Analisis ekspresi kaspase 9 dan siklin D1 dengan Imunositokimia

Selectivity index dihitung menggunakan persamaan di bawah ini: ����������� ����� = IC 50 Sel Vero IC 50 Sel MCF − 7

3.8.4 Analisis ekspresi kaspase 9 dan siklin D1 dengan Imunositokimia

Sel sebanyak 5x10 4 sumuran didistribusikan ke dalam plat 24 sumuran yang telah dilapisi coverslip pada bagian dasarnya, kemudian diinkubasi untuk pengadaptasian sel. Sel diberi perlakuan dengan senyawa isolat dan doksorubisin diinkubasi selama 24 jam. Pada akhir waktu inkubasi, sel dicuci dengan PBS kemudian ditambahkan metanol dingin, dilanjutkan inkubasi dalam freezer -4 o C selama 10 menit. Setelah itu, metanol dibuang dan coverslip yang memuat sel diletakkan pada dish bersih. Sel yang telah difiksasi dengan metanol kemudian dicuci dengan akuades 3 kali dan diinkubasi dengan larutan hidrogen peroksida blocking selama 10 menit pada temperatur kamar kemudian dibuang. Sel tersebut kemudian diinkubasi dengan prediluted blocking serum selama 10 menit pada suhu kamar, kemudian dibuang. Setelah inkubasi, antibodi monoklonal kaspase 9 dan siklin D1 ditambahkan pada sel kemudian diinkubasi selama 1 jam pada suhu kamar. Coverslip kemudian dicuci dengan PBS dan ditetesi antibodi sekunder biotinylated universal secondary antibody dan kemudian diinkubasi selama 10 menit. Sel dicuci kembali menggunakan PBS dan ditetesi dengan streptavidin- enzim horse radish peroxidase dan diinkubasi selama 10 menit. Sel dicuci kemudian ditambahkan 3,3’-diaminobenzidin serta diinkubasi selama 5 menit sampai warna coklat. Sel dicuci lagi dengan PBS dan akuades kemudian dengan larutan Mayer-Haematoksilin dan diinkubasi selama 5 menit, selanjutnya sel dicuci kembali menggunakan akuades sampai bersih, ditambahkan etanol 70 inkubasi selama 2 menit, bersihkan, celupkan kedalam larutan xylol dan Universitas Sumatera Utara keringkan. Setelah kering, coverslip diletakkan di atas kaca obyek dan ditetesi mounting media serta ditutup dengan slide. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop yang dilengkapi dengan optiLab dan memakai Software Image Raster. Masing-masing sediaan diamati sembilan lapang pandang dengan sebaran merata Cho, et al., 2009. 3.9 Analisis Hasil Data absorbansi yang diperoleh dari uji sitotoksik sel dikonversi ke dalam persen sel hidup. Persen sel hidup dihitung menggunakan rumus: ����� = Absorbansi sel dengan perlakuan – Absorbansi kontrol media Absorbansi kontrol media Sel − Absorbansi kontrol media � 100 Aktivitas sitotoksik dinyatakan dalam IC 50

3.10 Analisis Fraksi n-heksana secara KLT