Spektrofotometri Ultraviolet Spektrofotometri inframerah

kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum agar diperoleh kerapatan kemasan maksimum. Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan lagi. Kolom dihisap sampai kering dan sekarang siap dipakai. Sampel dilarutkan dalam pelarut yang cocok, dimasukkan langsung pada bagian atas kolom atau pada lapisan penjerap dan dihisap perlahan-lahan kedalam kemasan dengan memvakumkannya. Kolom dielusi dengan campuran pelarut yang cocok, mulai dari pelarut yang kepolarannya rendah lalu kepolarannya ditingkatkan perlahan-lahan, kolom dihisap sampai kering pada setiap pengumpulan fraksi. Oleh karena itu kromatografi cair vakum menggunakan tekanan rendah untuk meningkatkan laju aliran fase gerak Hostettmann, dkk., 1995.

2.5 Spektrofotometri Ultraviolet

Spektrum ultraviolet merupakan plot curve antara panjang gelombang serapan larutan sampel dan intensitas serapan absorbansi. Panjang gelombang serapan merupakan ukuran pemisahan tingkatan energi dari elektron dari orbital- orbital yang berbeda. Intensitas dari berkas cahaya sebanding dengan jumlah foton per detik yang melalui satu satuan luas penampang Sastrohamidjojo, 1991. Apabila suatu molekul menyerap radiasi ultraviolet, didalam molekul tersebut terjadi perpindahan tingkat energi elektron-elektron ikatan di orbital molekul terluar dari tingkat energi terendah HOMO ke tingkat energi yang tertinggi LUMO. Baik molekul senyawa organik maupun anorganik dapat menyerap radiasi ultraviolet. Semakin kecil perbedaan energi antara tingkat rendah dan tingkat tereksitasi, maka semakin besar panjang gelombang dari Universitas Sumatera Utara serapan Silverstein, et al., 1986. Baik radiasi ultraviolet maupun tampak berenergi lebih tinggi daripada radiasi inframerah. Absorbsi cahaya ultraviolet atau tampak menyebabkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar, highest occupied molecular orbital HOMO berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi lowest unoccupied molecular orbital LUMO. Transisi ini memerlukan 40 - 300 kkalmol, energi yang diserap selanjutnya terbuang sebagai kalor, sebagai cahaya, atau tersalurkan dalam reaksi kimia isomerisasi atau reaksi-reaksi radikal bebas Supratman, 2010. Kegunaan spektrofotometri ultraviolet terletak pada kemampuannya mengukur jumlah ikatan rangkap atau kojugasi aromatik di dalam suatu molekul. Jumlah ikatan rangkap atau konyugasi tersebut disebabkan oleh transisi π → πdan n → π dari sistem konyugasi pada suatu molekul.

2.6 Spektrofotometri inframerah

Spektrofotometri inframerah merupakan teknik spektrofotometri tercepat dan termurah yang digunakan dalam kimia organik.Sampel dapat berupa padatan, cairan atau gas, dan dapat diukur dalam larutan dengan KBr atau minyak mineral.Kemudian spektrum dapat diperoleh hanya dalam beberapa menit dari material murni parsial dengan tujuan memberikan indikasi bahwa reaksi yang terjadi seperti yang diinginkan Cooper, 1980. Identifikasi senyawa yang tidak diketahui gugus fungsinya dapat diuji struktur inframerahnya, kemudian dideteksi menggunakan data korelasi Sastrohamidjojo, 1991. Spektrum Infra Merah suatu molekul adalah hasil transisi antara tingkat energi getaran vibrasi yang berlainan. Bila molekul menyerap radiasi infra Universitas Sumatera Utara merah, energi yang diserap menyebabkan kenaikan dalam amplitude getaran atom-atom yang terikat itu. Jadi molekul ini berada dalam keadaan vibrasi tereksitasi. Energi yang diserap ini akan dibuang dalam bentuk panas bila molekul itu kembali ke keadaan dasar. Panjang gelombang eksak dari absorpsi oleh suatu tipe ikatan, bergantung pada macam getaran dari ikatan tersebut. Oleh karena itu, tipe ikatan yang berlainan C-H, C-C, C=O, C=C, O-H, dan sebagainya menyerap radiasi infra merah pada bilangan gelombang yang berlainan. Dengan demikian spektrofotometri infra merah dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya gugus fungsi dalam suatu molekul.

2.7 Spektrometri Massa