Konsep Permainan Kecil Permainan Kecil

26 memiliki kesempatan menggunakan inderanya, seperti menyentuh, mencium, mendengarkan untuk mengetahui sifat sifat objek. Dari pengindraan tersebut anak memperoleh fakta-fakta, informasi, dan pengalaman yang akan menajdi dasar untuk berpikir absarak. Jadi, bermain menjembatani anak dari berpikir konkret ke berpikir absrak. Penelitian Hoorn 1993 menunjukan bahwa bermain memiliki peran sangat penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis, imajinatif, dan kreatif. 3. Kemampuan afektif Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan diperkenalkan oleh teman bermain sedikit demi sedikit, tahap demi tahap sampai setiap anak memahami aturan bermain. Oleh karena itu, bermain akan melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya mematuhi aturan. Hal itu merupakan tahap awal dari perkembangan moral. 4. Kemampuan bahasa Pada saat bermain anak menggunakan bahasa, baik untuk berkomunikasi dengan temannya maupun sekedar menyatakkan pikirannya. Sering kita menjumpai anak kecil bermain sendiri mengucapakan kata kata seakan akan ia bercapak capak dengan diri sendiri. Ia sebenarnya sedang “membahasakan” apa yang ada dalam pikirannya. Vygotsky dikutip dalam Slamet Suyanto 2005: 119 mengemukakan bahwa peristiwa seperti itu menggambarkan bahwa anak sedang dalam menggabungkan pikiran dengan bahasa menjadi satu kesatuan. Ketika anak bermain dengan temannya mereka saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa anak dan itu berarti secara tidak langsung anak belajar bahasa. 27 5. Kemampuan Sosial Pada saat anak bermain anak berinteraksi dengan anak yang lain. Interaksi tersebut mengajarkan anak cara merespon, memberikan dan menerima, menolak atau setuju dengan ide dan perilaku anak yang lain. Hal itu sedikit demi sedikit akan mengurangi rasa egosentris anak dan mengembangkan kemampuan sosialnya.

c. Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini

Manfaat bermain menurut Mayke Sugiono 1995: 29-35 di dalam buku bermain, mainan, permainan yaitu antara lain 1. Manfaat bermain untuk perkembangan Aspek Fisik Bila anak mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat. Otot otot tubuh akan tumbuh dan menajdi kuat. Selain itu anggota tubuh mendapat kesempatan untuk digerakkan. Anak juga dapat menyalurkan tenaga energi yang berlebihan sehingga ia tidak merasa gelisah. Namun sebaliknya jika anak dian berjam jam lamanya, ia akan merasa bosan, tidak nyaman dan tetekan. Hal ini bisa diamati pada anak usia prasekolah memang pada umunnya aktif, banyak bergerak dan rentang perhatian masih terbatas. Sehingga guru perlu kreatif merancang variasi kegiatan di dalam maupun di luar kelas yang tidak membosankan umtuk anak.