47 melakukan penelitian di Siklus II. Setelah dilakukan Siklus II akan diketahui
apakah pada Siklus II sudah maksimal atau belum.
D. Metode Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto 2005: 100 menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi yangdibutuhkan oleh peneliti, agar memperoleh data yang sesuai dengan harapan. Suharsimi Arikunto 2006
:150 mengemukakan bahwa ada beberapa jenis metode atau instrumen pengumpulan data yaitu: tes, angket atau kuisioner, wawancara, observasi, rating
scale, dan dokumentasi. Pada penelitian ini peneliti memilih dua metode untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan menggriring
bola yaitu: 1.
Observasi Wijaya Kusuma, dkk 2010: 66 mengemukakan pengamatan atau
observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian
yang berhubungan dengan kondisi atau interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok.
Penelitian ini peneliti menggunakan metode participant observer, participant observer merupakan suatu metode observasi dimana observer atau
peneliti mempunyai hubungan interaksi yang baik dengan pihak yang diamati, ikut serta dalam berbagai kegiatran yang dilakukan oleh pihak yang diamati dan
segera mencatatkan apa yang terjadi dalam catatan lapangannya. Hasil observasi
48 yang dilakukan peneliti adalah masih rendahnya kemampuan gerak manipulatif
melalui kegiatan menggiring bola. Hal ini terlihat ketika peneliti mengobservasi bermain sepak bola banyak kesulitan kesulitan yang terjadi mengenai aspek
kecepatan, kelincahan, koordinasi mata dan kaki. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan kegiatan menggiring bola sebagai media pembelajaran untuk dapat
meningkatkan kemampuan gerak manipulatif. Alat yang digunakan bola berukuran medium, stopwacth, 6 buah pancang kayu, peluit, meteran.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pencarian data mengenai variabel yang dapat berupa catatan, gambar-gambar, video, yang dapat digunakan sebagai data dalam
hasil pengamatan .Suharsimi Arikunto 2010: 201 mengemukakan bahwa di dalam melakukan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda benda tertulis
seperti buku buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat dan catatan harian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa RKH, foto-
foto kegiatan anak yang dapat menggambarkan perkembangan anak.
E. Instrumen Penelitian
Suharsini Arikunto 2002: 136 mengemukakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah dioleh . Instrumen dalam
penelitian ini digunakan untuk melihat seberapa keberhasilan kemampuan gerak manipulatif melalui menggiring bola dengan jarak yang sudah ditentukan
memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan gerak manipulatif.
49 Pada penelitian ini menggunakan instrumen pokok, yaitu panduan
observasi dalam kemampuan gerak manipulatif dan kegiatan menggiring bola. Berikut ini tabel kisi-kisi observasi penilaian kemampuan gerak manipulatif
melalui kegiatan menggiring bola. Variabel yang diteliti melipuri kemampuan gerak manipulatif dan kegiatan menggiring bola.
Tabel 1. Kisi kisi Observasi Penilaian Kemampuan gerak manipulatif melalui kegiatan menggiring bola.
Variabel Sub Variabel
Indikator Kemampua
n Gerak Manipulatif
Kemampuan anak menguasai suatu objek yang melibatkan
koordinasi mata dan kaki. Samsudin 2008: 8
• Anak mampu
mengendalikan bola menggunakan koordinasi mata
dan kaki sehingga terarah sejauh 6 meter kemudian
kembali ke tempat semula 12 meter dengan lintasan lurus.
Kegiatan Menggiring
Bola Kemampuan anak mampu
menggiring bola. • Kecepatan adalah kemampuan
untuk menggerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dalam
waktu yang secepat mungkin. Rusli Lutan 2001: 63-72
• Kelincahan adalah kemampuan untuk menggerakan badan atau
mengubah arah secepat mungkin. Rusli Lutan 2001: 63-
72
• Koordinasi gerak : kemampuan yang mencakup dua atau lebih
kemampuan perspektual pola- pola gerak. Bambang
Sujiono,dkk 2008: 7.3 • Anak mampu menggulirkan
bola dengan cepat sejauh 6 meter kemudian kembali ke
tempat semula 12 meter dengan lintasan lurus
• Anak mampu menggulirkan bola secara
terarah dan cepat sejauh 6 meter kemudian kembali ke
tempat semula 12 meter dengan lintasan lurus
• Anak mampu menggulirkan bola secara terarah dengan
koordinasi mata dan kaki sejauh 6 meter kemudian
kembali ke tempat semula 12 meter dengan lintasan lurus.
