Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

(1)

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN (INFORMED CONCERNT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Umur : Jenis Kelamin : Alamat :

Menyatakan bersedia untuk menjadi subyek penelitian dari : Nama : Yenni Afridayanti

NIM : 121000256

Fakultas : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Setelah saya membaca prosedur penelitian yang terlampir, saya mengerti

dan memahami dengan benar prosedur penelitian dengan judul “HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2016”, saya menyatakan bersedia menjadi sampel penelitian beserta segala risikonya dengan sebenar-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun.

Rantau Utara, ...2016


(2)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHANBATU

TAHUN 2016

A. IDENTITAS SAMPEL

Nomor Responden : ---

Kelompok : (kasus/kontrol) coret salah satu

Nama Penderita : --- Umur : --- Jenis Kelamin : ---

B. DATA UMUM RESPONDEN

Nama Responden : --- Alamat : Kelurahan --- RT/RW --- Umur : ---

Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki

2. Perempuan

Pendidikan : 1. Tidak Sekolah

2. Tamat SD 3. Tamat SLTP 4. Tamat SLTA

5. Perguruan Tinggi (D-III/S-I)

Pekerjaan : 1. Pedagang

2. Petani 3. PNS


(3)

5. Buruh 6. Pelajar

7. Tidak Bekerja 8. Ibu Rumah Tangga

9. Lain-lain (Sebutkan) ---

C. LEMBAR OBSERVASI

NO KOMPONEN YANG DIAMATI KRITERIA

Tempat Perindukan Nyamuk

1 Terdapat tempat penampungan air di dalam atau di luar rumah

1. Ada 2. Tidak Ada 2 Tempat penampungan air (TPA) untuk

keperluan sehari-hari: - Bak mandi - Tanki reservoir - Drum

- Tempayan - Ember - Gentong - Dll...

- Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada 3 Tempat penampungan air (TPA) bukan untuk

keperluan sehari-hari: - Vas bunga

- Tempat minum burung - Bak kontrol

- Saluran pembuangan air - Kulkas/dispenser - Kaleng

- Botol - Ban bekas - Plastik bekas - Dll...

- Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada 4 Tempat penampungan air (TPA) alamiah:

- Lubang pohon - Lubang batu - Pelepah daun

- Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada


(4)

- Tempurung kelapa - Pohon bambu

- Ada/Tidak Ada - Ada/Tidak Ada Sanitasi Lingkungan Rumah

- Kawat kasa pada ventilasi

5 Ventilasi di rumah 1. Ada

2. Tidak Ada 6 Menggunakan kawat kasa nyamuk pada

seluruh ventilasi rumah

1. Ya 2. Tidak - Kerapatan Dinding

7 Bahan yang digunakan untuk pembuatan dinding rumah responden

1. Bambu/ilalang 2. Papan

3. Tembok

4. Tembok diplester 8 Terdapat lubang pada dinding 1. Ya

2. Tidak - Langit-langit/plafon

9 Terdapat langit-langit/plafon 1. Ya 2. Tidak 10 Ketinggian langit-langit/plafon 1. < 2,5 m

2. ≥ 2,5 m - Pencahayaan

11 Kondisi pencahayaan pada rumah repsonden 1. Tidak terang 2. Kurang terang 3. Terang

12 Pencahayaan dapat digunakan untuk membaca

1. Ya 2. Tidak - Kelembaban

13 Kelembaban ruangan 1. < 40%

2. 40-70% 3. > 70% - Pengelolaan sampah

14 Terdapat tempat sampah 1. Ya

2. Tidak 15 Jika ada, apakah memenuhi syarat:

- Tertutup - Kedap air

- Mudah dibersihkan - Mudah diangkut

- Tidak menjadi sarang vektor

- Ya/Tidak - Ya/Tidak - Ya/Tidak - Ya/Tidak - Ya/Tidak


(5)

16 Pengelolaan sampah yang dapat menampung air (botol, kaleng, plastik, dll)

1. Dibuang 2. Dijual 3. Dibiarkan

terbuka 4. Dibakar - Pembuangan air limbah

17 Tersedia SPAL rumah tangga 1. Ya

2. Tidak 18 Jenis SPAL rumah tangga yang digunakan 1. Tertutup

2. Terbuka 19 Air tidak tergenang/mengalir dengan lancar 1. Ya


(6)

