31 Bila seorang anak tubuhnya sehat, kuat, cekatan, melakukan gerakan
gerakan baik belari, meniti, bergelantungan, melompat, menendang, melempar serta menangkap bola maka ia lebih siap menekuni bidang olehraga tertentu.
Demikian pula hal dengan kegiatan menggiring bola. Untuk kegiatan menggiring bola, diperlukan gerakan gerakan cekatan, lentur, tidak canggung
yakin apa yang dilakukan sehingga ia bisa menggiring bola tanpa merasa takut. Yang terpenting adalah anak menyukai dan senang pada kegiatan tersebut yang
nantinya dapat dikembangkan sesuai dengan minat, bakat masing masing anak. 3.
Konsep Menggiring Bola
Toho Cholik M 1997: 74 mengumakakn bahwa bermain dengan menggunakan bola adalah suatu jenis permainan paling menarik suatu jenis
permainan paling menarik diantara permainan yang menggunakan alat. Entah itu menggunakan bola kecil seperti kasti soft ball. Dalam permainan bola, ada
sejumlah keterampilan dasar yang bersifat umum yang digunakan dalam memainkan sebuah bola
Keterampilan keterampilan tersebut antara lain : a.
Menggontrol bola Menggontrol bola adalah kemampuan menguasai mengendalikan dan
menggarahkan bola sehingga bola itu dapat dimainkan sesuai dengan yang diinginkan. Anak dapat menggontrol bola dengan baik biasanya menjadi pemain
yang baik pula. Pemain yang demikian ini dapat mengendalikan atau mengatur bola yang berpenagruh pada irama suatu permainan. Beberapa bentuk ketrampilan
mengontrol bola antara lain :
32 1
Dribbling menggiring dengan kaki 2
Dribbling mengikuti garis lurus 3
Dribbling dengan mengubah arah 4
Dribbling menggunakan kaki secara bergantian, dan merubah arah 5
Dribbling dengan mengubah kecepatan dan arah. b.
Menggiring Bola Dribbling Sucipto, dkk., 2000: 28 mengemukakan bahwa pada dasarnya
menggiring bola adalah menendang terputus putus atau pelan pelan, oleh karena itu bagian kaki dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki
yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan dan menghambat permainan.Aip
Syarifuddin 1993: 15 mengumakakan bahwa teknik dasar menggiring bola adalah cara membawa bola dengan menggunakan kaki, dengan tujuan agar bola
yang ditendang dioper atau dimasukan ke gawang akan lebih dekat. Selain itu, merupakan salah satu cara untuk menyelematkan bola, bila tidak ada
kemungkinan untuk dioperkan atau dimasukan kegawang lawan dengan segera. Berdasarkan pengertian menggiring bola menurut beberapa ahli maka
dapat disimpulkan bahwa menggiring bola merupakan salah satu keterampilan dasar sepak bola yang menggunakan bagian kaki atau menggulirkan bola terus
menerus sambil berlari membawa bola dengan cepat kesegala arah baik depan maupun belakang dengan kelenturan tubuh.
33
a. Langkah-langkah Menggiring Bola
Aip Syarifuddin 1993 :15 mengemukakan teknik menggiring bola dribbling antara lain :
1. Teknik dasar menggiring bola adalah cara membawa bola dengan
menggunakan kaki, dengan tujuan agar bola yang ditendang dioper atau dimasukan ke gawang akan lebih dekat. Selain dari itu, merupakan salah satu cara
untuk menyelematkan bola, bila tidak ada kemungkinan untuk dioperkan atau dimasukan kegawang lawan dengan segera
2. Pada waktu menggiring bola, bola harus tetap berada dalam penguasaan dan
penggontrolan. Setiap pemain harus dapat mencurahkan perasaan kakinya pada bola, sehingga pandangan dapat dipergunakan untuk melihat keadaan kawan dan
lawan. 3.
