Pengaruh Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuaian

satuan akan meningkatkan Akuntabilitas Keuangan sebesar 0,359 satuan. Nilai t hitung 3,947 lebih dari nilai t tabel sebesar 1,654 3,947 1,654 mengindikasikan bahwa Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuaian dengan SAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan sehingga hipotesis pertama yang menyatakan Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuaian dengan SAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan diterima. Hasil pengamatan dan jawaban responden atas pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel X 1 didominasi oleh jawaban sangat setuju dan setuju, hal ini berarti bahwa kewajaran penyajian laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Temanggung dalam menyusun laporan keuangan telah sesuai dengan SAP. SKPD Kabupaten Temanggung, telah menyusun laporan keuangan berdasarkan Asumsi dasar sebagaimana yang telah dijelaskan dalam SAP, laporan keuangan SKPD Kabupaten Temanggung telah memuat karakteristik laporan keuangan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam SAP, laporan keuangannya juga sudah disusun berdasarkan prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan, selain itu SKPD Kabupaten Temanggung telah menyajikan unsur laporan keuangan pemerintah sesuai dengan SAP. Kontribusi secara parsial masing-masing variabel bahwa kesesuaian laporan keuangan dengan SAP mempunyai kontribusi lebih tinggi dibandingkan dengan indikator kecukupan pengungkapan dan kepatuhan terhadap Undang-undang, hal ini dikarenakan standar akuntansi merupakan acuan dan juga syarat utama badan pemeriksa laporan keuangan BPK menilai kewajaran laporan keuangan, apabila pemerintah daerah telah mengelola keuangan daerahnya sesuai dengan standar akuntansi pemerintah maka hal tersebut akan berpengaruh pada kecukupan pengungkapan dan kepatuhan terhadap perundang-undangan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pernyataan BPK, dimana syarat dari kewajaran penyajian laporan keuangan adalah kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi pemerintah SAP. Hal ini membuktikan teori dari Mahsun dkk 2006: 42 standar akuntansi pemerintahan SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, dengan demikian SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Menurut Renyowijoyo 2008:171 salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntanbilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan negara yang memenuhi prinsip tepat waktu, dan disusun mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang diterima secara umum. Hal itu diatur dalam Undang-Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBNAPBD disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan peraturan pemerintahan

2. Pengaruh

Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan terhadap Akuntabilitas Keuangan Hasil penelitian mendukung hipotesis kedua bahwa variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi X 2 sebesar 0,101 menyatakan bahwa setiap kenaikan Kecukupan Pengungkapan sebesar 1 satuan akan meningkatkan Akuntabilitas Keuangan sebesar 0,101 satuan. Nilai t hitung 1,864 lebih dari nilai t tabel sebesar 1,654 1,864 1,654 mengindikasikan bahwa Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan sehingga hipotesis kedua yang menyatakan Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan diterima. Hasil penelitian dan pengamatan peneliti terkait kewajaran penyajian laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Temanggung khususnya aspek kecukupan pengungkapan X 2 , SKPD Kabupaten Temanggung telah menyajikan informasi dalam laporan keuangan secara lengkap. Kelengkapan informasi laporan keuangan disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan CALK. Kelengkapan informasi tersebut terkait informasi tentang kebijakan, ikhtisar pencapaian kinerja, dasar penyusunan laporan keuangan, informasi yang diwajibkan SAP, informasi terkat pos-pos aset dan kewajiban, serta informasi tambahan yang diperlukan. SKPD Kabupaten Temanggung telah mengungkapkan informasi laporan keuangan secara lengkap dalam catatan laporan keuangan, sehingga dengan adanya kecakupan pengungkapan ini dapat tercipta akuntabilitas keuangan pada SKPD Kabupaten Temanggung. Berdasarkan kontribusi pengaruh secara parsial kecukupan pengungkapan memiliki pengaruh yang paling rendah terhadap akuntabilitas keuangan. Kesesuaian laporan keuangan dengan SAP memiliki kontribusi lebih tinggi daripada Kecukupan pengungkapan dalam menciptakan akuntabilitas keuangan. Penjelasan peraturan terkait kecukupan pengungkapan dipaparkan dalam Lampiran Standar Akuntansi Pemerintahan PP No 71 Tahun 2010. Laporan keuangan telah sesuai dengan SAP maka akan memperhatikan kecukupan pengungkapan. Sehingga dapat diartikan bahwa Kecukupan pengungkapan ini merupakan salah satu bagian dari kesesuain dengan SAP. Berdasarkan hasil kuesioner untuk item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Kecukupan Pengungkapan X 2 menunjukkan mayoritas jawaban responden pada kategori sangat setuju dan setuju. Hal ini berarti penyajian laporan keuangan SKPD Kabupaten Temanggung diungkapkan secara lengkap. Namun berdasarkan perngamatan atas permasalahan yang dipaparkan dalam catatan oleh BPK atas LKPD Kabupaten Temanggung TA 2014. Catatan tersebut bahwa sebagaian dari aset tetap berupa daerah irigasi di Kabupaten Temanggung belum tercatat

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN PRINGSEWU

7 46 63

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

2 5 14

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

3 8 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 4 8

PENUTUP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 3 34

ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA SURAKARTA Analisis Akuntabilitas Kinerja Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

0 6 22

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 0 12

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara)

1 2 8

PENGARUH KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pangkalpinang)

1 2 20

Pengaruh kualitas penyajian laporan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas keuangan daerah (studi kasus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pangkalpinang) - Repository Universitas Bang

0 0 10