Lampiran 3

MASTER DATA

No Status

Resp Nama Responden Umur Jen

Kel Pddkn Pkrjaan

TPA harian

TPA Non harian

TPA

alamiah Vntlasi Dnding Plafon Penchyn Kelmbbn Sampah PAL

1 1 Irfansyah 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1

2 2 Ratna 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1

3 1 Kaila Putri 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1

4 2 Giem 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1

5 1 Itis Mentari 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1

6 2 Sri Rahayu 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1

7 1 Rini 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1

8 2 Ratibah 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1

9 1 Alan Anggi 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1

10 2 Sri Tia 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1

11 1 Tio Wandani 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1

12 2 Saminah 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1

13 1 Emi 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1

14 2 Lilis Supeni 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1

15 1 Tiara 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1

16 2 Tuti Sri Novita 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1

17 1 Lilis Pebrianti 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1

18 2 Wulan Safitri 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1

19 1 Sinta 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

20 2 Anita 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1

21 1 Mukhlis Ritonga 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1


(7)

No Status

Resp Nama Responden Umur Jen

Kel Pddkn Pkrjaan

TPA harian

TPA Non harian

TPA

alamiah Vntlasi Dnding Plafon Penchyn Kelmbbn Sampah PAL

23 1 Febri 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1

24 2 Melyana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

25 1 Daffa Al-Hafiz 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1

26 2 Rahman 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1

27 1 Tasya Melani 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1

28 2 Hasnah 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2

29 1 Dalilah Khairiyah 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1

30 2 Henri Alim 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2

31 1 Munawir 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1

32 2 Suleman 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1

33 1 Dewi Hotmaida 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2

34 2 Tinsan Marpaung 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1

35 1 Rafael Alexandro S 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2

36 2 Lismah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

37 1 Ruben Franchesia 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1

38 2 Harungguan Siregar 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

39 1 Fadlan Habibi 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1

40 2 Bambang R Ginting 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2

41 1 Katerin 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1

42 2 Mei Sari 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

43 1 Salsabila 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1

44 2 Sangkot 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2

45 1 Eka Destiani Safitri 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1

46 2 Nofriyanti 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1


(8)

No Status

Resp Nama Responden Umur Jen

Kel Pddkn Pkrjaan

TPA harian

TPA Non harian

TPA

alamiah Vntlasi Dnding Plafon Penchyn Kelmbbn Sampah PAL

48 2 Karina S 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

49 1 Yosua Sianipar 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

50 2 Eben Ezer 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2

Keterangan:

No = Nomor Urut

Status Resp = Status Responden (1=kasus ; 2=kontrol)

Umur = Umur Responden (1= 0-15 tahun ; 2= >15 tahun)

Jen Kel = Jenis Kelamin (1=laki-laki ; 2=perempuan)

Pddkn = Pendidikan (1=rendah ; 2=tinggi)

Pkrjaan = Pekerjaan (1=Tidak bekerja ; 2=Bekerja)

TPA harian = Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari (1=Ada ; 2=Tidak Ada)

TPA non harian = Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari (1=Ada ; 2=Tidak Ada)

TPA Alamiah = Tempat penampungan air alamiah (1=Ada ; 2=Tidak Ada)

Vntlasi = Ventilasi (1=Tidak Berkasa ; 2=Berkasa)

Dnding = Dinding (1=Tidak Rapat ; 2=Rapat)

Plafon = Langit-langit/Plafon (1=tidak memenuhi syarat ; 2= memenuhi syarat)

Panchyn = Pencahayaan (1=tidak memenuhi syarat ; 2= memenuhi syarat)

Kelmbbn = Kelembaban (1=tidak memenuhi syarat ; 2= memenuhi syarat)

Sampah = Pengelolaan Sampah (1=tidak memenuhi syarat ; 2= memenuhi syarat)


(9)

Lampiran 4

Output SPSS

Frequencies Responden Kasus

Statistics U mu r Jeni s Kela min Pendi dikan Peker jaan TP A Hari an TP A non hari an TPA Ala miah Venti lasi Berk asa Kerap atan Dindin g Langit-langit/p lafon Pencah ayaan Kelemb aban (%) Pengel olaan Sampa h SP AL NVali

d 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 Miss

ing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0-15 Tahun 18 72.0 72.0 72.0

>15 Tahun 7 28.0 28.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 12 48.0 48.0 48.0

