Hubungan Karakteristik Responden Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue

64

4.3.1 Hubungan Karakteristik Responden Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue

Adapun hasil analisis bivariat hubungan karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian demam berdarah dengue adalah sebagai berikut. Tabel 4.4 Hubungan Karakteristik Responden dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016 Variabel Kejadian Demam Berdarah Dengue Nilai p OR 95 CI Kasus Kontrol n n Umur 0-15 Tahun 18 72,0 0,001 4,571 2,375-8,799 15 Tahun 7 28,0 25 100,0 Jenis Kelamin Laki-Laki 12 48,0 7 28,0 0,145 2,374 0,734-7,677 Perempuan 13 52,0 18 72,0 Pendidikan Rendah Tidak Sekolah, SD, SLTP 18 72,0 3 12,0 0,001 18,857 4,254-83,592 Tinggi SLTA, Perguruan Tinggi 7 28,0 22 88,0 Pekerjaan Tidak Bekerja 20 80,0 12 48,0 0,018 4,333 1,235-15,206 Bekerja 5 20,0 13 52,0 Berdasarkan tabel 4.4 hasil analisis hubungan umur dengan kejadian Demam Berdarah Dengue menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,001 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan kejadian Demam Berdarah Dengue dengan nilai OR sebesar 4,571 artinya risiko terjadinya DBD pada subjek berusia 0-15 tahun adalah sebesar 4,571 kali dibandingkan kelompok kontrol. Universitas Sumatera Utara 65 Hasil analisis hubungan jenis kelamin dengan kejadian Demam Berdarah Dengue menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,145 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Hasil analisis hubungan pendidikan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,001 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue dengan nilai OR sebesar 18,857 artinya risiko terjadinya DBD pada subjek berpendidikan rendah adalah sebesar 18,857 kali dibandingkan kelompok kontrol. Hasil analisis hubungan pekerjaan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,018 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue dengan nilai OR sebesar 4,333 artinya risiko terjadinya DBD pada subjek tidak bekerja adalah sebesar 4,333 kali dibandingkan kelompok kontrol.

4.3.2 Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Sanitasi Lingkungan Permukiman Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Aliran Sungai Deli Kota Medan Tahun 2011

11 97 145

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

AMBARAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 38

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 8 4

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 37