Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja

13

3. Teori Kepuasan Kerja

Menurut Waluyo 2015:127 terdapat teori-teori kepuasan kerja, yaitu: a. Teori Pertentangan Discrepancy Theory Teori pertentangan dari Locke menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangan dua nilai: 1 Pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan seseorang individu dengan apa yang diterima. 2 Pentingnya apa yang diinginkan bagi individu. Menurut Locke, seseorang individu akan merasa puas atau tidak puas merupakan sesuatu yang pribadi, tergantung bagaimana ia mempersiapkan adanya kesesuaian atau pertentangan antara keinginan dan hasil keluarnya. b. Model dari Kepuasan BidangBagian Facet Satisfication Model Lawler dari kepuasan bidang berkaitan erat dengan teori keadilan dari Adams. Menurut model Lawler, orang akan puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan mereka jika jumlah dari bidang yang mereka persepsikan harus mereka terima untuk melaksanakan kerja sama dengan jumlah yang mereka persepsikan dari yang secara aktual mereka terima. Jumlah dari bidang yang dipersepsikan orang tergantung dari bagaimana orang mempersepsikan masukan pekerjaan, ciri-ciri pekerjaan, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 bagaimana mereka mempersepsikan masukan dan keluaran dari orang lain yang dijadikan pembanding. c. Teori Proses-Bertentangan Opponent-Process Theory Teori proses-bertentangan dari Landy memandang kepuasan kerja dari perspektif yang berbeda secara mendasar daripada pendekatan yang lain. Teori ini menekankan bahwa orang ingin mempertahankan suatu keseimbangan emosional emotional equilibrium berdasarkan asumsi bahwa kepuasan kerja yang bervariasi secara mendasar dari waktu ke waktu, sehingga pengukuran kepuasan kerja perlu dilakukan secara periodik dengan interval waktu yang sesuai.

B. Profesi Guru

1. Profesi

Menurut Sahertian Payong, 2011:6, profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka to profess artinya menyatakan, yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Menurut Chandler 1960, profesi merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri Sahertian, 1994:26. Pribadi menjelaskan bahwa profesi itu pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu Hamalik, 2002:1 Kata p rofesi berasal dari bahasa Yunani “Pbropbaino” yang berarti menyatakan secara publik dan dalam bahasa lain disebut “Professio” yang digunakan untuk menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh seseorang yang bermaksud menduduki suatu jabatan publik. Secara tradisional profesi mengandung arti prestise, kehormatan, status sosial, dan otonomi lebih besar yang diberikan masyarakat kepadanya Sagala, 2013:2.

2. Guru

a. Pengertian Guru Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru Usman, 2008:5.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta.

1 3 125

Kesiapan guru dalam menghadapi program sertifikasi guru dalam jabatan survey pada guru-guru sekolah menengah kejuruan program akuntansi, dan penjualan di wilayah kabupaten Bantul Yogyakarta.

0 0 130

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 8 326

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial (survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Kulon Progo)

0 0 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survei dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Sleman

0 3 314

Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Tingkat Sekolah Menengah Atas Di Wilayah Kecamatan Gajah Mungkur Semarang Tahun 2009.

0 0 89

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 123