Perempuan 13 52.0 52.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah (Tidak Sekolah, SD,

SLTP) 18 72.0 72.0 72.0

Tinggi (SLTA, Perguruan

Tinggi) 7 28.0 28.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Bekerja 20 80.0 80.0 80.0

Bekerja 5 20.0 20.0 100.0

Total 25 100.0 100.0


(10)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ada 17 68.0 68.0 68.0

Tidak Ada 8 32.0 32.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

TPA non harian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ada 20 80.0 80.0 80.0

Tidak Ada 5 20.0 20.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

TPA Alamiah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ada 9 36.0 36.0 36.0

Tidak Ada 16 64.0 64.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Ventilasi Berkasa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 23 92.0 92.0 92.0

Ya 2 8.0 8.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Kerapatan Dinding

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Rapat 10 40.0 40.0 40.0

Rapat 15 60.0 60.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Langit-langit/plafon

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 15 60.0 60.0 60.0

Memenuhi Syarat 10 40.0 40.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pencahayaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 19 76.0 76.0 76.0

Memenuhi Syarat 6 24.0 24.0 100.0


(11)

Kelembaban (%)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 10 40.0 40.0 40.0

Memenuhi Syarat 15 60.0 60.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pengelolaan Sampah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Memenuhi Syarat 16 64.0 64.0 64.0

Memenuhi Syarat 9 36.0 36.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

SPAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 23 92.0 92.0 92.0

Memenuhi Syarat 2 8.0 8.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Frequencies Responden Kontrol

Statistics U mu r Jeni s Kela min Pendi dikan Peker jaan TP A Hari an TP A non hari an TPA Ala miah Venti lasi Berk asa Kerap atan Dindin g Langit-langit/p lafon Pencah ayaan Kelemb aban (%) Pengel olaan Sampa h SP AL NVali

d 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 Miss

ing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid >15 Tahun 25 100.0 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 7 28.0 28.0 28.0

Perempuan 18 72.0 72.0 100.0


(12)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah (Tidak Sekolah, SD,

SLTP) 3 12.0 12.0 12.0

Tinggi (SLTA, Perguruan

Tinggi) 22 88.0 88.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Bekerja 12 48.0 48.0 48.0

Bekerja 13 52.0 52.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

TPA Harian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ada 23 92.0 92.0 92.0

Tidak Ada 2 8.0 8.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

TPA non harian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ada 25 100.0 100.0 100.0

TPA Alamiah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ada 10 40.0 40.0 40.0

Tidak Ada 15 60.0 60.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Ventilasi Berkasa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 16 64.0 64.0 64.0

Ya 9 36.0 36.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Kerapatan Dinding

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Rapat 3 12.0 12.0 12.0

Rapat 22 88.0 88.0 100.0


(13)

Langit-langit/plafon

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 7 28.0 28.0 28.0

Memenuhi Syarat 18 72.0 72.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pencahayaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 10 40.0 40.0 40.0

Memenuhi Syarat 15 60.0 60.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Kelembaban (%)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 2 8.0 8.0 8.0

Memenuhi Syarat 23 92.0 92.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pengelolaan Sampah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 8 32.0 32.0 32.0

Memenuhi Syarat 17 68.0 68.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

SPAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 15 60.0 60.0 60.0

Memenuhi Syarat 10 40.0 40.0 100.0


(14)

Crosstabs

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Umur * Status Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0% Jenis Kelamin * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Pendidikan * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Pekerjaan * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

TPA Harian * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

TPA non harian * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

TPA Alamiah * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Ventilasi Berkasa * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Kerapatan Dinding * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Langit-langit/plafon * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Pencahayaan * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Kelembaban (%) * Status

Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Pengelolaan Sampah *

Status Responden 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%


(15)

Umur * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Umur 0-15 Tahun Count 18 0 18

Expected Count 9.0 9.0 18.0

% within Umur 100.0% .0% 100.0%

% within Status Responden 72.0% .0% 36.0%

% of Total 36.0% .0% 36.0%

>15 Tahun Count 7 25 32

Expected Count 16.0 16.0 32.0

% within Umur 21.9% 78.1% 100.0%

% within Status Responden 28.0% 100.0% 64.0%

% of Total 14.0% 50.0% 64.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%

% within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 28.125a 1 .000 .000 .000

