Pencegahan Pengendalian Demam Berdarah Dengue .1 Definisi Demam Berdarah Dengue

20 4. Derajat IV, yang ditandai dengan adanya renjatan berat dan nadi tidak teraba dan juga tekanan darah yang tidak terukur Soegijanto, 2006.

2.1.11 Penularan Demam Berdarah Dengue

Menurut Departemen Kesehatan RI 2005, penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti betina yang mendapatkan virus Dengue sewaktu menghisap darah penderita lain. Selanjutnya virus Dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya. Dan apabila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain maka virus tersebut akan berpindah bersamaan dengan air liurnya. Jika orang yang ditularkan tidak memiliki kekebalan tubuh maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil yang dapat mengakibatkan terjadinya pendarahan dan kekurangan cairan yang ada dalam pembuluh darah orang tersebut.

2.1.12 Pencegahan

Menurut Rahayu 2010, pencegahan utama demam berdarah yaitu dilakukan dengan cara modifikasi dan manipulasi lingkungan, serta menghilangkan tempat perindukan nyamuk. Hal – hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah di antaranya dalah : 1. Melakukan kebiasaan hidup yang sehat yaitu dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, olahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup. 2. Memperhatikan kebersihan lingkungan dengan gerakan 3M yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur Universitas Sumatera Utara 21 barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk 3. Fogging atau pengasapan apabila telah diketahui ada penderita demam berdarah di suatu daerah dan penggunaan bubuk abate untuk membasmi jentik nyamuk pada tempat penampungan air dan juga untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk 4. Apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi maka segera berikan obat penurun panas. Dan jika penderita mengalami syok segera bawa ke rumah sakit. Selain itu, untuk pencegahan penularan perlu diarahkan pada pemberantasan nyamuk yang menjadi vektor penular Dengue. Tindakan pencegahan harus dilakukan sebelum terjadinya masa penularan yaitu selama dan sesudah musim hujan dan pada saat terjadi epidemi. Untuk menghindari gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh bagian dan anggota badan dan mengoleskan pengusir nyamuk repellent.

2.1.13 Pengendalian

Metode pegendalian vektor DBD bersifat spesifik lokal, dengan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan fisik cuacaiklim, permukiman, habitat perkembangbiakan, lingkungan sosial budaya pengetahuan, sikan dan perilaku dan aspek vektor. Pada dasarnya metode pengendalian vektor DBD yang paling efektif adalah dengan melibatkan peran serta masyarakat PSM. Sehingga berbagai metode pengendalian vektor cara lain merupakan upaya pelengkap untuk secara cepat memutus rantai penularan Depkes RI, 2014. Universitas Sumatera Utara 22 Menurut Depkes RI 2014, metode pengendalian vektor yaitu secara kimiawi, biologis, manajemen lingkungan, pemberantasan sarang nyamukPSN, pengendalian vektor terpadu Integrated Vector ManagementIVM. 1. Kimiawi Pengendalian vektor secara kimiawi dengan menggunakan insektisida merupakan salah satu metode pengendalian yang lebih populer di masyarakat dibanding dengan cara pengendalian lain. Sasaran insektisida adalah stadium dewasa dan pra-dewasa. Karena insektisida adalah racun, maka penggunaannya harus mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan organisme bukan sasaran. Di samping itu penentuan jenis insektisida, dosis dan metode aplikasi merupakan syarat yang penting untuk dipahami dalam kebijakan pengendalian vektor. Aplikasi insektisida yang berulang di satuan ekosistem akan menimbulkan resistensi serangga sasaran. 2. Biologi Pengendalian vektor biologi menggunakan agen biologi seperti predatorpemangsa, parasit, bakteri, sebagai musuh alami stadium pra- dewasa vektor DBD. Jenis predator yang digunakan adalah ikan pemakan jentik, seperti ikan guppy, cupang, tampalo, dan ikan gabus. Jenis pengendalian vektor biologi untuk parasit yaitu Romanomermes iyengeri dan untuk bakteri menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis. Golongan insektisida biologi untuk pengendalian DBD ditujukan untuk Universitas Sumatera Utara 23 stadium pra-dewasa yang diaplikasikan ke dalam habitat perkembangbiakan vektor. 3. Manajemen Lingkungan Lingkungan fisik seperti tipe pemukiman, sarana dan prasarana penyediaan air, vegetasi dan musim sangat berpengaruh terhadap tersedianya habitat perkembangbiakan dan petumbuhan vektor DBD. Manajemen lingkungan adalah upaya pengelolaan lingkungan sehingga tidak kondusif sebagai habitat perkembangbiakan atau dikenal sebagai source reduction seperti 3M plus dan mengelola atau menghambat pertumbuhan vektor. 4. Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN-DBD Pengendalian vektor DBD yang paling efisien dan efektif adalah dengan memutus rantai penularan melalui pemberantasan jentik. Pelaksanaannya dalam bentuk 3M plus yang harus dilakukan secara serempak dan terus menerus. 5. Pengendalian Vektor Terpadu Pengendalian vektor terpadu merupakan konsep pengendalian vektor yang diusulkan oleh WHO untuk mengefektifkan berbagai kegiatan pemberantasan vektor oleh berbagai institusi yang lebih difokuskan pada peningkatan peran serta sektor lain seperti PSN anak sekolah. Pada metode ini menggunakan kombinasi beberapa metode pengendalian dengan pertimbangan efektivitasnya. Universitas Sumatera Utara 24

2.1.14 Pengobatan

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Sanitasi Lingkungan Permukiman Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Aliran Sungai Deli Kota Medan Tahun 2011

11 97 145

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

AMBARAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 38

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 8 4

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 37