105
Universitas Sumatera Utara
2012 yang berhasil membuktikan bahwa konvergensi IFRS berpengaruh positif dan signifikan terhadap ARL Hal ini disebabkan karena kurangnya persiapan auditor
dalam melakukan audit pada perusahaan yang telah melakukan konvergensi IFRS.
4.8.2 Pengaruh Probabilitas Kebangkrutan Terhadap ARL
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi probabilitas kebangkrutan PROB terhadap ARL sebesar 0.014 0.05
dan nilai t-hitung = -2.620 nilai t-tabel = 2.04227 yang berarti variabel probilitas kebangkrutan berpengaruh signifikan terhadap ARL. Hasil penelitian ini konsisten
dengan yang dilakukan Setyahadi 2012 yang melakukan penelitian pada seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI periode 2007-2010, yang menemukan
bahwa probabilitas kebangkrutan berpengaruh signifikan terhadap ARL. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penurunan nilai Z-Score yang ditunjukkan dengan
probabilitas kebangkrutan perusahaan meningkat atau kecenderungan perusahaan mengalami kebangkrutan meningkat akan mengakibatkan peningkatan ARL.
Perusahaan yang diduga memiliki probabilitas kebangkrutan yang lebih besar ditunjukkan dengan nilai Z-Score-nya yang rendah cenderung akan mengalami audit
report lagyang lebih panjang. Hal ini disebabkan ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, cenderung akan terjadi penundaan pelaporan keuangan, ini
dikarenakan auditor akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi untuk melakukan penelitian, mencari data, ataupun dengan melakukan wawancara untuk lebih
memastikan kondisi perusahaan sebelum auditor mengeluarkan opini atas perusahaan tersebut. Sehingga dengan bertambahnya waktu yang dibutuhkan oleh auditor
106
Universitas Sumatera Utara
sebelum membuat keputusan, cenderung akan memperpanjang waktu penyelesaian auditnya. Hal ini sejalan juga dengan penelitian Walker Hay 2008 yang
melakukan penelitian perusahaan di New Zealand.
4.8.3 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap ARL
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi komisaris independen PROB terhadap ARL sebesar 0.097 0.05 dan
nilai t-hitung = 1.715 nilai t-tabel = 2.04227 yang berarti variabel komisaris independen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ARL. Hasil penelitian
ini sesuai dan konsisten dengan Shukeri Nelson 2011 yang melakukan penelitian di Kuala Lumpur Stock Exchange KLSE periode 2009, Shukeri Islam yang
melakukan penelitian di Bursa Malaysia periode 2011, dan penelitian Apadore Mohd Noor 2013 yang melakukan penelitian di perusahaan Bursa Malaysia periode
2009-2010, yang menemukan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap ARL. Hal ini disebabkan komisaris independen yang memiliki
keahlian dibidang keuangan akan membuat auditor untuk melaporkan laporan keuangan lebih tepat waktu, sehingga informasi dalam laporan keuangan lebih
berkualitas dan juga terhindar dari ARL yang lama.
4.8.4 Pengaruh Auditor Switching Terhadap ARL