Continuity Correctionb 25.087 1 .000

Likelihood Ratio 35.694 1 .000 .000 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 27.562c 1 .000 .000 .000 .000

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort Status Responden = Kasus 4.571 2.375 8.799


(16)

Jenis Kelamin * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Jenis Kelamin Laki-Laki Count 12 7 19

Expected Count 9.5 9.5 19.0

% within Jenis Kelamin 63.2% 36.8% 100.0% % within Status Responden 48.0% 28.0% 38.0%

% of Total 24.0% 14.0% 38.0%

Perempuan Count 13 18 31

Expected Count 15.5 15.5 31.0

% within Jenis Kelamin 41.9% 58.1% 100.0% % within Status Responden 52.0% 72.0% 62.0%

% of Total 26.0% 36.0% 62.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within Jenis Kelamin 50.0% 50.0% 100.0% % within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 2.122a 1 .145 .244 .122

Continuity Correctionb 1.358 1 .244

Likelihood Ratio 2.141 1 .143 .244 .122

Fisher's Exact Test .244 .122

Linear-by-Linear

Association 2.080c 1 .149 .244 .122 .082

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jenis Kelamin (Laki-Laki /

Perempuan) 2.374 .734 7.677

For cohort Status Responden = Kasus 1.506 .879 2.579 For cohort Status Responden = Kontrol .635 .328 1.228


(17)

Pendidikan * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Pendidikan Rendah (Tidak Sekolah, SD, SLTP)

Count 18 3 21

Expected Count 10.5 10.5 21.0 % within Pendidikan 85.7% 14.3% 100.0% % within Status

Responden 72.0% 12.0% 42.0% % of Total 36.0% 6.0% 42.0% Tinggi (SLTA, Perguruan

Tinggi)

Count 7 22 29

Expected Count 14.5 14.5 29.0 % within Pendidikan 24.1% 75.9% 100.0% % within Status

Responden 28.0% 88.0% 58.0% % of Total 14.0% 44.0% 58.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0 % within Pendidikan 50.0% 50.0% 100.0% % within Status

Responden 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 18.473a 1 .000 .000 .000

Continuity Correctionb 16.092 1 .000

Likelihood Ratio 20.035 1 .000 .000 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 18.103c 1 .000 .000 .000 .000

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pendidikan (Rendah (Tidak Sekolah, SD, SLTP) / Tinggi (SLTA, Perguruan Tinggi))

18.857 4.254 83.592

For cohort Status Responden = Kasus 3.551 1.820 6.929 For cohort Status Responden = Kontrol .188 .065 .548


(18)

Pekerjaan * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Pekerjaan Tidak Bekerja Count 20 12 32

Expected Count 16.0 16.0 32.0

% within Pekerjaan 62.5% 37.5% 100.0% % within Status Responden 80.0% 48.0% 64.0%

% of Total 40.0% 24.0% 64.0%

Bekerja Count 5 13 18

Expected Count 9.0 9.0 18.0

% within Pekerjaan 27.8% 72.2% 100.0% % within Status Responden 20.0% 52.0% 36.0%

% of Total 10.0% 26.0% 36.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within Pekerjaan 50.0% 50.0% 100.0% % within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 5.556a 1 .018 .038 .019

Continuity Correctionb 4.253 1 .039

Likelihood Ratio 5.704 1 .017 .038 .019

Fisher's Exact Test .038 .019

Linear-by-Linear

Association 5.444c 1 .020 .038 .019 .015

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pekerjaan (Tidak Bekerja

/ Bekerja) 4.333 1.235 15.206

For cohort Status Responden = Kasus 2.250 1.019 4.966 For cohort Status Responden = Kontrol .519 .305 .883


(19)

TPA Harian * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

TPA Harian Ada Count 17 23 40

Expected Count 20.0 20.0 40.0

% within TPA Harian 42.5% 57.5% 100.0% % within Status Responden 68.0% 92.0% 80.0%

% of Total 34.0% 46.0% 80.0%

Tidak Ada Count 8 2 10

Expected Count 5.0 5.0 10.0

% within TPA Harian 80.0% 20.0% 100.0% % within Status Responden 32.0% 8.0% 20.0%

% of Total 16.0% 4.0% 20.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within TPA Harian 50.0% 50.0% 100.0% % within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 4.500a 1 .034 .074 .037

