Iklim Organisasi Non Finansial

38 kognitif, pendekatan humanistik, pendekatan psikoanalisa dan pendekatan neurobiologi. Pendekatan behaviorisme, lebih mengutamakan hal-hal yang nampak dari individu. Menurut pendekatan ini, perilaku itu adalah segala sesuatu yang dapat diamati oleh alat indera kita sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Pendekatan kognitif, menjelaskan bahwa perilaku itu sebagai proses internal di dalam. Pendekatan ini menganggap bahwa perilaku merupakan suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan informasi, untuk kemudian menghasilkan keluaran. Pendekatan psikoanalisa, lebih mengutamakan hal-hal yang berada di bawah kesadaran individu. Pendekatan ini menggangap bahwa perilaku individu dikontrol oleh bagian yang tidak sadar. Pendekatan humanistik, lebih menekankan pada martabat kemanusiaan pada individu yang berbeda dengan hewan dan makhluk lainnya. Menurut pendekatan ini, manusia sudah sejak awalnya mempunyai dorongan untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia di lingkungannya. Setiap individu bertanggung jawab terhadap tindakannya masing-masing. Pendekatan Neurobiologi, yang mengaitkan perilaku individu dengan kejadian-kejadian di dalam otak dan sistem syaraf. Menurut pendekatan ini, perilaku seseorang amat tergantung pada kondisi 39 otak dan sistem syarafnya. Apabila otak dan syaraf terganggu, maka perilaku akan terganggu pula.

d. Motivasi

Motivasi sangatlah diperlukan dalam melakukan sesuatu hal agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Mc. Donals mengatakan bahwa motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan Djamarah, 2011:148. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Echols dan Shadily Fathurrohman dan Suryana, 2012:52 mengatakan bahwa m otivasi didefinisi sebagai “penguat alasan, daya batin, dorongan”. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly Fathurrohman dan Suryana, 2012:52 motivasi adalah konsep yang menguraikan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Motivasi merupakan unsur psikologis bagi seorang guru dalam rangka untuk keberhasilan dalam mengajar. Guru yang tidak punya motivasi mengajar tidak akan berhasil dalam mengajar. Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 mempunyai motivasi karena terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang timbul akibat dari hubungannya dengan sekolah. Menurut Djamarah 2011:149-151, macam-macam motivasi dari dua sudut pandang yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri seseorang. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ini ada kaitannya dengan imbalan yang diterima seseorang sesudah melakukan pekerjaan. Sagir Sastrohadiwiryo, 2005: 269-270 mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi, yaitu: 1 Kinerja Achievement Seseorang yang memiliki keinginan berkinerja sebagai suatu “kebutuhan” atau needs dapat mendorongnya mencapai sasaran. 2 Penghargaan Recognition Penghargaan, pengakuan, atau recognition atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang akan merupakan perangsang yang kuat. Pengakuan atas suatu kinerja, akan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta.

1 3 125

Kesiapan guru dalam menghadapi program sertifikasi guru dalam jabatan survey pada guru-guru sekolah menengah kejuruan program akuntansi, dan penjualan di wilayah kabupaten Bantul Yogyakarta.

0 0 130

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 8 326

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial (survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Kulon Progo)

0 0 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survei dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Sleman

0 3 314

Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Tingkat Sekolah Menengah Atas Di Wilayah Kecamatan Gajah Mungkur Semarang Tahun 2009.

0 0 89

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 123