variabel bebas terhadap variabel terikat adalah linear. Hasil dari uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Variabel F Hitung
Deviation from Linearity
Keterangan X
1
dengan Y 1,464
0,144 Linear
X
2
dengan Y 1,262
0,206 Linear
X
3
dengan Y 1,995
0,450 Linear
X
4
dengan Y 1,260
0,258 Linear
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Hasil Output SPSS pada Lampiran 9
Berdasarkan hasil uji linearitas pada tabel 22 di atas menunjukkan bahwa uji linearitas antara X
1
diperoleh F Hitung sebesar 1,464 1,464 2,43 dan Deviation from Linearity sebesar 0,144 0,144 0,05 yang
menunjukkan bahwa hubungan antara Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuaian dengan SAP terhadap Akuntabilitas
Keuangan adalah linear. Hasil uji linearitas antara X
2
diperoleh F Hitung sebesar 1,262 1,262 2,43 dan Deviation from Linearity sebesar 0,206
0,206 0,05 yang menunjukkan bahwa hubungan antara Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan dengan
Akuntabilitas Keuangan adalah linear. Hasil uji linearitas antara X
3
diperoleh F Hitung sebesar 1,995 1,995 2,43 dan Deviation from Linearity sebesar 0,450 0,450 0,05 yang menunjukkan bahwa
hubungan antara Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kepatuhan terhadap Undang-undang dengan Akuntabilitas Keuangan
adalah linear. Hasil uji linearitas antara X
4
diperoleh F Hitung sebesar 1,260 1,260 2,43dan Deviation from Linearity sebesar 0,258 0,258
0,05 yang menunjukkan bahwa hubungan antara Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Efektivitas Sistem Pengendalian Intern dengan
Akuntabilitas Keuangan adalah linear.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multokolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika
nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinearitas Imam Ghozali, 2011: 108. Hasil uji multikolinearitas pada variabel bebas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 23. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance
VIF Keterangan
X
1
0,751 1,332
Tidak Terjadi Multikolinearitas X
2
0,529 1,892
Tidak Terjadi Multikolinearitas X
3
0,546 1,832
Tidak Terjadi Multikolinearitas X
4
0,836 1,196
Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Hasil Output SPSS pada Lampiran 9
Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa nilai VIF tiap variabel bebas lebih kecil dari 10. Selain itu nilai tolerance lebih besar
dari 0,1 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang bersifat homoskedastisitas. Untuk pengujian digunakan uji Glejser. Uji
Glejser dilakukan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Kriteria pengambilan keputusan adalah signifikansi dari
variabel bebas
lebih besar
dari 0,05
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011: 143. Hasil dari Uji
Heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 24. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig t
Keterangan X
1
0,443 Tidak terjadi heteroskedastisitas
X
2
0,351 Tidak terjadi heteroskedastisitas
X
3
0,438 Tidak terjadi heteroskedastisitas
X
4
0,269 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Hasil Output SPSS pada Lampiran 9
Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai
absolut. Hal tersebut terlihat dari nilai probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, atau nilai signifikansi variabel bebas
0.05 sehingga tidak terdapat heteroskedastisitas
D. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan keputusan menerima atau menolak hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
1. Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwa “Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuaian dengan SAP berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan ”. Pengujian
hipotesis pertama menggunakan analisis regresi linear sederhana, sehingga