Continuity Correctionb 3.125 1 .077

Likelihood Ratio 4.758 1 .029 .074 .037

Fisher's Exact Test .074 .037

Linear-by-Linear

Association 4.410c 1 .036 .074 .037 .032

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for TPA Harian (Ada / Tidak

Ada) .185 .035 .983

For cohort Status Responden = Kasus .531 .330 .855 For cohort Status Responden = Kontrol 2.875 .809 10.216


(20)

TPA non harian * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

TPA non harian Ada Count 20 25 45

Expected Count 22.5 22.5 45.0

% within TPA non harian 44.4% 55.6% 100.0% % within Status Responden 80.0% 100.0% 90.0%

% of Total 40.0% 50.0% 90.0%

Tidak Ada Count 5 0 5

Expected Count 2.5 2.5 5.0

% within TPA non harian 100.0% .0% 100.0% % within Status Responden 20.0% .0% 10.0%

% of Total 10.0% .0% 10.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within TPA non harian 50.0% 50.0% 100.0% % within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 5.556a 1 .018 .050 .025

Continuity Correctionb 3.556 1 .059

Likelihood Ratio 7.488 1 .006 .050 .025

Fisher's Exact Test .050 .025

Linear-by-Linear

Association 5.444c 1 .020 .050 .025 .025

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort Status Responden = Kasus .444 .321 .616


(21)

TPA Alamiah * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

TPA Alamiah Ada Count 9 10 19

Expected Count 9.5 9.5 19.0

% within TPA Alamiah 47.4% 52.6% 100.0% % within Status Responden 36.0% 40.0% 38.0%

% of Total 18.0% 20.0% 38.0%

Tidak Ada Count 16 15 31

Expected Count 15.5 15.5 31.0

% within TPA Alamiah 51.6% 48.4% 100.0% % within Status Responden 64.0% 60.0% 62.0%

% of Total 32.0% 30.0% 62.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within TPA Alamiah 50.0% 50.0% 100.0% % within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square .085a 1 .771 1.000 .500

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .085 1 .771 1.000 .500

Fisher's Exact Test 1.000 .500

Linear-by-Linear

Association .083c 1 .773 1.000 .500 .220

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for TPA Alamiah (Ada / Tidak

Ada) .844 .269 2.647

For cohort Status Responden = Kasus .918 .512 1.645 For cohort Status Responden = Kontrol 1.088 .621 1.905


(22)

Ventilasi Berkasa * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Ventilasi Berkasa Tidak Count 23 16 39

Expected Count 19.5 19.5 39.0

% within Ventilasi Berkasa 59.0% 41.0% 100.0% % within Status Responden 92.0% 64.0% 78.0%

% of Total 46.0% 32.0% 78.0%

Ya Count 2 9 11

Expected Count 5.5 5.5 11.0

% within Ventilasi Berkasa 18.2% 81.8% 100.0% % within Status Responden 8.0% 36.0% 22.0%

% of Total 4.0% 18.0% 22.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within Ventilasi Berkasa 50.0% 50.0% 100.0% % within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 5.711a 1 .017 .037 .019

Continuity Correctionb 4.196 1 .041

Likelihood Ratio 6.081 1 .014 .037 .019

Fisher's Exact Test .037 .019

Linear-by-Linear

Association 5.597c 1 .018 .037 .019 .016

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Ventilasi Berkasa (Tidak /

Ya) 6.469 1.230 34.012

For cohort Status Responden = Kasus 3.244 .901 11.673 For cohort Status Responden = Kontrol .501 .314 .801


(23)

Kerapatan Dinding * Status Responden

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Kerapatan Dinding Tidak Rapat Count 10 3 13

Expected Count 6.5 6.5 13.0

% within Kerapatan

Dinding 76.9% 23.1% 100.0%

% within Status

Responden 40.0% 12.0% 26.0%

% of Total 20.0% 6.0% 26.0%

Rapat Count 15 22 37

Expected Count 18.5 18.5 37.0 % within Kerapatan

Dinding 40.5% 59.5% 100.0%

% within Status

Responden 60.0% 88.0% 74.0%

% of Total 30.0% 44.0% 74.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0 % within Kerapatan

Dinding 50.0% 50.0% 100.0%

% within Status

Responden 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 5.094a 1 .024 .051 .025

