Proses Konvergensi IFRS di Indonesia

26 Universitas Sumatera Utara diperkirakan akan semakin banyak negara di seluruh dunia menggunakan IFRS. Bahkan 10 sepuluh negara yang pasar modalnya telah mengglobal telah melakukan konvergensi ke IFRS, seperti Jepang, Inggris, Perancis, Kanada, Jerman, Hongkong, Spanyol, Swiss, Australia, dan termasuk Amerika Serikat sudah menyatakan akan melakukan konvergensi ke IFRS. Menurut Wijayani 2010 dalam Apriliane 2015, harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas kesesuaian praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik tersebut dapat beragam. Hal ini dapat diartikan bahwa suatu negara tidak diharuskan mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional, namun menyusun standar akuntansi yang mereka miliki agar tidak bertentangan dengan standar akuntansi yang berlaku secara internasional.Harmonisasi akuntansi bertujuan agar standar akuntansi yang dikeluarkan oleh badan penyusun standar di setiap negara selaras dengan standar akuntansi internasional.Harmonisasi lebih bersifat fleksibel dan terbuka sehingga menimbulkan perbedaan antar standar yang dianut oleh suatu negara dengan standar akuntansi internasional hanya saja yang diupayakan perbedaan dalam standar tersebut bukanlah perbedaan yang bersifat bertentangan Wijayanti, 2010 dalam Apriliane, 2015.

2.2.3.2 Proses Konvergensi IFRS di Indonesia

IFRSmerupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global.Sejarah terbentuknya pun cukup panjang dari terbentuknya IASCIAFC, IASB hingga menjadi IFRS seperti sekarang ini.Jika sebuah 27 Universitas Sumatera Utara negara menggunakan IFRS, berarti negara tersebut telah mengadopsi sistem pelaporan keuangan yang berlaku secara global sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan keuangan perusahaan di negara tersebut berasal.Dengan mengadopsi penuh IFRS laporan keuangan yang dibuat berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS.Proses konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan melalui 2 dua cara, yaitu secara sekaligus big bang strategy dan secara bertahap gradual strategy. Adopsi secara gradual lebih banyak digunakan oleh negara berkembang seperti Indonesia karena adopsi IFRS memerlukan infrastruktur pendukung seperti kesiapan penyusun laporan keuangan, auditor, pendidik, profesi pendukung, dan regulator.Karena persiapan yang dibutuhkan cukup lama, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama.Big bang strategy digunakan oleh negara-negara maju. Selain IFRS, kutub standar akuntansi yang berlaku di dunia saat ini adalah United States General Accepted Accounting Principles US-GAAP. Negara-negara yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris menggunakan International Accounting Standard IAS dan International Accounting Standard Board IASB. Seiring diberlakukannya beberapa PSAK yang telah direvisi oleh DSAK- IAI, diharapkan para entitas mampu mengikuti perkembangan PSAK berbasis IFRS. Konvergensi IFRS di Indonesia yang menggunakan caragradual otomatis lebih lambat daripada cara big bang. Menggunakan caragradual pun masih ada hambatannya. Salah satu alasan yang menghambat konvergensi 28 Universitas Sumatera Utara IFRS adalah kurang cepatnya respon regulator perpajakan Direktorat Jenderal Pajak dalam menanggapi masa transisi ini.SAK saat ini sudah mengalami peningkatan yang sangat pesat, sementara itu peraturan perpajakan sangat tertinggal jauh dalam hal penggunaan dasar akuntansinya Saputra Hermawan, 2012.

2.3 Audit Report Lag

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

4 90 102

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

2 82 104

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Tergabung Di Jakarta I

0 3 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Property & Real State dan Financial yang Terdaftar di BEI (Periode 2011-2012).

1 5 23

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 39

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

1 1 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 14