50
F. Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya dalamproses penelitian adalah menganalisis data. Kegiatan mengklasifikasikan,menganalisa dan menarik kesimpulan dari semua
data yang terkumpul dalamtindakan disebut sebagai langkah menganalisis data. Analisis data diwakili olehrefleksi putaran penelitian tindakan. Dengan
melakukan refleksi peneliti akanmemiliki wawasan otentik yang membantu dalam menafsirkan data penelitian.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptifkualitatif dan kuantitaf yakni menggambarkan data menggunakan kalimat untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci sedangkan
deskriptif kuantitatif untuk mengetahui persentase kemampuan gerak manipulatif anak.
Hasil yang diperoleh dari observasi pembelajaran akan dianalisis, sebagai bahan untuk menentukan tindakan berikutnya. Disamping itu seluruh data yang
digunakan untuk mengambil kesimpulan dan tindakan yang dilakukan menggunakan rumus yang telah dikemukakanoleh Ngalim Purwanto 2008:120:
Keterangan : NP
: nilai persen yang dicari diharapkan R
: skor mentah yang diperoleh SM
: skor maksimum ideal dari nilai yang ada 100 : konstanta
51 Suharsimi Arikunto 2005: 44 mengemukakan bahwa kriteria
keberhasilan berupa persentase kesesuaian, yaitu : a. Kesesuaian kriteria : 0 - 20 = Kurang sekali
b. Kesesuaian kriteria : 21 – 40 = Kurang c. Kesesuaian kriteria : 41 – 60 = Cukup
d. Kesesuaian kriteria : 61 – 80 = Baik e. Kesesuaian kriteria : 81 – 100 = Sangat Baik
H. Indikator Keberhasilan
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang ada
pada anak kelompok A di TK ABA Tlogolelo. Untuk mengevaluasi adanya dampak positif dari hasil tindakan diperlukan kriteria keberhasilan yang
ditetapkan sebelum tindakan. Peneliti dan guru menyepakati bahwa kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila 81 dari jumlah anak mendapat
nilai dengan kriteria sangat baik.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
a. Lokasi Penelitian
TK ABA Tlogolelo terletak di Dusun Tlogolelo, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. TK ini berdiri sejak tahun 1969. Visi
dari TK ABA Tlogolelo adalah “Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, sehat, cerdas, mandiri berdasarkan iman dan taqwa”. Secara geografis,
disebelah barat, timur dan selatan adalah sawah milik warga dan di sebelah utara
berbatasan langsung dengan SD Muhammadiyah Tlogolelo.
Jumlah ruang kelas di TK ini ada tiga, satu untuk TK Kelompok A, satu kelas untuk TK Kelompok B1 dan satu kelas untuk TK B2. Jumlah seluruh anak di TK
ini adalah 57 anak yang terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok A berjumlah 19 anak, kelompok B1 berjumlah 17 anak dan kelompok B2 berjumlah 21 anak.
Guru yang mengampu di TK ini berjumlah 5 orang termasuk kepala sekolah. Latar belakang pendidik tidak berasal dari Pendidikan Anak Usia Dini. Hanya
satu guru yang berasal dari PAUD yaitu kepala sekolah serta merangkap sebagai pendidik. RKH yang digunakan TK ABA Tlogolelo menggikuti dinas dan tidak
mengembangkan RKH tersebut. Kegiatan RKH tidak sesuai dengan yang ada dilapangan. Guru cederung menggunakan lembar LKA sebagai kegiatan sehari-
hari. Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di TK ini adalah menari, baca iqra’