71 Tabel 4. Perbandingan persentase pra tindakan dengan siklus I pada pertemuan ke
3
No Aspek yang diamati
Skor Pra
Tindakan Siklus I
Peningkatan dari Pra Tindakan ke
Siklus I
1. Kecepatan
4 15,38
60 44,62
3 7,69
26,67 18,98
2 76,92
13,33 63,59
1 2.
Kelincahan 4
15,38 40
24,62 3
7,69 46,67
38,98 2
76,92 13,33
63,59 1
3. Koordinasi mata
dan kaki 4
15,38 26,67
11,29 3
7,69 40
32,31 2
76,92 33,33
43,59 1
Dari hasil observasi yang telah dilakukan dapat terlihat bahwa kemampuan gerak manipulatif melalui kegiatan menggiring bola pada aspek kecepatan,
kelincahan dan koordinasi mata dan kaki dari pra tindakan dan setelah dilakukan penelitian tindakan siklus I mengalami peningkatan. Hal itu dapat terlihat dari
tabel yang menyajikan rekapitulasi hasil observasi dari pra tindakan dan penelitian tindakan siklus I. Aspek kecepatan yang sudah memenuhi kriteria dengan
mendapatkan skor 4 yaitu anak yang menggiring bola dengan waktu kurang dari 22 detik dan memperlukan waktu hanya sedikit serta melaksanakan intruksi guru
dengan benar sebelum diadakan tindakan yaitu 15,38 dan setelah tindakan siklus I menjadi 60. Kenaikan yang dicapai pada pra tindakan ke siklus I
mencapai 44,62.
72 Dari aspek kelincahan anak yang sudah memenuhi kriteria dengan
memperoleh skor 4 yaitu anak mampu melakukan sesuai instruksi guru dan menggulirkan bola terus menerus sambil berlari membawa bola dengan sangat
lincah dan anak mampu melewati jarak sejauh 6 meter sebelum diadakan tindakan yaitu 15,38 dan setelah tindakan siklus I menjadi 40. Kenaikan yang
dicapai pada pratindakan ke siklus mencapai 24,62. Sedangkan pada aspek koordinasi gerak mata dan kaki telah memenuhi
kriteria dengan memperoleh skor 4 yaitu anak yang mampu melakukan intruksi guru dan melakukan koordinasi gerak. Koordinasi mata dan kaki pada saat
mengiring bola dengan terarah tanpa meleset sebelum diadakan tindakan yaitu 15,38 dan setelah diadakan tindakan siklus I menjadi 26,67. Kenaikan yang
dicapai pada pra tindakan ke siklus I mencapai 11,29. Berdasarkan rata-rata persentase 80,55 dengan kriteria baik, maka hal ini
menjadi suatu landasan peneliti dalam melakukan penelitian pada siklus II yang bertujuan untuk meningkatkan gerak manipulatif melalui kegiatan menggiring
bola dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai kemampuan gerak manipulatif pada anak. Maka peneliti membuat perencanaan untuk memperbaiki
kemampuan gerak manipulatif agar lebih maksimal.
d. Refleksi
Setelah dilakukan tindakan siklus I, peneliti dan guru berdiskusi tentang permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan. Kegiatan diskusi tersebut
menemukan berbagai masalah pada pelaksanaan siklus I mengenai proses dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil data yang
73 diperoleh pada siklus I diketahui bahwa hasil yang diperoleh belum memenuhi
indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam hal kemampuan gerak manipulatif pada aspek kecepatan, kelincahan, koordinasi mata dan kaki.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I telah ada peningkatan kemampuan gerak manipulatif jika dibandingkan dengan hasil pra tindakan.
Dalam pelaksanaan siklus I, anak yang awalnya kurang percaya diri kemudian dimotivasi menjadi antusias dan percaya diri untuk mengikuti kegiatan
menggiring bola. Selanjutnya permasalahan dalam pelaksanaan siklus I antara lain.
a Anak kurang fokus pada saat guru menjelaskan aturan kegiatan menggiring
bola yang akan dilaksanakan. Anak yang berada dibarisan belakang masih banyak yang tidak mendengarkan penjelasan guru mereka sibuk mengobrol dengan teman
yang berada di sampingnya. b
Ada beberapa anak yang kurang memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru, sehingga anak tidak tahu bagaimana cara menggiring bola dengan benar.