Continuity Correctionb 3.742 1 .053

Likelihood Ratio 5.309 1 .021 .051 .025

Fisher's Exact Test .051 .025

Linear-by-Linear

Association 4.992c 1 .025 .051 .025 .021

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Kerapatan Dinding (Tidak

Rapat / Rapat) 4.889 1.150 20.790

For cohort Status Responden = Kasus 1.897 1.161 3.100 For cohort Status Responden = Kontrol .388 .139 1.084


(24)

Langit-langit/plafon * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Langit-langit/plafon

Tidak Memenuhi Syarat

Count 15 7 22

Expected Count 11.0 11.0 22.0 % within

Langit-langit/plafon 68.2% 31.8% 100.0% % within Status

Responden 60.0% 28.0% 44.0% % of Total 30.0% 14.0% 44.0%

Memenuhi Syarat Count 10 18 28

Expected Count 14.0 14.0 28.0 % within

Langit-langit/plafon 35.7% 64.3% 100.0% % within Status

Responden 40.0% 72.0% 56.0% % of Total 20.0% 36.0% 56.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0 % within

Langit-langit/plafon 50.0% 50.0% 100.0% % within Status

Responden 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 5.195a 1 .023 .045 .023

Continuity Correctionb 3.977 1 .046

Likelihood Ratio 5.295 1 .021 .045 .023

Fisher's Exact Test .045 .023

Linear-by-Linear

Association 5.091c 1 .024 .045 .023 .018

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Langit-langit/plafon (Tidak

Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat) 3.857 1.180 12.606 For cohort Status Responden = Kasus 1.909 1.076 3.386 For cohort Status Responden = Kontrol .495 .253 .968


(25)

Pencahayaan * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Pencahayaan Tidak Memenuhi Syarat

Count 19 10 29

Expected Count 14.5 14.5 29.0 % within Pencahayaan 65.5% 34.5% 100.0% % within Status

Responden 76.0% 40.0% 58.0% % of Total 38.0% 20.0% 58.0%

Memenuhi Syarat Count 6 15 21

Expected Count 10.5 10.5 21.0 % within Pencahayaan 28.6% 71.4% 100.0% % within Status

Responden 24.0% 60.0% 42.0% % of Total 12.0% 30.0% 42.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0 % within Pencahayaan 50.0% 50.0% 100.0% % within Status

Responden 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 6.650a 1 .010 .021 .010

Continuity Correctionb 5.255 1 .022

Likelihood Ratio 6.825 1 .009 .021 .010

Fisher's Exact Test .021 .010

Linear-by-Linear

Association 6.517c 1 .011 .021 .010 .009

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pencahayaan (Tidak

Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat) 4.750 1.406 16.051 For cohort Status Responden = Kasus 2.293 1.110 4.739 For cohort Status Responden = Kontrol .483 .273 .854


(26)

Kelembaban (%) * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Kelembaban (%) Tidak Memenuhi Syarat

Count 10 2 12

Expected Count 6.0 6.0 12.0 % within Kelembaban

(%) 83.3% 16.7% 100.0%

% within Status

Responden 40.0% 8.0% 24.0% % of Total 20.0% 4.0% 24.0%

Memenuhi Syarat Count 15 23 38

Expected Count 19.0 19.0 38.0 % within Kelembaban

(%) 39.5% 60.5% 100.0%

% within Status

Responden 60.0% 92.0% 76.0% % of Total 30.0% 46.0% 76.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0 % within Kelembaban

(%) 50.0% 50.0% 100.0%

% within Status

Responden 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 7.018a 1 .008 .018 .009

Continuity Correctionb 5.373 1 .020

Likelihood Ratio 7.519 1 .006 .018 .009

Fisher's Exact Test .018 .009

Linear-by-Linear

Association 6.877c 1 .009 .018 .009 .008

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Kelembaban (%) (Tidak

Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat) 7.667 1.470 39.987 For cohort Status Responden = Kasus 2.111 1.322 3.371 For cohort Status Responden = Kontrol .275 .076 1.001


(27)

Pengelolaan Sampah * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

Pengelolaan Sampah

Tidak Memenuhi Syarat

Count 16 8 24

Expected Count 12.0 12.0 24.0 % within Pengelolaan

Sampah 66.7% 33.3% 100.0% % within Status

Responden 64.0% 32.0% 48.0% % of Total 32.0% 16.0% 48.0%

Memenuhi Syarat Count 9 17 26

Expected Count 13.0 13.0 26.0 % within Pengelolaan

Sampah 34.6% 65.4% 100.0% % within Status

Responden 36.0% 68.0% 52.0% % of Total 18.0% 34.0% 52.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0 % within Pengelolaan

