Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

66 Universitas Sumatera Utara 7. Audit Report Lag Jangka waktu antara tanggal akhir tahun fiskal sampai dengan tanggal laporan audit yang tertera pada laporan keuangan tahunan Jumlah hari antara tanggal akhir tahun fiskal sampai dengan tanggal laporan audit Nominal

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini merupakan suatu penelitian kuantitatif dimana teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.Statistik inferensial merupakan teknik dalam menganalisis data yang dilakukan pada sampel untuk kemudian dibuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi Sugiyono, 2008.

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan menggunakan model regresi linier berganda sehingga harus dilakukan uji asumsi.Pengujian ini dikenal dengan pengujian Best Linier Unbiasedness Estimator BLUE.Tujuan dilakukannya pengujian ini agar tidak terjadi multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.Pengujian BLUE yang dilakukan adalah sebagai berikut. Uji Normalitas Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari variabel random yang kontinyu.Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.Kurva yang menggambarkan distribusi normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Dasar pengambilan keputusan: 67 Universitas Sumatera Utara Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka modal regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah ada hubungan linier yang pasti antara sesama variabel bebas independent.Erlina 2011 menyebutkan Multikolinearitas yaitu “situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya”.Cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat apakah Variance Inflation Factor VIF di bawah 10 atau nilai tolerance- nya diatas 0.1. Adapun dasar atas pengambilan keputusan adalah: Jika VIF 10 dan nilai tolerance 0.1, maka H a ditolak mengindikasikan adanya multikolinearitas dan begitu juga sebaliknya, Jika VIF 10 dan nilai tolerance 0.1 maka H a diterima mengindikasikan tidak adanya multikolinearitas. Uji Autokorelasi Erlina 2011 menyebutkan tujuan dari uji autokorelasi adalah “untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya.”Jika terjadi korelasi, maka disebut ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi atau tidak, yakni uji Durbin-Watson DW Test. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya 68 Universitas Sumatera Utara intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen Ghozali, 2009. Selain menggunakan cara uji Durbin- Watson DW Test, dapat jugadigunakan uji Lagrange Multiplier LM test untuk jumlah sampeldi atas 100 observasi, uji Statistics Q untuk melihat autokolerasidengan lag lebih dari dua, dan uji Run test untuk menguji apakahantar residual terdapat korelasi yang tinggi. Penulis dalam penelitian ini akan menggunakan uji Run Test. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara angota grup tersebut. Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya tidak kesamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Alat untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan analisis grafik scatterplot. Menguji heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual yang telah di-studentized. Selain metode diatas, terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menguji heteroskedastisitas yaitu dapat dilakukan dengan uji Park.Jika nilai signifikansi setiap variabel independen diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terkena heterokedastisitas.Metode lainnya adalah pengujian dengan menggunakan uji white.Pada uji white apabila probabilitas ObsR-Square Alpha, maka tidak terdapat indikasi gejala heterokedastisitas dalam model penelitian. 69 Universitas Sumatera Utara Dasar pengambilan keputusan metode heterokedastisitas antara lain adalah berikut ini: Jika terdapat pola tertentu, seperti titik membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.5.2Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini menggunakan metode regresi berganda yang bertujuan untuk mengukur apakah masing- masingvariabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilaivariabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan ataupenurunan.Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena model yang diujikan memiliki lebih dari satu variabel independen yang mempengaruhi satu variabel dependen.

3.5.3 Analisis Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

4 90 102

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

2 82 104

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Tergabung Di Jakarta I

0 3 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Property & Real State dan Financial yang Terdaftar di BEI (Periode 2011-2012).

1 5 23

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 39

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

1 1 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag dengan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011

0 0 14