13
2.1.5 Bionomik Nyamuk Aedes aegypti
Menurut WHO 2005, bionomik Aedes aegypti dilihat berdasarkan perilaku mencari makan, istirahat, jarak terbang dan lama hidup. Berikut
penjelasannya: 1.
Prilaku Makan Aedes aegypti bersifat antropofilik menyukai darah manusia, namun
nyamuk ini juga bersifat zoofilik dari hewan berdarah panas. Aktivitas menggigit berbeda antara nyamuk betina dan nyamuk jantan. Nyamuk
betina menggigit dua kali sehari yaitu di pagi hari selama beberapa jam setelah matahari terbit dan pada sore hari selama beberapa jam sebelum
gelap. Puncak aktivitas menggigit yang sebenarnya dapat beragam bergantung lokasi dan musim.
2. Perilaku Istirahat
Aedes aegypti beristirahat di tempat yang gelap, lembab dan tersembunyi di dalam rumah atau bangunan termasuk di kamar tidur, kamar mandi dan
di dapur. Tempat istirahat di dalam rumah yang paling disukai yaitu pada pakaian yang tergantung, di dinding dan di bawah perabotan rumah
tangga. Nyamuk jenis ini jarang ditemukan di luar rumah, di tumbuhan atau tempat terlindung lainnya.
3. Jarak Terbang
Jarak terbang nyamuk Aedes aegypti betina dewasa terbatas yaitu berjarak 100 sampai 200 meter dan persebaran nyamuk jenis ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya ketersediaan tempat bertelur dan keberadaan
Universitas Sumatera Utara
14 darah. Namun untuk pencarian tempat bertelur nyamuk ini dapat
berpindah sejauh 400 meter. 4.
Lama Hidup Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki rata-rata lama hidup hanya
delapan hari. Selama musim hujan, saat masa bertahan hidup lebih panjang, risiko penyebaran virus semakin besar.
2.1.6 Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti
Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti dibagi menjadi empat stadium, yaitu telur, larva atau jentik, pupa dan nyamuk dewasa sehingga termasuk metamorfosis
sempurna atau holometabola Soegijanto, 2006. 1.
Stadium Telur Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam, berbentuk oval memanjang
dengan ukuran 0,5-0,8 mm, dan tidak memiliki alat pelampung. Nyamuk ini meletakkan telur-telurnya satu per satu pada permukaan air jernih dan
diletakkan di tepi air pada tempat-tempat penampungan air bersih dan sedikit di atas permukaan air. Nyamuk Aedes aegypti betina mampu
menghasilkan hingga 100 telur apabila telah menghisap darah manusia. Telur pada tempat kering tanpa air dapat bertahan sampai 6 bulan. Telur-
telur ini kemudian akan menetas menjadi jentik setelah sekitar 1-2 hari terendam air.
2. Stadium Larva Jentik
Larva nyamuk Aedes aegypti mempunyai ciri khas memiliki siphon yang pendek, besar dan berwarna hitam. Larva ini tubuhnya langsing, bergerak
Universitas Sumatera Utara
15 sangat lincah, dan pada waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak
lurus dengan permukaan air. Larva menuju ke permukaan air dalam waktu kira-kira setiap ½-1 menit untuk mendapatkan oksigen yang digunakan
untuk bernapas. Larva nyamuk Aedes aegypti dapat berkembang selama 6- 8 hari. Tingkat instar jentik ada empat yang sesuai dengan pertumbuhan
larva tersebut, yaitu: a.
Instar I : berukuran paling kecil, yaitu 1-2 mm
b. Instar II
: 2,5-3,8 mm c.
Instar III : lebih besar sedikit dari larva instar II
d. Instar IV
: berukuran paling besar, yaitu 5 mm 3.
Stadium Pupa Pupa nyamuk Aedes aegypti berbentuk seperti koma, dengan bagian
kepala dada cephalothorax lebih besar bila dibandingkan dengan bagian perutnya. Tahap pupa pada nyamuk Aedes aegypti umumnya berlangsung
selama 2-4 hari. Saat nyamuk dewasa akan melengkapi perkembangannya dalam cangkang pupa, pupa akan naik ke permukaan dan berbaring sejajar
dengan permukaan air untuk persiapan munculnya nyamuk dewasa. Bentuknya lebih besar namun lebih ramping dibanding larvanya dan
berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata pupa nyamuk lain
4. Nyamuk dewasa
Nyamuk dewasa yang baru muncul akan beristirahat untuk periode singkat di atas permukaan air agar sayap-sayap dan badannya kering dan menguat
Universitas Sumatera Utara
16 sebelum akhirnya dapat terbang. Nyamuk jantan muncul satu hari sebelum
nyamuk betina, menetap dekat tempat perkembangbiakan, makan dari sari buah tumbuhan dan kawin dengan nyamuk betina yang muncul kemudian.
Setelah kemunculan pertama nyamuk betina makan sari buah tumbuhan untuk mengisi tenaga, kemudian melakukan perkawinan dan menghisap
darah manusia. Umur nyamuk betinanya dapat mencapai 2-3 bulan Depkes RI, 2005
2.1.7 Klasifikasi dan Morfologi Nyamuk Aedes aegypti 2.1.7.1 Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti