Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Histogram Variabel Akuntabilitas Keuangan Data variabel Akuntabilitas Keuangan kemudian digolongkan ke
dalam kategori kecenderungan yang dapat dikategorikan ke dalam lima kategori. Hasil distribusi kecenderungan data variabel Akuntabilitas
Keuangan sebagai berikut: Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Y
No Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
1 21,00 X ≤ 36,75
- -
Sangat Rendah 2
36,75 X ≤ 47,25 -
- Rendah
3 47,25 X ≤ 57,75
2 1,27
Sedang 4
57,75 X ≤ 68,25 121
77,08 Tinggi
5 68,25 X ≤ 84,00
34 21,65
Sangat Tinggi
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Tabel 12 menunjukkan bahwa frekuensi Akuntabilitas Keuangan
yang termasuk sebagai kategori sedang sebanyak 2 responden 1,27, kategori tinggi sebanyak 121 responden 77,08, dan pada kategori
sangat tinggi sebanyak 34 responden 21,65. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian responden tentang variabel Akuntabilitas
10 20
30 40
50
56-58.49 58.5-60.99 61-63.49 63.5-65.99 66-68.49 68.5-70.99 71-73.49 73.5-76
Fr eku
en si
Kelas Interval
Distribusi Frekuensi Variabel Akuntabilitas Keuangan
Keuangan adalah tinggi karena mayoritas responden memberikan penilaian dalam kategori tinggi.
2. Statistik Deskriptif Variabel Kewajaran Penyajian Laporan
Keuangan Aspek Kesesuaian tehadap SAP X
1
Variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kesesuian terhadap SAP terdiri dari empat indikator yaitu berdasarkan asumsi
dasar, memuat karakteristik laporan keuangan, berdasarkan prinsip akuntansi dan pelaporan, serta memuat unsur
– unsur laporan keuangan. Berdasarkan indikator tersebut dibuat 18 pernyataan. Penentuan skor
menggunakan skala ordinal modifikasi skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban. Skor yang diberikan maksimal empat dan
minimal satu, sehingga dihasilkan skor tertinggi yang mungkin dicapai 72 18x4 = 84 dan skor terendah yang mungkin dicapai 18 18x1 = 21.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, skor maksimum 64 dan skor minimum 51. Jumlah kelas interval adalah 1 + 3.3log157 = 8.24
dibulatkan menjadi 8. Rentang data 64 – 51 + 1 = 14 dan panjang
kelas 148 = 1.75, sehingga tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Kesesuaian dengan SAP
No Kelas Interval
Frekuensi F
1 50.00
– 51.74
4 2.55
2 51.75
– 53.49
26 16.56
3 53.50
– 55.24
39 24.84
4 55.25
– 56.99
35 22.29
5 57.00
– 68,74
19 12.10
6 58.75
– 60.49
13 8.28
7 60.50
– 62.24
11 7.01
8 62.25
– 64.00
10 6.37
Jumlah 157
100 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Histogram Variabel Kesesuaian dengan SAP Data variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek
Kesesuian terhadap SAP kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan dengan lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, sangat rendah. Hasil distribusi kecenderungan data variabel Kesesuaian terhadap SAP sebagai berikut:
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel X
1
No Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
1 18,00 X ≤ 31,50
- -
Sangat Rendah 2
31,50 X ≤ 40,50 -
- Rendah
3 40,50 X ≤ 49,50
- -
Sedang 4
49,50 X ≤ 58,50 121
77,07 Tinggi
5 58,50 X ≤ 72,00
36 22,93
Sangat Tinggi
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Tabel 14 menunjukkan bahwa frekuensi Kecenderungan Variabel
Kesesuaian dengan SAP kategori tinggi sebanyak 121 responden 77,07, dan pada kategori sangat tinggi sebanyak 36 responden
22,93. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian responden
5 10
15 20
25 30
35 40
45
50-51.74 51.75-53.49 53.5-55.24 55.25-56.99 57-58.74 58.75-60.49 60.5-62.24 62.25-64
Fr eku
en si
Kelas Interval
Distribusi Frekuensi Variabel Kesesuaian dengan SAP