Uji Hipotesis Kedua Uji Hipotesis

Akuntabilitas Keuangan adalah sebesar 58,575 satuan. Dari persamaan di atas juga dapat diketahui jika variabel Kecukupan Pengungkapan naik sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai Akuntabilitas Keuangan sebesar 0,101 satuan. Nilai koefisien regresi variabel independen yang bernilai positif menunjukkan bahwa variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan berpengaruh positif terhadap variabel Akuntabilitas Keuangan. Hal ini dapat diartikan semakin tinggi Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan, maka akan semakin tinggi pula Akuntabilitas Keuangan. b. Koefisien determinasi Berdasarkan hasil uji hipotesis pada Tabel 26, dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi sederhana R square sebesar 0,022. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Akuntabilitas Keuangan yang dapat dijelaskan oleh variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan adalah sebesar 2,2. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. c. Hasil Uji t Uji t statistik untuk variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan pada Tabel 26 di atas, menghasilkan t hitung sebesar 1,864 dan nilai t tabel sebesar 1,654 tingkat signifikansi 5, n = 157. Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung lebih besar dari t tabel 1,864 1,654. Nilai signifikansi 0,032 nilai Sig. dibagi 2 karena merupakan pengujian satu arah yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti terdapat pengaruh Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan terhadap Akuntabilitas Keuangan Berdasarkan uji hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan berpengaruh positif terhadap variabel Akuntabilitas Keuangan. Dengan demikian, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kecukupan Pengungkapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Akuntabilitas Keuangan diterima.

3. Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga pada penelitian ini menyatakan bahwa “Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan ”. Pengujian hipotesis ketiga menggunakan analisis regresi linear sederhana, sehingga diperoleh rangkuman hasil analisis regresi linear sederhana sebagai berikut: Tabel 27. Rangkuman Hasil Regresi Hipotesis Ketiga Model Regresi Keterangan Koefisien Regresi t hitung Sig. 3 Konstanta 56,992 13,337 0,000 X 1 0,232 1,806 0,073 R Square = 0,021 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Hasil Output SPSS pada Lampiran 11 a. Persamaan garis regresi Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta sebesar 56,992 dan koefisien regresi Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kepatuhan terhadap Undang-undang berpengaruh positif terhadap Akuntabilitas Keuangan sebesar 0,232. Dari hasil tersebut, dapat dibuat persamaan regresi untuk hipotesis ketiga sebagai berikut: Y = 56,992 + 0,232 X 3 Berdasarkan persamaan yang telah dibuat dapat diketahui bahwa jika variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dianggap konstan, maka perubahan Akuntabilitas Keuangan adalah sebesar 56,992 satuan. Dari persamaan di atas juga dapat diketahui jika variabel Kepatuhan terhadap Undang-undang naik sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai Akuntabilitas Keuangan sebesar 0,232 satuan. Nilai koefisien regresi variabel independen yang bernilai positif menunjukkan bahwa variabel Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan berpengaruh positif terhadap variabel Akuntabilitas Keuangan. Hal ini dapat diartikan semakin tinggi Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan aspek Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undang, maka akan semakin tinggi pula Akuntabilitas Keuangan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN PRINGSEWU

7 46 63

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

2 5 14

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

3 8 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 4 8

PENUTUP PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN.

0 3 34

ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA SURAKARTA Analisis Akuntabilitas Kinerja Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

0 6 22

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 0 12

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara)

1 2 8

PENGARUH KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pangkalpinang)

1 2 20

Pengaruh kualitas penyajian laporan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas keuangan daerah (studi kasus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pangkalpinang) - Repository Universitas Bang

0 0 10