Menemukan Hal-hal Menarik dari Dongeng yang Diperdengarkan

4.1.1.1.6 Menemukan Hal-hal Menarik dari Dongeng yang Diperdengarkan

Siklus I Aspek keenam adalah indikator menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan. Pada aspek ini penilaian difokuskan pada ketepatan pemahaman hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan dalam bentuk hal- hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan disertai dengan alasanbukti yang mendukung. Hasil penilaian tes aspek ini dapat dilihat pada tabel 12 berikut. Tabel 12 Hasil Tes Menemukan Hal-hal Menarik dari Dongeng yang Diperdengarkan Siklus I No Keterangan Skor Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1. Sangat Baik 10 40 158 X = 3,95 2. Baik 8 3. Cukup 6 8 48 20 4. Kurang 4 26 104 65 5. Sangat Kurang 1 6 6 15 40 158 100 Berdasarkan tabel 12 tersebut di atas dapat dilihat perolehan nilai siswa kelas VIIH MTs Negeri 1 Semarang. Dari 40 siswa, tidak ada siswa atau sebesar 0 yang berhasil meraih predikat nilai sangat baik dengan skor 10. Sementara itu, siswa yang meraih predikat baik dengan skor 8 juga tidak ada atau sebesar 0. Selanjutnya, sebanyak 8 siswa atau 20 dengan skor 6 berada pada kategori cukup, sedangkan untuk siswa yang memperoleh skor 4 dengan kategori kurang terdapat 26 siswa atau sebesar 65, dan untuk kategori sangat kurang terdapat 6 siswa atau sebesar 15. Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor sebesar 3,95. Untuk memperjelas hasil tes menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan siklus I berikut peneliti sajikan pada grafik 6 berikut. Grafik 6 Kemampuan Siswa Menemukan Hal-hal Menarik dari Dongeng yang Diperdengarkan Siklus I Grafik 6 tersebut di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih kurang mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan dengan baik. Pada batang grafik kategori sangat baik tidak ada siswa yang memperolehnya atau sebesar 0. Sementara pada batang grafik kategori baik juga tidak ada siswa yang memperoleh skor 8 atau sebesar 0. Selanjutnya, pada batang grafik kategori cukup sebanyak 8 siswa atau sebesar 20. Pada batang grafik kategori kurang dengan skor 4 terdapat 26 siswa yakni sebesar 65, dan pada batang grafik kategori sangat kurang dengan skor 1 terdapat 6 siswa atau sebesar 15. 5 10 15 20 25 30 sangat baik baik cukup kurang sangat kurang Berdasarkan hasil dari keenam aspek tersebut di atas diperoleh nilai akhir rata-rata. Nilai akhir diperoleh dengan cara menjumlahkan skor perolehan siswa dibagi total skor maksimal dan dikalikan nilai maksimal ideal 100. Nilai akhir maksimal ideal adalah 100 dan nilai akhir minimal yaitu 0. Adapun perolehan nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan melalui teknik isi tabel kesan dongeng peneliti paparkan pada tabel 13 di bawah ini. Tabel 13 Hasil Tes Kemampuan Mengapresiasi Dongeng yang Diperdengarkan melalui Teknik Isi Tabel Kesan Dongeng Siklus I No Keterangan Rentang Nilai Frekuensi Nilai Persen Rata-rata 1. Sangat Baik 85 – 100 40 9 . 2481 X = 62,05 2. Baik 70 – 84 3 226,6 7,5 3. Cukup 60 – 69 25 1614 62,5 4. Kurang 50 – 59 9 513,1 22,5 5. Sangat Kurang – 49 3 128,2 7,5 Jumlah 40 2481,9 100 Berdasarkan tabel 13 tersebut di atas dapat dilihat perolehan nilai akhir siswa kelas VIIH MTs Negeri 1 Semarang mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan melalui teknik isi tabel kesan dongeng. Dari 40 siswa, tidak ada siswa yang berhasil meraih predikat nilai sangat baik dengan rentang antara 85- 100. Sementara itu, siswa yang meraih predikat baik sejumlah 3 siswa atau sebesar 7,5 yaitu dengan nilai anatara 70-84. Selanjutnya, sebanyak 25 siswa atau sebesar 62,5 yaitu dengan nilai antara 60-69 berada pada kategori cukup. Sedangkan untuk kategori kurang dengan rentang nilai 50-59 dicapai 7 siswa atau sebesar 22,5, dan untuk kategori sangat kurang dengan rentang nilai 0-49 dicapai 3 siswa atau sebesar 7,5. Data pada tabel 19 tersebut di atas diketahui bahwa kemampuan mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan siswa kelas VIIH MTs Negeri 1 Semarang melalui teknik isi tabel kesan dongeng nilai rata-rata kelas mencapai 62,05 atau termasuk kategori cukup. Nilai rata-rata tersebut dapat dikatakan belum mencapai target minimal yang ingin dicapai yaitu sebesar 70,00. Kemampuan siswa dalam mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan melalui teknik isi tabel kesan dongeng, memperoleh hasil kurang maksimal. Hal ini disebabkan oleh teknik pembelajaran yang digunakan peneliti belum mampu diikuti siswa dengan baik. Siswa masih butuh penyesuaian melalui teknk pembelajaran yang digunakan.

4.1.1.2 Hasil Nontes Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN HAL-HAL YANG MENARIK DALAM DONGENG YANG DIPERDENGARKAN MELALUI TEKNIK DISKUSI SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 20 61

KEMAMPUAN MENGAPRESIASI DONGENG SRIKANTI SI BATU YANG MENANGIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 SIBOLGA TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAM

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 4 SEMARANG.

1 1 121

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI DONGENG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 KUDUS TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 6 183

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Dongeng Metode PAKEM Siswa Kelas V SDN Suwaduk 1 Wedarijaksa Pati.

0 0 118

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Dongeng Metode PAKEM Siswa Kelas V SDN Suwaduk 1 Wedarijaksa Pati.Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

0 0 1

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA FIGURATIF DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN JEPARA.

0 1 1

PEMBELAJARAN MENGAPRESIASI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN (Studi Kasus di Kelas VII MTs Negeri Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Tahun Pelajaran 2013/2014) - UNWIDHA Repository

0 0 33