25 radiasi, dan lain-lain. Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan
dengan manusia sepanjang waktu dan masa serta memegang peran penting dalam proses terjadinya penyakit pada masyarakat.
2. Lingkungan biologis
Adapun yang termasuk ke dalam lingkungan biologis yang bersifat biotik atau benda hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, virus, bakteri, jamur,
parasit, serangga, dan lain-lain yang dapat berperan sebagai agen penyakit, reservoir infeksi, vektor penyakit, dan hospes intermediat. Hubungan
manusia dengan lingkungan biologisnya bersifat dinamis dan pada keadaan tertentu saat terjadi ketidakseimbangan di antara hubungan
tersebut, manusia akan menjadi sakit. 3.
Lingkungan sosial Adapun yang termasuk ke dalam lingkungan sosial yaitu kultur, adat-
istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, sikap, standar dan gaya hidup, pekerjaan kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik
Chandra, 2007
2.2.2 Definisi Rumah
Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman dalam Marlina 2005, rumah adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah atau perumahan sangat berhubungan dengan ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi dan
kebiasaan, suku, serta geografi dan kondisi lokal.
Universitas Sumatera Utara
26 Perumahan yang baik terdiri dari kumpulan rumah yang dilengkapi dengan
berbagai fasilitas pendukung seperti sarana jalan, saluran air kotor, tempat sampah, sumber air bersih, tempat ibadah, pusat kesehatan, bebas dari banjir, dan
lain sebagainya. Standar bangunan untuk penyediaan rumah tinggal yang baik dilihat dari desain, letak dan luas ruangan serta fasilitas lain agar kebutuhan
keluarga akan rumah tinggal yang sehat dan menyenangkan dapat terpenuhi Chandra, 2007.
2.2.3 Persyaratan Rumah Sehat
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.829MenkesSKVII1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, rumah tinggal dikatakan sehat
apabila: 1.
Bahan bangunan a.
Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150
μgm2, asbestos kurang dari 0,5 seratm
3
per 24 jam, plumbum Pb kurang dari 300 mgkg bahan
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan
berkembangnya mikroorganisme patogen. 2.
Komponen dan penataan ruangan a.
Lantai kedap air dan mudah dibersihkan; b.
Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
27 d.
Bubungan rumah 10 m dan ada penangkal petir e.
Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya f.
Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap. 3.
Pencahayaan Pencahayaan alam danatau buatan langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.
4. Kualitas udara
a. Suhu udara nyaman antara 18
– 30 C
b. Kelembaban udara 40
– 70 c.
Gas SO
2
kurang dari 0,10 ppm24 jam; d.
Pertukaran udara 5 kakimenitpenghuni; e.
Gas CO kurang dari 100 ppm8 jam; f.
Gas formaldehid kurang dari 120 mgm
3.
5. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10 dari luas lantai. 6.
Vektor penyakit Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.
7. Penyediaan air
a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60
literoranghari
Universitas Sumatera Utara
28 b.
Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih danatau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907
tahun 2002. 8.
Sarana penyimpanan makanan Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.
9. Pembuangan Limbah
a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air,
tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah; b.
Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian
Luas kamar tidur minimal 8 m
2
dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.
Menurut Chandra 2007, kriteria untuk rumah sehat sederhana RSS di Indonesia, yaitu:
1. Luas tanah antara 60-90 meter persegi
2. Luas bangunan antara 21-36 meter persegi
3. Memiliki fasilitas kamar tidur, kamar mandi WC, dan dapur
4. Berdinding batu bata dan diplester
5. Memiliki lantai dari ubin keramik dan langit-langit dari triplek
6. Memiliki sumur atau air PAM
7. Memiliki fasilitas listrik minimal 450 watt
8. Memiliki bak sampah dan saluran air kotor
Universitas Sumatera Utara
29 Selain kriteria di atas terdapat faktor-faktor kebutuhan yang perlu diperhatikan
dan dipenuhi, yaitu kebutuhan fisiologi, psikologis, bebas dari bahaya kecelakaan atau kebakaran, dan kebutuhan lingkungan.
1. Kebutuhan Fisiologis
a. Suhu ruangan
Suhu ruangan harus dijaga dan berkisar antara 18-20
o
C b.
Penerangan Rumah harus mendapatkan penerangan baik pada siang maupun
malam hari dengan bantuan listrik. Dan diupayakan mendapat sinar matahari terutama di pagi hari.
c. Ventilasi udara
Setiap rumah harus memiliki jendela yang memadai. Luas jendela secara keseluruhan kurang lebih 15 dari luas lantai. Susunan
ruangan sedemikian rupa sehingga udara dapat mengalir bebas jika jendela dan pintu dibuka.
d. Jumlah ruangan atau kamar
Ruang atau kamar diperhitungkan berdasarkan jumlah penghuni atau jumlah orang yang tinggal bersama di dalam satu rumah atau
sekitar 5 m
2
per orang. Tabel 2.1 Perbandingan jumlah kamar dengan penghuni rumah
Jumlah Kamar Jumlah Orang
1 2
2 3
3 5
4 7
5 10
Sumber: Chandra, 2007
Universitas Sumatera Utara
30 2.
Kebutuhan Psikologis a.
Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan sehingga rumah tersebut menjadi pusat
kesenangan rumah tangga yang sehat b.
Adanya jaminan kebebasan yang cukup bagi setiap anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut
c. Untuk setiap anggota keluarga, terutama yang mendekati dewasa
harus memiliki ruangan sendiri sehingga privasinya tidak terganggu dan ada ruangan untuk bermasyarakat.
3. Kebutuhan Terhindar dari Bahaya Kecelakaan dan Kebakaran
a. Konstruksi rumah dan bahan bangunan harus kuat
b. Adanya sarana pencegahan kecelakaan terutama untuk anak-anak
c. Bahan bangunan terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar
d. Memiliki alat pemadam kebakaran
e. Lantai tidak licin dan tidak boleh tergenang air
4. Kebutuhan lingkungan
a. Memiliki sumber air bersih dan sehat dan tersedia terus menerus
b. Memiliki tempat pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah
yang baik c.
Dapat mencegah terjadi perkembangbiakan vektor penyakit d.
Letak rumah jauh dari sumber pencemaran dan bebas banjir Chandra, 2007.
Universitas Sumatera Utara
31
2.2.4 Fasilitas Sanitasi 2.2.4.1 Penyediaan Air Bersih