123
d. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Perbedaan Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Psikologis Berdasarkan Jenis Kelamin
Kepuasan guru pada aspek psikologis tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan jenis kelamin. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang positif yang
menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk didalamnya masalah
upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan kondisi psikologis. Faktor psikologis yaitu cita-cita dan pandangan hidup, minat dan kemauan,
sikap serta bakat d an kecakapan As’ad, 1978:63-66. Bekerja di
bidang pekerjaan apapun diperlukan minat, bakat serta kecakapan dalam bekerja sehingga para pekerja memiliki rasa kepuasan kerja.
Minat dan bakat sangat diperlukan sebagai seorang guru. Berprofesi sebagai guru merupakan cita-cita setiap manusia yang
berkeinginan untuk menjadi seorang guru. Baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi seorang guru dan mengembangkan segala
kemampuannya sebagai
pendidik dan
menyumbangkan pengetahuannya kepada para peserta didik. Hal ini menegaskan
bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek psikologis berdasarkan jenis kelamin.
124
e. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Perbedaan Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Motivasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Kepuasan guru pada aspek motivasi tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan jenis kelamin. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Motivasi kerja adalah segala sesuatu yang menimbulkan dorongan
dalam bekerja. Faktor penting yang menentukan dan mendorong manusia untuk bekerja ialah adanya kebutuhan yang harus dicapai
As’ad, 1978:34. Robbins Triatna, 2015:84 mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan individual Suatu prestasi yang
telah dicapai oleh pekerja akan menimbulkan rasa kepuasan bagi dirinya.
Sama halnya menjadi seorang guru baik laki-laki maupun perempuan diharapkan memiliki motivasi kerja sehingga terdorong
untuk mencapai suatu hasil yang optimal dalam bekerja di sekolah. Kebutuhan akan motivasi kerja dapat dirasakan oleh perempuan dan
laki-laki karena hal tersebut akan mendorong para guru untuk memberikan hasil yang terbaik bagi para peserta didik. Hal ini
menegaskan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek motivasi berdasarkan jenis kelamin.
125
2. Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Berdasarkan Lama
Menjalani Profesi Guru
Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kepuasan guru di SMA Negeri Kota Yogyakarta jika
dilihat berdasarkan lama menjalani profesi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Para
pekerjaan usia menengah dengan pengalaman kerja yang cukup sangat mementingkan status. Kesuksesan diperoleh melalui keinginan
berkompetisi dalam pencapaian tujuan, karena pada tingkat usia menengah mereka telah sampai pada tahap pemeliharaan karier. Usaha
mempertahankan dan
meningkatkan karier
dilakukan dengan
menunjukkan prestasi kerja sebaik-baiknya. Prestasi kerja meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman dalam penyelesaian tugas
Waluyo, 2015:80. Menurut Fathurrohman 2012:64, jika semua hal lain sama tidak ada alasan untuk meyakini bahwa orang yang telah lebih
lama berada pada suatu pekerjaan akan lebih produktif ketimbang mereka yang senioritasnya lebih rendah.
Para pekerja akan memiliki rasa untuk terus meningkatkan kinerjanya sehingga mencapai tujuan yang optimal. Semakin meningkat
prestasinya akan semakin merasakan kepuasan kerja. Sebagai seorang guru, memiliki tugas yang sama yaitu mengajar dan mendidik para
peserta didik dengan baik. Peranan guru tidak akan pernah lepas dari lingkungan di sekolah. Baik guru yang belum lama menjadi guru maupun
126
yang sudah lama akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Tercapainya tujuan dalam bekerja akan meningkatkan
kepuasan guru tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kepuasan guru terhadap profesinya berdasarkan lama
menjalani profesinya. a. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya
Pada Aspek Finansial Berdasarkan Lama Menjalani Profesi Kepuasan guru pada aspek finansial tidak terdapat perbedaan
jika dilihat berdasarkan lama menjalani profesi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis
yang telah dibuat. Kepuasan kerja pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan kerja.
Salah satu faktor yang menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan kerja adalah gaji penghasilan atau imbalan yang dirasakan adil
Munandar, 2001:45. Setiap guru yang belum lama berprofesi sebagai guru dan
yang sudah lama berprofesi sebagai guru menginginkan penghasilan yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Guru-guru memiliki peranan dan tugas yang sama yang mengharapkan pendapatan sesuai secara proporsional untuk setiap
guru agar adil dan cukup bagi guru tersebut. Pendapatan yang semakin tinggi maka akan menimbulkan rasa kepuasan yang tinggi
pula. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
guru terhadap profesinya pada aspek finansial berdasarkan lama menjalani profesi.
b. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Iklim Organisasi Berdasarkan Lama Menjalani Profesi
Kepuasan guru pada aspek iklim organisasi tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan lama menjalani profesi. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Interaksi perilaku manusia di dalam organisasi
diidentifikasi sebagai inti dari iklim organisasi. Iklim sekolah merupakan suatu tone suasana yang dirasakan oleh pegawai suatu
organisasisekolah berdasarkan
interaksi dirinya
dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial.
