89
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji autokolerasi berdasarkan tabel 4.10 sebelum moderating, menunjukkan bahwa signifikansi variabel pertumbuhan laba Asymp.Sig.2-tailed lebih besar dari
0.05 yaitu 0.612 yang berarti data yang digunakan cukup random residual random atau tidak terjadinya autokolerasi antar nilai residual.
Tabel 4.7 Uji Autokorelasi Setelah Pemoderasi
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value
a
.80580 Cases Test Value
18 Cases = Test Value
18 Total Cases
36 Number of Runs
18 Z
-.169 Asymp. Sig. 2-tailed
.866 a. Median
Sumber: Output run SPSS 18.0; Diolah penulis, 2016
Hasil dari uji autokolerasi setelah moderating yang terdapat pada tabel 4.11, dapat dilihat bahwa signifikansi variabel pertumbuhan laba Asymp.Sig.2-tailed lebih
besar dari 0.05 yaitu 0.866 yang berarti data yang digunakan cukup random residual random atau tidak terjadinya autokolerasi antar nilai residual.
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian asumsi klasik, maka dapat disimpulkan bahwa, model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat dan
90
Universitas Sumatera Utara
layak untuk dilakukan analisis regresi berganda.Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu atau lebih variabel independen X
terhadap variabel dependen Y.Hasil analisis regresi berganda merupakan koefisien untuk masing-masing variabel independen.
Tabel 4.8 Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 71.389
14.363 4.970
.000 KONV_IFRS
4.093 4.915
.135 .833
.412 PROB
-4.732 1.806
-.429 -2.620
.014 DEKOM_INDP
52.648 30.703
.264 1.715
.097 SWITCH
-4.191 8.267
-.119 -.507
.616 TENURE
-10.310 7.790
-.341 -1.323
.196 a. Dependent Variable: ARL
Sumber: Output run SPSS 18.0; Diolah penulis, 2016
Berdasarkan tabel koefisien pada tabel 4.12, dapat dibentuk persamaan regresi
berganda yang sesuai dengan model penelitian ini, sehingga diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y=
α
+
β
1
X
1
+
β
2
X
2
+
β
3
X
3
+
β
4
X
4
+
β
5
X
5
91
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan angka-angka yang terdapat dalam tabel koefisien diatas pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B, maka persamaan regresi berganda dapat
dilengkapi sebagai berikut:
ARL= 71.389 + 4.093 KONV_IFRS - 4.732 PROB +52.648 DEKOM_INDP- 4.191 SWITCH - 10.310 TENURE
Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel independen dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan laba sebagai berikut:
Konstanta
α
sebesar 71.389 menyatakan bahwa jika
X1
KONV_IFRS, X
2
PROB, X
3
DEKOM_INDP, X
4
SWITCH, dan X
5
TENURE diabaikan variabel independen = 0 atau tetap, maka nilai ARL adalah sebesar 71.389.
Koefisien nilai KONV_IFRS X
1
sebesar 4.093. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel KONV_IFRS satu satuan, maka audit report lag akan
meningkat sebesar 4.093 atau 409.3 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau sama dengan nol.
Koefisien nilai PROB X
2
sebesar -4.732. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel PROB satu satuan, maka audit report lag akan menurun
sebesar sebesar 4.732 atau 473.2 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau sama dengan nol.
Koefisien nilai variabel DEKOM_INDP X
3
sebesar 52.648. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel DEKOM_INDP satu satuan, maka audit report
92
Universitas Sumatera Utara
lag akan meningkat sebesar 52.648 atau 5264.8 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau sama dengan nol.
Koefisien nilai variabel SWITCH X
4
sebesar -4.191. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel SWITCH satu satuan, maka audit report lag akan
menurun sebesar 4.191 atau 419.1 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau sama dengan nol.
Koefisien nilai variabel TENURE X
5
sebesar -10.310. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel TENURE satu satuan, maka audit report lag akan
menurun sebesar 10.310 atau 103.10 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau sama dengan nol.
4.5 Pengujian Hipotesis Pertama H