Pada waktu menggiring bola setiap pemain dapat bertindak cepat dan tepat, serta menggunakan berbagai variasi seperti menggubah arah, berhenti dengan tiba
tiba maupun melakukan gerakan kecepatan dengan secara tiba tiba. 4.
Pelaksanaan menggiring bola, baik dalam latihan maupun dalam pertandingan dapat dilakukan menggunakan kaki bagian dalam, punggung kaki, kaki luar atau
pun dengan telapak kaki. 5.
Cara menggiring dapat dilakukan dengan cara, seperti menggiring bola lurus sambil bolak balik zig-zag baik melewati rintangan maupun tidak.
6. Sikap dan keadaan badan pada waktu menggiring bola hampir sama dengan
waktu menendang bola, hanya kaki yang dipergunakan untuk menggiring bola harus selalu dekat bola.
34 Sucipto, dkk., 2000: 28 berpendapat bahwa macam macam menggiring bola
antara lain : a.
Menggiring bola dengan kaki bagian dalam.
Gambar 1. Menggiring bola menggunakan kaki dalam 1
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola. 2
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya diayunkan ke depan.
3 Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh atau didorong
bergulir ke depan. 4
Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola dapat dikuasai.
5 Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola. 6
Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi lapangan.
7 Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.
b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar.
Sucipto, dkk., 2000: 30 mengemukakan bahwa pada dasarnya menggiring bola dengan kaki bagian luardigunakan untuk melewati atau
35 mengecoh lawan. Analisis menggiringbola dengan kaki bagian luar adalah sebagai
berikut:
Gambar 2. Menggiring bola mengunakan kaki luar 1
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendangdengan punggung kaki bagian luar.
2 Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh atau mendorong bola
bergulir ke depan. 3
Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola tetap dikuasai. 4
Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah untuk menguasai bola. 5
Pada saat kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola, selanjutnya melihat situasi.
6 Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.
c. Sucipto, dkk., 2000: 31 mengemukakan bahwa menggiring bola dengan
punggung kaki. Menggiring bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk
mendekati jarak dan paling cepat dibandingkan dengan bagian kaki lainya. Anak- anak jarang menggunakan menggiring bola dengan punggung kaki.
36 Analisis menggiring bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki 1
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan punggung kaki.
2 Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh atau mendorong bola
tanpa terlebih dahulu ditarik ke belakang dan diayun ke depan. 3
Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola. 4
Bola bergulir harus selalu dekat dengan demikian bola tetap dikuasai. 5
Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah menguasai bola. 6
Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh,kemudian lihat situasi dan kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.
D. Ciri-Ciri Anak Usia 4 - 5 Tahun
Snowman dalam buku Soemiarti Patmonodewo 2003: 32-33 ciri Anak Prasekolah mengemukakan ciri ciri anak pra sekolah 3-6 tahun yang biasa ada di
TK. Ciri ciri yang dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial emosional dan kognitif anak antara lain :
a. Anak prasekolah umumnya sangat aktif mereka telah memiliki
penguasaanterhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan
37 sendiri. Berikan kesempatan kepada anak anak untuk lari, memanjat dan
melompat. b.
Setelah anak melakukan berbagai kegiatan anak membutuhkan istirahat yang cukup. Sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c. Otot otot besar anak pra sekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari
dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan dan mata masih kurang sempurna.
e. Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak soft. Hendaknya berhati hati bila anak berkelahi dengan temannya, sebaiknya dilerai.
f. Walaupun anak lelaki lebih besar, dan anak perempuan lebih terampil dalam
tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaliknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak trampil.
Sumatri 2005: 19 mengemukakan bahwa pada usia antara 4 - 5 tahun, biasanya mereka sudah mampu membuat gambar yaitu kepala dan ditambah
pulatan kecil sebagai mata, hidung, mulut dan telinga. Kemudian ditarik garis- garis dengan maksud menggambar badan, kaki dan tangan. Kellog dikutip dalam
buku Sumantri 2005: 19 mengemukakan bahwa anak pada usia 4 - 5 tahun adalah periode perkembangan artistik yang biasanya disebut tahap gambar,