulon Progo. Setting penelitian ini adalah suasana pembelajaran di lapangan TK ABA Tlogolelo Kokap Kulon Progo. Tempat penelitian ini hanya menggunakan panjang 6 meter dan lebar 4 meter 2. Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan bulan Mei pada Semester II Tahun Ajaran 20152016. 44

3. Desain Penelitian

Ada beberapa model penelitian tindakan kelas yaitu terdiri dari empat macam model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, Kemmis dan Mc Taggart, John Elliot, Ebbut, dan Mc. Kernan. Model PTK yang dikembangakan oleh beberapa ahli memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing. Penelitian tindakan kelas ini, peneliti memilih model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Wijaya Kusuma 2010: 20 mengemukakan model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin. Hanya saja komponen acting tindakan dan observingpengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begtu pula observasi juga harus dilaksanakan. Berikut yang dikemukakan bentuk desainnya Kemmis McTaggart, 1990:14 dalam buku Wijaya Kusuma 2010: 20 Keterangan Gambar : a. Perencanaan Plan b. Tindakan dan Observasi Act Observe c. Refleksi Reflect Gambar 5. Alur PTK Desain Kemmis Mc Taggart 45 Alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: perencanaan tindakan, pelaksanaan dan pengamatan tindakan, refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Berikut uraian alur tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Planning Perencanaan yang dilakukan merupakan tindakan untuk meningkatkan kemampuan pada anak dalam gerak manipulatif melalui menggiring bola. Peneliti dan guru kelas merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi dikelas berdasarkan hasil pengamatan awal. Tindakan selanjutnya peneliti dan guru kelas merancang kegiatan pembelajaran untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan kemampuan gerak manipulatif melalui menggiring bola. Peneliti dan guru kelas menentukan waktu pelaksanaan penelitian dan membuat Rencana Kegaiatan Harian RKH yang sesuai dengan kegiatan yang akan dijadikan penelitian. Berikutnya menyusun dan mempersiapkan lembar observasi dan alat pendokumentasian kegiatan pembelajaran. Peneliti dan guru kelas juga mempersiapkan peralatan dan tempat yang digunakan dalam penelitian. 2. Tindakan Action dan Observasi Tindakan untuk penelitian ini mempergunakan panduan dari perencanaan yang telah dibuat, namun bersifat terbuka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi saat pelaksanaan penelitian. Guru kelas saat penelitian berperan sebagai pelaksana dan peneliti sebagai pengamat. Pelaksanaan kegiatan sesuai Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan peneliti. Peneliti dan guru kelas bekerjasama