Pengertian Gerak Manipulatif Gerak Manipulatif

21 3 Menangkap merupakan gerakan dasar manipulatif yang melibatkan penghentian suatu objek yang terkontrol oleh satu atau kedua tangan. Pada tahap awal biasanya objek akan dihentikan dengan satu bagian atau beberapa bagaian anggota badan. Penguasaan koordinasi mata tangan akan memudahkan penangkapan obyek yang melayang didepan atlet atau pembelajar. 4 Pushing atau pulling atau mendorong adalah usaha pengerahan gaya atau kekuatan dalam melawan suatu objek atau orang, apakah mendorong untuk menyingkirkan objek dari badan atau mendorong badan menjauhi objek. Pulling juga bisa diartikan sebagai tarikan. Ini merupakan penngerahan tenaga yang mengakibatkan objek atau orang bergerak mendekati badan. Amung Ma’mun, dkk 2000:21 bentuk-bentuk kemampuan gerak manipulatif gerak mendorong melempar, memukul, menendang sebagai berikut. a. Gerak menerima menangkap objek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet bola medisin atau macam bola lain. b. Gerakan memantul mantulkan bola atau menggiring bola. Dari pendapat para ahli di atas dapat simpulkan bahwa macam-macam ketrampilan gerak manipulatif terdiri dua keterampilan yaitu keterampilan reseptif yaitu menerima suatu objek seperti menangkap. Keterampilan propulsif memiliki ciri pengerahan gaya atau kekuatan terhadapsuatu objek seperti memukul, melempar, memantul dan menendang. Selain itu bentuk-bentuk kemampuan gerak manipulatif gerak mendorong antara lain melempar, memukul, menendang. 22

3. Karakteristik gerak pada anak usia 4 - 5 tahun

Kamtini dan Tanjung 2005: 80 menyebutkan bahwa gerak anak TK mempunyai ciri ciri sebagai berikut : 1 Bersifat sederhana 2 Biasanya bersifat maknawi dan bertema, yaitu gerak mengandung tema tertentu 3 Gerak anak menirukan gerak keseharian orang tau dan juga orang yang berada disekitar 4 Anak juga menirukan gerak gerak binatang.

C. Permainan Kecil

1. Konsep Permainan Kecil

Aip Syarifudin 1993: 135 mengemukakan bahwa permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang tidak mempunyai peraturan tertentu, baik mengenai peraturan permainannya, alat alat yang dugunakan, ukuran lapangan, maupun waktu wadahnya atau organisasinya, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Oleh karena itu seperti permainan kasti, bola bakar, rounders, walaupun sudah mempunyai peraturan, lapangan, alat dan sebagainya masih dimasukan dalam permainan kecil karena belum mempunyai wadah yang tertentutop atau organisasinya. Pada pelaksanaan permainan kecil, dapat dilakukan tanpa alat dan dapat juga dilakukan dengan memakai alat. Alat alat yang digunakan dalam permainan kecil, biasanya dengan bola kecil dan bola besar bola tenis, kasti dan voli, bola sepak bola. 23 Peneliti menggunakan kajian permainan kecil sebagai wadah kegiatan menggiring bola. Pada kegiatan menggiring bola, tidak mempunyai peraturan internasional maupun nasional, baik mengenai peraturan permainannya, alat alat yang dugunakan, ukuran lapangan, maupun waktu wadahnya atau organisasinya, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Kegiatan menggiring bola ini termasuk permainan kecil menggunakan alat yaitu menggunakan bola yang sudah disesuaikan dengan kemampuan anak.

2. Konsep Bermain

a. Esensi Bermain

Slamet Suyanto 2005: 117 mengemukakan meskipun bentuk permainan anak anak diseluruh dunia dari waktu ke waktu berbeda beda, tetapi tampaknya esensinya tetap sama. Berikut penjelasan esensi bermain a. Aktif Hampir semua permainan anak aktif, baik secara fisik maupun psikis. Anak melakukan eksplorasi, investigasi, eksperimentasi dan ingin tahu tentang orang,benda, ataupun kejadian. Anak menggunakan suatu benda dan memainkan menjadi benda lain. Misalnya, sebuah balok kayu bisa menjadi mobil. Anak berpura pura menggerakan balok kayu seperti gerakan mobil sambil menirukan suara mobil. Anak senang bermain dengan berbagai gerakan, seperti berlari, mengejar, menangkap dan melompat. Jadi, pada saat bermain anak aktif melakukan berbagai kegiatan baik fisik maupun psikis. 24 b. Menyenangkan Kegiatan bermain tampak sebagai kegiatan yang bertujuan untuk bersenang senang. Mesikupun tidak jarang pada saat bermain menimbulkan tangis diantara anak yang terlibat, tetapi anak anak menikmati permainannya. Mereka bernyanyi, tertawa, berteriak lepas, dan ceria seakan tidak memiliki beban hidup. c. Motivasi Internal Anak ikut dalam suatu kegiatan permainan secara suka rela. Mereka termotivasi dari dalam dirinya motivasi internal untuk ikut bermain. Bentuk permainannya juga dipilih dan ditentukan bersama. Begitu pula peran tiap tiap anak ditentukan secara adil sesuai aturan yang berlaku. d. Memiliki aturan Setiap permainan ada aturannya. Untuk bermain petak umpet misalnya, ada aturannya, baik untuk menentukan anak yang akan berperan sebagai pencari maupun yang dicari. Anak yang ditemukan paling awal akan menjadi pencari berikutnya. Jika anak yang bersembunyi tidak kunjung ditemukan maka mereka akan memberikan clue atau petunjuk agar mereka menemukan teman yang dicari. e. Simbolis dan berarti Pada saat bermain anak menghubungkan antara pengalaman lampaunya yang tersimpan dalam LKM dengan kenyataan yang ada. Pada saat bermain anak bisa berpura pura menjadi orang lain dan menirukan karakternta. Ia bisa menjadi seorang polisi, guru, ayah, ibu, atau menjadi bayi. Jadi, bermain memungkinkan anak menggunakan berbagai objek sebagai simbol dari benda orang lain sehingga bermain disebut simbolis. Peran peran yang dimainkan anak biasanya meniru