Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

73 5 Hasil Pengujian Normalitas Data Berdasarkan Status Sertifikasi Tabel 3.22 Hasil Pengujian Normalitas Data Kepuasan Guru Berdasarkan Status Sertifikasi Variabel Variabel Status Sertifikasi Belum Sertifikasi Sudah Sertifikasi Asymp. Sig. Keterangan Asymp. Sig. Keterangan Kepuasan Guru ,322 normal ,496 normal Tabel 3.23 Hasil Pengujian Normalitas Data Pada Aspek Kepuasan Guru Berdasarkan Status Sertifikasi Variabel Variabel Status Sertifikasi Belum Sertifikasi Sudah Sertifikasi Asymp. Sig. Keterangan Asymp. Sig. Keterangan Finansial ,241 normal ,001 tidak normal Iklim Organisasi ,618 normal ,015 tidak normal Sosial ,264 normal ,033 tidak normal Psikologis ,055 normal ,005 tidak normal Motivasi ,060 normal ,009 tidak normal Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua kelompok sampel berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians populasi sampel yang berdistribusi normal. Data yang homogen merupakan sebuah asumsi bahwa data tersebut memiliki kesamaan varians untuk dapat dilakukan uji anova. Sebuah data 74 dikatakan homogen apabila probabilitasnya significance lebih besar dari alpha 0,05, dan sebaliknya apabila sebuah data dikatakan tidak homogen apabila probabilitasnya significance lebih kecil dari alpha 0,05. Berikut ini adalah ringkasan hasil pengujian homogenitas data dengan menggunakan SPSS Versi 17. Tabel 3.24 Hasil Pengujian Homogenitas Pada Beberapa Kelompok Sampel Variabel Nilai Significance Sig. Jenis Kelamin Lama Menjalani Profesi Guru Status Kepega -waian Jabatan di Sekolah Status Sertifi- kasi Kepuasan Guru ,850 ,276 ,790 ,758 ,408 Ketera- ngan homo- gen homogen homo- gen homo- gen homo- gen Tabel 3.25 Hasil Pengujian Homogenitas Setiap Aspek Kepuasan Guru Pada Beberapa Kelompok Sampel Aspek Kepuasan Guru Nilai Significance Sig. Jenis Kelamin Lama Menjalani Profesi Guru Status Kepega -waian Jabatan di Sekolah Status Sertifi- kasi Finansial ,169 ,160 ,401 ,053 ,287 Ketera- ngan homogen homogen homo- gen homogen homo- gen Iklim Organisasi ,317 ,350 ,294 ,705 ,685 Ketera- ngan homogen homogen homo- gen homogen homo- gen Sosial ,210 ,282 ,746 ,845 ,918 Ketera- ngan homogen homogen homo- gen homogen homo- gen 75 Aspek Kepuasan Guru Nilai Significance Sig. Jenis Kelamin Lama Menjalani Profesi Guru Status Kepega -waian Jabatan di Sekolah Status Sertifi- kasi Psikologis ,296 ,244 ,299 ,544 ,047 Ketera- ngan homogen homogen homo- gen homogen tidak homo- gen Motivasi ,115 ,257 ,097 ,839 ,524 Ketera- ngan homogen homogen homo- gen homogen homo- gen Berdasarkan uji homogenitas pada tabel di atas, diketahui terdapat data yang tidak memiliki varians data yang homogen. Kepuasan guru pada aspek psikologis berdasarkan status sertifikasi memiliki varians data yang tidak homogen. Secara keseluruhan kepuasan guru memiliki varians data yang homogen. Dari hasil pengujian normalitas dan homogenitas yang telah di uraikan di atas, diketahui bahwa tidak semua data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Artinya, syarat analisis uji t dan ANOVA tidak semua terpenuhi. Oleh sebab itu, analisis data selanjutnya untuk data yang berdistribusi normal dan homogen menggunakan uji parametrik, yaitu uji Analisis of Variance ANOVA dan uji t sedangkan untuk data yang tidak normal dan homogen menggunakan uji non parametrik, yaitu uji peringkat Mann Whitney untuk menguji dua sampel independen dan uji peringkat Kruskal – Wallis untuk menguji lebih dari dua sampel independen. 76 3. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis 1 Pengujian hipotesis komparatif menggunakan uji t dan uji peringkat Mann Whitney. Uji t digunakan untuk data yang berdistribusi normal, yaitu pada data kepuasan guru secara umum. Uji Mann Whitney digunakan untuk data yang tidak berdistribusi normal dan variabel pada hipotesis pertama terdiri dari dua sampel dan masing-masing sampel tidak berkorelasi, yaitu pada aspek kepuasan guru. b. Hipotesis 2 Pengujian hipotesis komparatif menggunakan uji Analisis of Variance ANOVA dan uji peringkat Kruskal – Wallis H Test karena variabel pada hipotesis kedua memiliki lebih dari dua sampel. Uji ANOVA digunakan pada data yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, yaitu pada data kepuasan guru secara umum dan pada aspek sosial. Uji H digunakan pada data yang tidak berdistribusi normal dan tidak memiliki varians yang homogen, yaitu pada aspek finansial, iklim organisasi, psikologis dan motivasi. c. Hipotesis 3 Pengujian hipotesis komparatif menggunakan uji t dan uji peringkat Mann Whitney. Uji t digunakan untuk data yang berdistribusi normal, yaitu pada data kepuasan guru secara umum. Uji Mann Whitney digunakan untuk data yang tidak berdistribusi 77 normal dan variabel pada hipotesis ketiga terdiri dari dua sampel dan masing-masing sampel tidak berkorelasi, yaitu pada aspek kepuasan guru. d. Hipotesis 4 Pengujian hipotesis komparatif menggunakan uji t dan uji peringkat Mann Whitney. Uji t digunakan untuk data yang berdistribusi normal, yaitu pada data kepuasan guru secara umum, pada aspek iklim organisasi dan aspek sosial. Uji Mann Whitney digunakan untuk data yang tidak berdistribusi normal dan variabel pada hipotesis keempat terdiri dari dua sampel dan masing-masing sampel tidak berkorelasi, yaitu pada aspek finansial, aspek psikologis dan aspek motivasi. e. Hipotesis 5 Pengujian hipotesis komparatif menggunakan uji t dan uji peringkat Mann Whitney. Uji t digunakan untuk data yang berdistribusi normal, yaitu pada data kepuasan guru secara umum. Uji Mann Whitney digunakan untuk data yang tidak berdistribusi normal dan variabel pada hipotesis kelima terdiri dari dua sampel dan masing-masing sampel tidak berkorelasi, yaitu pada aspek kepuasan guru. 4. Pengambilan Keputusan. Uji t dalam pengujian hipotesis ini menggunakan bantuan SPSS versi 17 for Windows. Pada uji t, dasar pengambilan keputusan dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 dilakukan dengan membandingkan nilai t tabel dan t hitung. Apabila t tabel lebih besar dari t hitung maka Ho diterima dan Ha tidak diterima, sebaliknya jika t tabel lebih kecil dari t hitung maka Ho tidak diterima dan Ha diterima. Dasar pengambilan keputusan uji t juga dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 maka Ho tidak diterima dan Ha diterima, sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari alpha 0,05 maka Ho diterima dan Ha tidak diterima Priyatno, 2012:74-75. Pada uji ANOVA, dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka Ha diterima dan Ho tidak diterima, sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ha tidak diterima dan Ho diterima. Dasar pengambilan keputusan uji ANOVA dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansinya. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 maka Ho tidak diterima dan Ha diterima, sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari alpha 0,05 maka Ho diterima dan Ha tidak diterima Priyatno, 2012:101-102. Pengujian Mann Whitney dan Kruskal – Wallis H Test dalam pengujian hipotesis ini menggunakan bantuan SPSS versi 17 for Windows. Pada uji Mann Whitney, dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai Z hitung dan nilai Z tabel. Apabila nilai Z hitung lebih besar dari Z tabel maka Ho tidak diterima dan Ha diterima, sebaliknya apabila nilai Z hitung lebih kecil dari Z tabel 79 maka Ho diterima dan Ha tidak diterima. Dasar pengambilan uji Mann Whitney juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitasnya Asymptotic sig. 2-tailed. Apabila nilai Asymptotic sig. 2-tailed lebih besar dari alpha 0,05 maka Ho diterima dan Ha tidak diterima, dan sebaliknya apabila nilai Asymptotic sig. 2-tailed lebih kecil dari alpha 0,05 maka Ho tidak diterima dan Ha diterima Santoso, 2002:100. Pada uji Kruskal – Wallis H Test, dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitasnya Asymptotic sig.. Apabila nilai Asymptotic sig. lebih besar dari alpha 0,05 maka Ho diterima dan Ha tidak diterima, dan sebaliknya apabila nilai Asymptotic sig. lebih kecil dari alpha 0,05 maka Ho tidak diterima dan Ha diterima Santoso, 2002:144. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret – April 2017. Data diperoleh melalui instrumen kuesioner yang dibagikan kepada responden penelitian. Responden penelitian ini adalah guru-guru di SMA Negeri Kota Yogyakarta. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 224 guru. Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada para responden sebanyak 290 kuesioner. Jumlah responden yang mengisi kuesioner penelitian secara lengkap sebanyak 225 guru. Berdasarkan data yang terkumpul, berikut ini disajikan deskripsi data penelitiannya: 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1. Laki-laki 101 44,9 2. Perempuan 124 55,1 Jumlah 225 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 225 responden, terdapat 101 orang responden atau 44,9 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan terdapat 124 orang responden atau 55,1 responden yang berjenis 81 kelamin perempuan. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin perempuan. 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Menjalani Profesi Guru Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Menjalani Profesi Guru No Kelompok Lama Menjalani Profesi Tahun Kelompok Lama Menjalani Profesi Tahun Frekuensi Persentase 1. Belum Lama 1 – 15 65 28,9 2. Cukup Lama 16 – 30 125 55,6 3. Lama 31 – 45 35 15,5 Jumlah 225 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 225 responden, terdapat 65 orang responden atau 28,9 responden yang belum lama menjalani profesi sebagai guru, 125 orang responden atau 55,6 responden yang cukup lama menjalani profesi sebagai guru dan 35 orang responden atau 15,5 responden yang sudah lama menjalani profesi sebagai guru. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini tergolong dalam kelompok cukup lama menjalani profesi sebagai guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian No. Status Kepegawaian Frekuensi Persentase 1. Non PNS 33 14,7 2. PNS 192 85,3 Jumlah 225 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 225 responden, terdapat 33 orang responden atau 14,7 responden yang memiliki status kepegawaian sebagai guru Non PNS dan terdapat 192 orang responden atau 85,3 responden yang memiliki status kepegawaian sebagai guru PNS. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki status kepegawaian sebagai guru PNS. 4. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan di Sekolah Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan di Sekolah No. Jabatan di Sekolah Frekuensi Persentase 1. Tidak Memiliki Jabatan 112 49,8 2. Memiliki Jabatan 113 50,2 Jumlah 225 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 225 responden, terdapat 112 orang responden atau 49,8 responden tidak memiliki jabatan di sekolah dan terdapat 113 orang responden atau 50,2 responden memiliki 83 jabatan di sekolah. Dapat disimpulkan bahwa sebagian responden dalam penelitian ini memiliki jabatan di sekolah. 5. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sertifikasi Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sertifikasi No. Status Sertifikasi Frekuensi Persentase 1. Belum Bersertifikasi 33 14,7 2. Sudah Bersertifikasi 192 85,3 Jumlah 225 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 225 responden, terdapat 33 orang responden atau 14,7 responden belum berstatus bersertifikat dan terdapat 192 orang responden atau 85,3 responden sudah berstatus bersertifikat. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini sudah berstatus bersertifikat. 6. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Terhadap Profesi Guru Deskripsi data kepuasan guru disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Deskripsi Data Kepuasan Guru Variabel N Mini- mum Maxi- mum Sum Mean Std. Deviation Kepuasan Guru 225 149 279 488846 217,09 18,773 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Tabel 4.7 Deskripsi Data Pada Aspek Kepuasan Guru Kepuasan Guru N Mini- mum Maxi- mum Sum Mean Std. Deviation Finansial 225 15 44 6929 30,80 4,990 Iklim Organisasi 225 19 50 8271 36,76 4,580 Sosial 225 42 95 16508 73,37 6,837 Psikologis 225 26 50 9109 40,48 4,164 Motivasi 225 20 45 8029 35,68 3,840 Data kepuasan guru di atas dapat dikategorikan dengan menggunakan PAP II sebagai berikut. Tabel 4.8 Kategori Kepuasan Guru Rentang Frekuensi Persentase Interpretasi penilaian 237 – 280 27 12,0 Sangat Puas 204 – 237 145 64,4 Puas 181 – 204 48 21,3 Cukup Puas 159 – 181 2 0,9 Tidak Puas 56 – 159 3 1,3 Sangat Tidak Puas 225 100 Dari tabel di atas, diketahui bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 225 responden, terdapat 27 orang responden atau 12 responden yang memiliki kepuasan guru dengan kategori sangat puas, 145 orang responden atau 64,4 responden yang memiliki kepuasan guru dengan kategori puas, 48 orang responden atau 21,3 responden yang memiliki kepuasan guru dengan kategori cukup puas, 2 orang responden atau 0,9 responden memiliki kepuasan guru dengan kategori tidak puas dan 3 orang 85 responden atau 1,3 memiliki kepuasan guru dengan kategori sangat tidak puas. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.8, diketahui bahwa mean pada kepuasan guru sebesar 217,09. Mean sebesar 217,09 berada pada rentang skor 204 – 237. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru-guru SMA Negeri Kota Yogyakarta memiliki tingkat kepuasan dengan kategori puas. Berikut ini diuraikan kategorisasi kepuasan guru pada aspek finansial, iklim organisasi, sosial, psikologis dan motivasi. a. Tingkat Kepuasan Terhadap Profesi Guru Pada Aspek Finansial Jumlah kuesioner pada aspek finansial ini adalah 8 item pernyataan. Skor ideal tertinggi adalah 40, sedangkan skor ideal terendah adalah 8. Interpretasi data tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.9 Penilaian Tingkat Kepuasan Pada Aspek Finansial Rentang Frekuensi Persentase Interpretasi penilaian 34 – 40 79 35,1 Sangat Puas 29 – 34 70 31,1 Puas 26 – 29 43 19,1 Cukup Puas 23 – 26 17 7,6 Tidak Puas 8 – 23 16 7,1 Sangat Tidak Puas 225 100 Dari tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 79 orang responden atau 35,1 responden yang memiliki kepuasan pada aspek finansial dengan kategori sangat puas, 70 orang responden atau 31,1 responden yang memiliki kepuasan pada aspek

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta.

1 3 125

Kesiapan guru dalam menghadapi program sertifikasi guru dalam jabatan survey pada guru-guru sekolah menengah kejuruan program akuntansi, dan penjualan di wilayah kabupaten Bantul Yogyakarta.

0 0 130

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 8 326

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial (survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Kulon Progo)

0 0 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survei dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Sleman

0 3 314

Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Tingkat Sekolah Menengah Atas Di Wilayah Kecamatan Gajah Mungkur Semarang Tahun 2009.

0 0 89

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 123