Hal tersebut menyebabkan beberapa anak melakukan kesalahan. c
Anak cepat bosan karena kegiatan yang dilakukan selama 3 kali pertemuan bentuk area kegiatan bermain yang sama.
d Anak kurang terkondisi sehingga mengganggu anak yang lain ketika sedang
melakukan kegiatan menggiring bola. Serta anak kurang motivasi untuk melakukan kegiatan menggiring bola.
Pelaksanaan tindakan pada Siklus I yaitu dengan kegiatan menggiring bola masih mengalami peningkatan sesuai dengan kriteria keberhasilan yaitu sangat
74 baik atau persentase 81. Sehingga diharapkan dengan melakukan kegiatan ulang
di Siklus II dan dilakukan perbaikan proses tindakan kelas di Siklus II akan dapat lebih berhasil dan meningkat sesuai dengan target. Adapun beberapa hal yang
akan dilaksanakan dalam Siklus II sebagai perbaikan adalah sebagai berikut: a
Guru menambah pemberian contoh kegiatan menggiring bola kepada anak, yaitu dilakukan penambahan sebanyak dua kali agar anak paham dan jelas dengan
contoh dari guru sehingga anak melakukan kegiatan dengan baik dan benar. b
Memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan menggiring bola sebanyak satu kali, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
c Variasi area kegiatan menggiring bola setiap pertemuan agar anak tidak cepat
bosan. Seperti halnya mengompetisikan kegiatan menggiring bola sehingga anak dapat termotivasi dan pola zig-zag menggiring anak dengan jarak sejauh 6 meter.
d Pada saat kegiatan berlangsung guru harus dapat mengkondisikan dan
mengontrol anak yang lain agar tidak menganggu anak yang sedang melakukan kegiatan menggiring bola dan agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan optimal.
Guru memberikan penghargaan yang lebih kepada anak, misal dengan memberikan reward agar anak dapat semangat semua dalam melakukan kegiatan
menggiring bola.
3 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Siklus II
Tahap pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan siklus I. Berdasarkan dari beberapa evaluasi siklus I diharapkan pasa Siklus II ini dapat
memaksimalkan kemampuan gerak manipulatif melalui menggiring bola pada kelompok A TK ABA Tlogolelo. Pada penelitian siklus II ini dilaksanakan pada
75 tanggal 23 Mei 2016, 24 Mei 2016 dan 25 Mei 2016 dengan tema alam semesta
pelangi. a.
Tahap Perencanaan Tindakan Tahap rencana tincakan siklus II, hal hal yang dilakukan peneliti sebagai berikut
a Menentukan tema
Tema pembelajaran pada siklus II mengikuti tema yang sudah disesuaikan oleh TK ABA Tlogolelo yaitu tema alam semesta pada tanggal 23 Mei 2016,
tanggal 24 Mei 2016 dan tanggal 25 Mei 2016 dengan sub tema pelangi. b
Menyusun RKH Rencana Kegiatan Harian Rencana pembelajaran telah disusun peneliti dan dibantu oleh guru,
setelah didiskusikan dengan guru maka disepakati bahwa penelitian dilakukan diawal kegiatan dalam RKH Rencana Kegiatan Harian dengan indikator
kegiatan fisik motorik menggiring bola menggunakan dua kaki secara bergantian dengan cepat.
c Menyiapkan media
Sebelum penelitian, peneliti menyiapkan media untuk kegiatan menggiring bola yaitu berupa pancang sebagai lintasan, bola sebagai media untuk digiring,
stopwatch untuk mengukur seberapa cepat anak ketika menggiring bola. Ukuran lapangan pada pertemuan I dengan panjang 6 meter dan lebar 4 meter, jarak antara
satu rintangan dengan rintangan yang kai bervariasi.
76 6m
Gambar 7. Lintasan Zig-zag Siklus II Pertemuan I
3m 3m
Gambar 8. Lintasan Zig-zag Siklus II Pertemuan II
2m 2m 2m
Gambar 9. Lintasan Zig-zag Siklus II Pertemuan III d
Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi Lembar observasi disusun peneliti sebagai salah satu instrumen yang
digunakan untuk mencatat kemampuan gerak manipulatif melalui kegiatan menggiring bola anak pada saat penelitian sedang berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1 Siklus II Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2016 pukul 07.30 - 09.00WIB dengan kegiatan menggiring bola.
Kegiatan ini dilaksanakan yaitu untuk mengembangkan kemampuan gerak