pemungutan dan penyetoran penerimaan daerah serta pelaksanaan kegiatan pada entitas
3 Kelemahan struktur pengendalian intern, yaitu kelemahan yang terkait dengan ada tidaknya struktur pengendalian intern atau
efektivitas struktur pengendalian intern dalam entitas Indikator efektivitas sistem pengendalian intern pemerintah
berdasarkan Pernyataan Standar Pemeriksaan PSP Badan Pemeriksa Keuangan No. 03.01, yakni:
1 Pengendalian pencatatan akuntansi 2 Pengendalian pelaporan keuangan
3 Pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja 4 Struktur pengendalian intern
B. Penelitian yang Relevan
1. Putu Sri Wahyuni 2014 dengan judul “Pengaruh Penyajian Laporan
Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah Studi empiris pada pemerintahan
Kabupaten Ban dung”.
Sampel dalam penelitian tersebut sebanyak 35 SKPD yang terdiri dari 15 Dinas, 6 Badan, 1 Inspektorat, 2 Sekretariat, 1 RSUD, 4 kantor, 6
Kecamatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh signifikan dan positif secara parsial dan
simultan pengaruh penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan daerah terhadap akuntabilitas keuangan daerah.
Persamaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah variabel terikat yang dipilih yaitu, akuntabilitas keuangan daerah dan variabel
bebas yang digunakan yaitu, penyajian laporan keuangan daerah. Variabel bebas tersebut dimodifikasi dengan adanya penilaian kewajaran atas
penyajian laporan keuangan daerah. Metode pengumpulan data dengan menyebar kuesioner. Perbedaan dari penelitian ini adalah subjek, objek,
tempat dan waktu penelitian. Variabel bebas dari penelitian ini adalah penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan
daerah, penulis modifikasi menjadi kewajaran penyajian laporan keuangan. Selain itu, perbedaan teknik analisa, teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis berganda, uji t, dan uji f. 2. Surya Metta Silany 2013 dengan judul
“Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah:
Studi Kasus pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung
”.
Sampel dalam penelitian tersebut sebanyak 17 Dinas Pemerintah Kota Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyajian neraca
daerah secara parsial memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap akuntabilitas keuangan daerah dan pengawasan intern secara
parsial memberikan pengaruh yang kuat terhadap akuntabilitas keuangan daerah. Secara simultan penyajian neraca daerah dan pengawasan intern
memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap akuntabilitas keuangan daerah dengan arah yang positif artinya jika penyajian neraca daerah dan
pengawasan intern meningkat maka akuntabilitas akan mengalami peningkatan dan juga sebaliknya.
Persamaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah variabel terikat yang dipilih yaitu, akuntabilitas keuangan daerah. Perbedaan dari
penelitian ini adalah subjek, objek, tempat dan waktu penelitian. Variabel bebas dari penelitian ini adalah penyajian neraca daerah dan pengawasan
intern, penulis modifikasi menjadi kewajaran penyajian laporan keuangan. Selain itu, perbedaan teknik analisa, pengujian statistik yang digunakan
adalah korelasi pearson, metode alternatif partial least square, pengujian
hipotesis dan menggunakan aplikasi software SmartPLS 2.0.
3. Saufi Iqbal Nasution
2010 dengan judul “Pengaruh Penyajian Neraca SKPD dan Aksesibilitas Laporan Keuangan SKPD terhadap Transparansi
dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan SKPD di Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara
”. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
assosiatif kausal. Metode pengambilan sample yang digunakan penulis adalah simple random sampling. Hasil dari penelitian tersebut bahwa
variabel penyajian neraca SKPD dan aksesibilitas laporan keuangan SKPD secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan SKPD. Persamaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah variabel
terikat yang dipilih yaitu, akuntabilitas keuangan daerah. Selain itu, persamaan pada teknik pengumpulan data, pengujian instrumen
penelitian, dan teknik analisis data. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pembagian kuesionee. Pengujian Asumsi klasik
yang digunakan peneliti meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas. Sedangkan model penelitian yang digunakan
peneliti adalah dengan menggunakan analisis statistik persamaan Regresi Linear Berganda, adapun pengujian hipotesis dilakukan dengan uji
signifikansi simultan, uji signifikansi parsial, dan koefisien determinan. Perbedaan dari penelitian ini adalah subjek, objek, tempat dan waktu
penelitian. Variabel bebas dari penelitian ini adalah penyajian neraca SKPD dan aksesibilitas laporan keuangan SKPD, penulis modifikasi
menjadi kewajaran penyajian laporan keuangan.
C. Kerangka Berpikir