Sel MCF-7 P-glycoprotein Kanker

utama dalam sinyal pertumbuhan, misalnya Ras, Myc, dan cycD1 Foster, et al., 2001. Aktivasi protein ini mengakibatkan adanya pertumbuhan yang berlebihan melalui aktivasi onkoprotein yang lain seperti P13K, AKT, Raf, ERK, dan MAP kinase Hahn, et al., 2002. Di lain pihak, kompleks estrogen dengan reseptornya juga akan memacu transkripsi beberapa gen tumor suppressor, seperti BRCA1, BRCA2, dan p53. Namun, pada penderita kanker payudara yang umumnya telah lewat masa menopause gen-gen tersebut telah mengalami perubahan transformed akibat dari hiperproliferasi sel-sel payudara selama perkembangannya sehingga tidak berperan sebagaimana mestinya Adelmann, et al., 2000, Clarke, 2001; Ingvarsson, et al., 2001; Adina, 2009.

2.2.3 Sel MCF-7

Salah satu model sel kanker payudara yang sering digunakan dalam penelitian adalah sel MCF-7. Sel ini merupakan sel kanker payudara yang mengekspresikan reseptor estrogen ER+ dan berasal dari pleural effusion breast adenocarcinoma seorang pasien wanita Kaukasian berumur 69 tahun, golongan darah O Crawford, 2002. Sel ini termasuk sel adherent melekat yang dapat ditumbuhkan dalam media penumbuh DMEM yang mengandung foetal bovine serum FBS 10 dan antibiotik penisilin-streptomicin 1 ATCC, 2008. Sel ini mengekspresikan reseptor estrogen alfa ER-α, memiliki sifat resisten terhadap Doksorubisin Zampieri, et al., 2002 dan tidak mengekspresikan caspase-3 Bouker, 2005. Pada sel MCF-7, Pgp diekspresikan tinggi, sehingga sensitivitas terhadap agen kemoterapi seperti doksorubisin rendah Wong, et al., 2006. Penurunan konsentrasi ini dapat mengurangi efektivitas senyawa kemoterapi pada Universitas Sumatera Utara sel MCF-7. Salah satu cara untuk meningkatkan sensitivitas MCF-7 adalah dengan menghambat ekspresi dan aktivasi Pgp Zhou, et al., 2006; Adina, 2009.

2.2.4 P-glycoprotein

P-glycoprotein Pgp merupakan protein ABC-transporter pada manusia yang termasuk dalam subfamili MDRTAP Allen, et al., 2002 Pgp dikenal dalam beberapa sebutan yakni ABCB1, ATP-binding cassette sub-family B member 1, MDR1, dan PGY1 Choi, 2005. ABCD1 atau Pgp termasuk dalam ATP- dependent efflux pump yang memiliki substrat spesifik antara lain: obat colchicine dan tacrolimus, agen kemoterapi etoposide, adrimycin dan vinblastine, lipid, steroid, xenobiotik, peptide, bilirubin, cardiac glycoside digoxin, glucocorticoids dexamethasone dan agen terapi HIV tipe 1 inhibitor protease dan nonnucleoside reverse transcriptase Kitagawa, 2006. Di dalam tubuh, Pgp ini dapat ditemukan pada sel usus, hati, tubula ginjal dan capillary endothelial Deng, et al., 2001; Adina, 2009. P-glycoprotein adalah sebuah glikoprotein transmembran yang memiliki 10 - 15 kDa N-terminal glycosylation dengan bobot 170-kDa dikode oleh gen MDR1 Kitagawa, 2006. Gen ini dicirikan dengan pompa efflux obat dan anggota dari keluarga ATP-binding transport Choi, 2005. Dalam sistem organ, Pgp berpengaruh terhadap absorbsi, distribusi dan eliminasi obat Matheny, et al., 2001. Kemampuan Pgp sebagai pompa efflux berguna dalam detoksifikasi senyawa-senyawa yang masuk ke dalam sel. Senyawa yang termasuk substrat dari Pgp akan diikat dan dikeluarkan dari dalam sel Gambar 2.5. Aktivitas Pgp sangat bergantung pada aktivasi Pgp oleh ATP melalui pembentukkan kompleks Pgp-ATP Conseil, et al., 1998. Hidrolisis ATP oleh ATPase memberikan energi Universitas Sumatera Utara aktivasi pada Pgp Choi, et al., 2005. Aktivasi Pgp akan menurunkan intake agen kemoterapi sehingga menurunkan efikasi agen tersebut terhadap sel kanker. Pada kondisi ekspresi yang berlebihan, Pgp dapat menyebabkan resistensi obat terutama agen kemoterapi pada kanker payudara seperti Doksorubisin Mechetner, et al., 1998. Pgp akan mengikat Doksorubisin sebagai salah satu substratnya untuk dikeluarkan dari dalam sel Wong, et al., 2006. Pgp atau ABCD1 pertama kali diujikan sebagai multidrug resistance dan terbukti sebagai penyebab resistensi obat kemoterapi Juliano, 1976; Adina, 2009. Penghambatan aktivasi dan ekspresi Pgp memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi kanker Zhou, et al., 2006. Penghambatan aktivitas Pgp dapat melalui dua mekanisme yakni 1 penghambatan substrat Pgp secara langsung dengan berikatan pada Pgp-binding domain dan 2 penghambatan hidrolisis ATP oleh ATase melalui ikatan substrat dengan ATP Kitagawa, 2006. Penghambatan ini dapat dilakukan menggunakan senyawa flavonoid dan polifenol melalui dua sisi ikatan pada ATP-binding sites dan steroid interacting region dimana ATPase berikatan dengan Pgp cytosolic domain Kitagawa, 2006. Pgp memompa senyawa-senyawa 2a, 2b, 2c yang termasuk substratnya untuk dikeluarkan dari dalam sel. Ekspresi berlebih dari Pgp ini dapat menyebabkan resistensi obat pada terapi kanker payudara Matheny, et al., 2001. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Mekanisme pemompaan oleh Pgp Matheny, et al., 2001. Penekanan ekspresi Pgp dapat dilakukan melalui berbagai mekanisme antara lain aktivasi jalur sinyal transduksi c-Jun NH 2 -terminal kinase JNK dan inaktivasi NF-κB transcriptional factor, c-Jun NH 2 -terminal kinase JNK merupakan protein kinase yang berikatan dengan NH 2 -terminal yang merupakan sisi aktif pada c-Jun transcriptional factor dan protein ini mampu memfosforilasi c-Jun. Fosforilasi c-Jun akan menstimulasi pembentukan ikatan dengan AP-1, suatu elemen pada gen MDR1. Pembentukan ikatan ini akan mencegah ekspresi mRNA MDR1 dan pada akhirnya akan menghambat ekspresi Pgp. Fosforilasi c- Jun tersebut dapat dilakukan oleh salvicine quinine diterpenoid sintetik Zhou, et al., 2006; Adina, 2009. Penelitian yang dilakukan oleh Deng, et al., 2001, melaporkan bahwa aktivasi NF-κB sebagai akibat adanya stimulus dari lingkungan berupa stress, paparan agen sitotoksik, heat shock, iradiasi, genotoxic stress, inflamasi, paparan sitokin dan faktor pertumbuhan dapat meningkatkan ekspresi Pgp. NF-κB yang Universitas Sumatera Utara aktif mampu berikatan dengan promoter gen MDR1 sehingga proses ekspresi Pgp dapat berjalan. Inaktivasi NF-κB mampu menghambat ekspresi Pgp.

2.2.5 Siklus sel