Auditor Switchingdan Audit Report Lag

36 Universitas Sumatera Utara 5. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsungyang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik, dan 6. Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen.Adanya keberadaan Komisaris Independen ini, karena tidak terafiliasi denganpendiri atau pemegang saham mayoritas, diharapkan bisa mewakili kepentingan pemegang saham publik. Dengan begitu, kepentingan investor saham sebagaipemegang saham publik lebih terjamin.

2.6 Auditor Switchingdan Audit Report Lag

Auditor switching merupakan pergantian auditor KAP, yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu merger antara dua perusahaan yang Kantor Akuntan Publik KAP nya berbeda, ketidakpuasan klien terhadap pemberian jasa oleh Kantor Akuntan Publik KAP terdahulu, dan merger yang dilakukan antar Kantor Akuntan Publik KAP Halim, 1997 dalam Farid, 2014. Pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi auditor melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 17PMK.012008 tentang Jasa Akuntan Publik. Peraturan ini mengatur tentang pemberian jasa audit umum enam bulan berturut-turut oleh kantor akuntan dan tiga tahun berturut-turut oleh seorang akuntan publik oleh satu klien yang sama. Akuntan publik dan kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang sama. Perusahaan diharapkan bisa memilih auditor pengganti yang berkompeten di bidangnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan masing-masing sehingga proses penyelesaian audit atas laporan keuangan bisa dilaksanakan tepat waktu Giri, 2010 dalam Rustiarini Sugiarti, 2013. 37 Universitas Sumatera Utara Pada umumnya perusahaan yang berkembang menjadi besar lebih memilih untuk mengganti auditornya dengan auditor yang lebih mempunyai nama. Rasionalisasi dari tindakan mengganti KAP yang lebih mempunyai nama disebabkan karena perusahaan yang bertumbuh semakin besar akan mendapatkan keuntungan dengan menggunakan auditor yang memiliki reputasi yang lebih baik dan hal itu umumnya dimiliki oleh KAP yang tergolong besar Joher et al, 2000 dalam Bangun et al, 2012. Auditor switching menunjuk pada putusnya hubungan antara auditor dan klien.Dalam hubungan perikatan yang masih baru, perlu bagi auditor menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperoleh pemahaman atas bisnis klien agar dapat menaksir risiko bawaan perusahaan klien Ahmed Hossain, 2010. 2.7Tenure Audit dan Audit Report Lag Penelitian mengenai tenure audit serta pengaruhnya terhadap berbagai aspek telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Geiger Raghunandan 2002 melakukan penelitian mengenai hubungan antara tenure audit dengan kegagalan audit dengan menggunakan sampel perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang mengalami kebangkrutan pada rentang waktu 1996 hingga 1998. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kegagalan audit lebih tinggi dan lebih rentan terjadi pada masa-masa awal perikatan audit. Geiger Raghunandan 2002, memperoleh hasil yang serupa dengan penelitian Carcello Nagy 2004, yang menemukan penyimpangan pelaporan keuangan lebih besar terjadi pada tenure KAP yang relatif pendek, yaitu kurang dari 3 tahun. Sementara Johnson et al. 2002 dalam Lee Jahng 2008, 38 Universitas Sumatera Utara menemukan bukti bahwa tenure audit dalam jangka pendek antara dua sampai tiga tahun, berasosiasi dengan audit berkualitas rendah bila dibandingkan dengan tenure audit dalam jangka waktu sedang antara empat sampai lima tahun. Ashton et al., 1987 dalam Lee Jahng 2008, menyatakan bahwa auditor membutuhkan rentang waktu khusus untuk membangun pemahaman atas karakteristik bisnis dan operasional perusahaan pada masa-masa awal perikatan audit. Rentang waktu khusus dibutuhkan agar auditor lebih familiar dengan pencatatan klien, operasional, kontrol internal, dan kertas kerja working paper periode sebelumnya. Auditor yang tergolong baru akan membutuhkan waktu lebih banyak lagi untuk mempelajari operasional klien, risiko, dan sistem akuntansi klien pada tahun-tahun awal perikatan audit Lee Jahng, 2008. General Accounting Office – GAO 2003 berkedudukan di Amerika Serikat, menyatakan pemahaman tersebut dapat diperoleh dalam rentang waktu dua hingga tiga tahun sejak awal masa perikatan audit.

2.8 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

4 90 102

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

2 82 104

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Tergabung Di Jakarta I

0 3 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Property & Real State dan Financial yang Terdaftar di BEI (Periode 2011-2012).

1 5 23

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 39

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

1 1 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 14