Statistik Deskriptif Variabel Kewajaran Penyajian Laporan

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. Histogram Variabel Kesesuaian dengan SAP Data variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuian terhadap SAP kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan dengan lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Hasil distribusi kecenderungan data variabel Kesesuaian terhadap SAP sebagai berikut: Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel X 1 No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 18,00 X ≤ 31,50 - - Sangat Rendah 2 31,50 X ≤ 40,50 - - Rendah 3 40,50 X ≤ 49,50 - - Sedang 4 49,50 X ≤ 58,50 121 77,07 Tinggi 5 58,50 X ≤ 72,00 36 22,93 Sangat Tinggi Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Tabel 14 menunjukkan bahwa frekuensi Kecenderungan Variabel Kesesuaian dengan SAP kategori tinggi sebanyak 121 responden 77,07, dan pada kategori sangat tinggi sebanyak 36 responden 22,93. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian responden 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50-51.74 51.75-53.49 53.5-55.24 55.25-56.99 57-58.74 58.75-60.49 60.5-62.24 62.25-64 Fr eku en si Kelas Interval Distribusi Frekuensi Variabel Kesesuaian dengan SAP tentang variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuian terhadap SAP adalah tinggi karena mayoritas responden memberikan penilaian dalam kategori tinggi.

3. Statistik Deskriptif Variabel Kewajaran Penyajian Laporan

Keuangan Aspek Kecukupan Pengungkapan X 2 Variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan terdiri dari tujuh indikator bersumber dari PP No 71 Tahun 2010. Berdasarkan indikator tersebut dibuat 20 pernyataan dan semua pernyataan dalam instrumen dinyatakan valid. Penentuan skor menggunakan skala ordinal modifikasi skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban. Skor yang diberikan maksimal empat dan minimal satu, sehingga dihasilkan skor tertinggi yang mungkin dicapai 80 20x4 = 80 dan skor terendah yang mungkin dicapai 20 20x1 = 20. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, skor maksimum 76 dan skor minimum 49. Jumlah kelas interval adalah 1 + 3.3log157 = 8.24 dibulatkan menjadi 8. Rentang data 76 – 49 + 1 = 28 dan panjang kelas 288 = 3.5, sehingga tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Kecukupan Pengungkapan No Kelas Interval Frekuensi F 1 48.00 – 51.49 3 1.91 2 51.50 – 54.99 18 11.46 3 55.00 – 58.49 31 19.75 4 58.50 – 61.99 52 33.12 5 62.00 – 65.49 16 10.19 6 65.50 – 68.99 15 9.55 7 69.00 – 72.49 19 12.10 8 72.50 – 76.00 3 1.91 Jumlah 157 100.00 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4. Histogram Variabel Kecukupan Pengungkapan Data variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan yang dapat dikategorikan ke dalam lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Hasil distribusi kecenderungan data variabel Kecukupan Pengungkapan adalah sebagai berikut : Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel X 2 No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 18,00 X ≤ 31,50 - - Sangat Rendah 2 31,50 X ≤ 40,50 - - Rendah 3 40,50 X ≤ 49,50 - - Sedang 4 49,50 X ≤ 58,50 121 77,07 Tinggi 5 58,50 X ≤ 72,00 36 22,93 Sangat Tinggi Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Tabel 16 menunjukkan bahwa frekuensi Kecenderungan Kecukupan Pengungkapan kategori tinggi sebanyak 121 responden 77,07, dan pada kategori sangat tinggi sebanyak 36 responden 10 20 30 40 50 60 48-51.49 51.5-54.99 55-58.49 58.5-61.99 62-65.49 65.5-68.99 69-72.49 72.5-76 Fr eku en si Kelas Interval Distribusi Frekuensi Variabel Kecukupan Pengungkapan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN PRINGSEWU

7 46 63

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

2 5 14

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

3 8 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 4 8

PENUTUP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 3 34

ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA SURAKARTA Analisis Akuntabilitas Kinerja Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

0 6 22

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 0 12

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara)

1 2 8

PENGARUH KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pangkalpinang)

1 2 20

Pengaruh kualitas penyajian laporan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas keuangan daerah (studi kasus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pangkalpinang) - Repository Universitas Bang

0 0 10