Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Berdasarkan Jabatan

142 adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Faktor psikologis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu meliputi cita- cita, pandangan hidup, minat dan kemauan, sikap, bakat dan kecakapan As’ad, 1978:66. Perilaku manusia yang baik dengan lingkungannya dan sesuai dengan pandangan hidup akan mempengaruhi rasa kepuasan dalam dirinya. Setiap guru memiliki perasaan untuk diberi penghargaan atas prestasi yang telah diraihnya. Menjadi seorang guru merupakan cita- cita yang tidak banyak orang minati karena dibutuhkan kecakapan yang ahli dalam menjalankannya. Perilaku dan interaksi yang baik dari individu dengan lingkungannya akan menciptakan kepuasan bagi jiwa seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek psikologis berdasarkan jabatan di sekolah. e. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Motivasi Berdasarkan Jabatan di Sekolah Kepuasan guru pada aspek motivasi tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan jabatan di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly Fathurrohman dan Suryana, 2012:52, motivasi adalah konsep yang menguraikan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri individu untuk memulai dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 mengarahkan perilaku. Robbins Triatna, 2015:84 mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan individual. Suatu prestasi yang telah dicapai oleh pekerja akan menimbulkan rasa kepuasan bagi dirinya. Guru yang tidak punya motivasi mengajar tidak akan berhasil dalam mengajar. Guru mempunyai motivasi karena terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang timbul akibat dari hubungannya dengan sekolah. Semua guru akan memotivasi diri agar mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Baik guru yang memiliki jabatan maupun guru yang tidak memiliki jabatan tertentu perlu memotivasi diri agar terus meningkatkan kinerjanya sehingga berhasil untuk mengajar dan memenuhi tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek motivasi berdasarkan jabatan di sekolah.

5. Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Berdasarkan Status

Sertifikasi Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kepuasan guru di SMA Negeri Kota Yogyakarta jika dilihat berdasarkan status sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Sertifikasi akan berdampak positif bagi guru seperti meningkatnya pengetahuan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 wawasan tentang tugas dan fungsi guru sebagai profesional, meningkatnya penguasaan terhadap kurikulum dan pembelajaran serta mengubah mindset guru sebagai sebuah pekerjaan profesional Payong, 2011:88. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi Djamarah, 2005:37. Seorang guru akan mengabdikan diri untuk mengajar dan mendidik peserta didiknya agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan nilai- nilai hidup. Guru yang sudah bersertifikat tetap menjalankan tugas dan kewajibannya tersebut dan juga sebagai pertanggungjawaban atas status tersertifikasi yang telah diperoleh agar menjadi lebih profesional. Guru yang belum memiliki sertifikat memiliki kewajiban dan peranan yang sama di sekolah. Baik guru yang sudah berstatus tersertifikasi maupun yang belum tersertifikasi, memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan dirinya. Setiap guru akan terus meningkatkan profesionalitas dalam bekerja sehingga meningkatkan prestasi yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial berdasarkan status sertifikasi. a. Ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Finansial Berdasarkan Status Sertifikasi 145 Kepuasan guru pada aspek finansial terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan status sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 16 : Guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar pemerintah. Dengan pemberian kompensasi, pekerja akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga dia akan memperoleh kepuasan kerja Triatna, 2015:99. Guru yang sudah berstatus sertifikasi akan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi daripada guru yang belum berstatus sertifikasi. Dengan bertambahnya pendapatan yang diperoleh maka guru akan mampu memenuhi segala kebutuhannya dan akan memunculkan rasa kepuasan akan pekerjaannya. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial berdasarkan status sertifikasi. b. Tidak ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Iklim Organisasi Berdasarkan Status Sertifikasi Kepuasan guru pada aspek iklim organisasi tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan status sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Iklim sekolah merupakan suatu tone suasana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 yang dirasakan oleh pegawai suatu organisasisekolah berdasarkan interaksi dirinya dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial. Iklim sekolah adalah kondisi yang dirasakan oleh personel sekolah terhadap lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik, sosial, maupun akademik yang kondisi ini dirasakan secara individual Triatna, 2015:69. Brief Triatna, 2015:69-70 mengemukakan empat faktor yang mendukung iklim sekolah, yaitu lingkungan fisik yang mendukung dan kondusif untuk pembelajaran, lingkungan sosial yang mendorong komunikasi dan interaksi, lingkungan afektif yang mendorong rasa kepemilikan dan rasa percaya diri, dan lingkungan akademis yang mendorong belajar dan pemenuhan diri. Lingkungan sekolah akan menunjang tingkat kinerja guru dalam menjalani pekerjaannya. Baik guru yang sudah memiliki sertifikat maupun guru yang belum memiliki sertifikat akan menemukan situasi dan kondisi lingkungan fisik sekolah yang sama. Terciptanya lingkungan sekolah yang mendukung dan kondusif akan membangun hasil kerja guru menjadi lebih baik sehingga akan muncul rasa puas dari guru tersebut dengan prestasinya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek iklim organisasi berdasarkan status sertifikasi. c. Tidak ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Sosial Berdasarkan Status Sertifikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 Kepuasan guru pada aspek sosial tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan status sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perseorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok- kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Bentuk-bentuk interaksi sosial salah satunya adalah adanya kerja sama atau coorperation Suhada, 2016:69-70. Terjalinnya suatu hubungan yang baik antar karyawan di organisasi akan membentuk lingkungan sosial yang mampu meningkatkan kepuasan kerja. Setiap guru akan membangun interaksi dengan peserta didik, sesama guru, atasan, karyawan yang lain, orang tua atau wali murid serta masyarakat sekitar agar menjalin hubungan yang baik. Baik guru yang telah bersertifikat maupun guru yang belum bersertifikat harus menciptakan hubungan sosial seperti ini karena setiap guru memerlukan kerja sama dengan seluruh warga sekolah agar tercapai tujuan sekolah dan meningkatkan prestasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek sosial berdasarkan status sertifikasi. 148 d. Tidak ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Psikologis Berdasarkan Status Sertifikasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta.

1 3 125

Kesiapan guru dalam menghadapi program sertifikasi guru dalam jabatan survey pada guru-guru sekolah menengah kejuruan program akuntansi, dan penjualan di wilayah kabupaten Bantul Yogyakarta.

0 0 130

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 8 326

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial (survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Kulon Progo)

0 0 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survei dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Sleman

0 3 314

Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Tingkat Sekolah Menengah Atas Di Wilayah Kecamatan Gajah Mungkur Semarang Tahun 2009.

0 0 89

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 123