Iklim sekolah adalah kondisi yang dirasakan oleh personel sekolah terhadap lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik, sosial, maupun
akademik yang kondisi ini dirasakan secara individual Triatna, 2015:69.
Setiap guru di sekolah akan merasakan lingkungan fisik dan sosial yang sama. Guru-guru harus mampu menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan sekolah. Baik guru yang sudah lama maupun guru yang belum lama menjadi guru akan merasakan iklim
organisasi lingkungan yang sama. Kepuasan kerja akan dapat dirasakan saat para guru mampu menyesuaikan diri dengan iklim
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek iklim organisasi berdasarkan lama menjalani profesi.
c. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Sosial Berdasarkan Lama Menjalani Profesi
Kepuasan guru pada aspek sosial tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan lama menjalani profesi. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Interaksi di dalam masyarakat dapat terjadi antar individu
maupun kelompok. Di dalam masyarakat terdapat banyak kelompok sosial maupun lembaga kemasyarakatan, dari kelompok inilah
individu mengadakan hubungan atau kerja sama yaitu melalui suatu proses sosial. Proses sosial adalah cara-cara berhubungan apabila
orang perorangan dan kelompok saling bertemu. Dengan adanya interaksi sosial di dalam masyarakat, maka diharapkan antar individu
maupun kelompok dapat saling mewujudkan hubungan yang statis dan dinamis Anorogo dan Widiyanti, 1990: 23. Tiffin
mengemukakan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerja
sama antara pimpinan dan sesama karyawan As’ad, 1978:62. Di dalam suatu lingkungan kerja, setiap pekerja diharapkan
dapat membangun suatu hubungan sosial yang baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan optimal. Guru yang sudah lama
menjadi guru di suatu sekolah dapat membentuk hubungan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
harmonis dengan guru-guru yang baru memasuki profesi guru serta memberikan pengarahan supaya setiap guru mengerti dengan tugas
dan kewajiban di sekolah. Hubungan yang baik seperti itu akan menimbulkan rasa kepuasan kerja karena kerja sama yang terjalin
baik antara guru yang sudah lama dengan guru yang belum lama menjalani profesi guru. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek sosial berdasarkan lama menjalani profesi.
d. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya Pada Aspek Psikologis Berdasarkan Lama Menjalani Profesi
Kepuasan guru pada aspek psikologis tidak terdapat perbedaan jika dilihat berdasarkan lama menjalani profesi. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang positif yang
menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk didalamnya masalah
upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan kondisi psikologis. Faktor psikologis yaitu cita-cita dan pandangan hidup, minat dan kemauan,
sikap serta bakat dan kecakapan As’ad, 1978:63-66. Lama
menjalani sebuah profesi diperlukan minat, bakat serta kecapakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Kemampuan dalam bekerja di
bidang tersebut dapat dilakukan dengan baik maka akan timbul rasa kepuasan dalam diri akan hasil yang diperoleh.
130
Sama halnya dengan menjadi seorang guru. Dari awal menjadi guru hingga sudah lama menjalani profesi guru akan membuat para
guru semakin mengasah kemampuan diri agar mendapat penghargaan atas kinerjanya. Dengan demikian guru akan memiliki
rasa puas akan pekerjaannya. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat kepuasan terhadap profesinya pada aspek
psikologis berdasarkan lama menjalani profesi. e. Tidak Ada Perbedaan Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Profesinya
Pada Aspek Motivasi Berdasarkan Lama Menjalani Profesi Kepuasan guru pada aspek motivasi tidak terdapat perbedaan
jika dilihat berdasarkan lama menjalani profesi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang telah
dibuat. Motivasi
merupakan tugas
pimpinan untuk
mengimplementasikannya kepada seluruh karyawan. Motivasi dapat membentuk suatu pencapaian tujuan melalui mobilisasi sumber daya
manusia antara lain ditentukan oleh ketepatannya dalam menyusun kerangka motivasi tersebut. Motivasi merupakan metode bagaimana
pegawai dalam organisasi dapat ditangani secara tepat untuk mencapai tujuan organisasi Triatna, 2015:91-92.
Perilaku pimpinan yang menyenangkan akan membuat guru bertumbuh secara pribadi. Kebutuhan motivasi dirasakan oleh setiap
guru baik guru yang sudah lama maupun guru yang belum lama menjalani profesi guru. Prestasi pekerja akan terlihat apabila tujuan