Sampah 50.0% 50.0% 100.0% % within Status

Responden 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 5.128a 1 .024 .046 .023

Continuity Correctionb 3.926 1 .048

Likelihood Ratio 5.220 1 .022 .046 .023

Fisher's Exact Test .046 .023

Linear-by-Linear

Association 5.026c 1 .025 .046 .023 .018

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengelolaan Sampah (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)

3.778 1.170 12.194

For cohort Status Responden = Kasus 1.926 1.058 3.507 For cohort Status Responden = Kontrol .510 .271 .958


(28)

SPAL * Status Responden

Crosstab

Status Responden

Total Kasus Kontrol

SPAL Tidak Memenuhi Syarat Count 23 15 38

Expected Count 19.0 19.0 38.0

% within SPAL 60.5% 39.5% 100.0% % within Status Responden 92.0% 60.0% 76.0%

% of Total 46.0% 30.0% 76.0%

Memenuhi Syarat Count 2 10 12

Expected Count 6.0 6.0 12.0

% within SPAL 16.7% 83.3% 100.0% % within Status Responden 8.0% 40.0% 24.0%

% of Total 4.0% 20.0% 24.0%

Total Count 25 25 50

Expected Count 25.0 25.0 50.0

% within SPAL 50.0% 50.0% 100.0% % within Status Responden 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 7.018a 1 .008 .018 .009

Continuity Correctionb 5.373 1 .020

Likelihood Ratio 7.519 1 .006 .018 .009

Fisher's Exact Test .018 .009

Linear-by-Linear

Association 6.877c 1 .009 .018 .009 .008

N of Valid Cases 50

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for SPAL (Tidak Memenuhi

Syarat / Memenuhi Syarat) 7.667 1.470 39.987

For cohort Status Responden = Kasus 3.632 .999 13.205 For cohort Status Responden = Kontrol .474 .297 .756


(29)

Lampiran 5

DOKUMENTASI PENELITIAN

Lampiran Gambar 1. Wawancara responden kasus bersama dengan tenaga Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu

Lampiran Gambar 2. Wawancara responden kasus bersama dengan tenaga Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu


(30)

Gambar Lampiran 3. Kondisi Perumahan Responen Kasus


(31)

Gambar Lampiran 5. Halaman rumah responden Kasus

Gambar Lampiran 6. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari di rumah responden Kasus


(32)

Gambar Lampiran 7. Kondisi tempat penampungan air di rumah responden kasus

Gambar Lampiran 8. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari di rumah responden kontrol


(33)

Gambar Lampiran 9. Ventilasi Rumah Responden Kasus Tidak Berkasa

Gambar Lampiran 10. Pengukuran Kelembaban dengan menggunakan alat hygrometer


(34)

Gambar Lampiran 11. Pengelolaan sampah di rumah responden kasus dengan cara dibakar

Gambar Lampiran 12. Saluran Pembuangan Air Limbah yang tidak mengalir dengan lancar di rumah responden kasus


(35)

(36)

(37)

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U.F. 2014. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Rajawali Pers. Jakarta.

Adyatma, dkk. 2011. Hubungan antara Lingkungan Fisik Rumah, Tempat Penampungan Air dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian DBD di Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Jurnal FKM Universitas Hasanuddin. Makassar.

Anggraini, D.S. 2010. Stop Demam Berdarah Dengue. Cita Insan Madani. Bogor.

Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber Widya. Jakarta

Chandra, B. 2006. Pengantar kesehatan Lingkungan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta

. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Dahlan, Sopiyudin. 2014. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. CV. Sagung Seto. Jakarta.

Darjito, Endo, dkk. 2008. Beberapa Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Media Litbang Kesehatan Vol XVIII No 3. Depkes RI. 1990. Permenkes RI No. 416/MenKes/Per/IX/1990. Syarat-syarat

Dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta.

___ . 1999. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999. Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta

. 2002. Pengendalian Lingkungan Fisik Perumahan. Ditjen PP dan PL. Jakarta

. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010.

. 2005. Modul Latihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD). Ditjen PPM dan PL. Jakarta.

. 2010. Demam Derdarah Dengue di Indonesia Tahun 1968-2009, Buletin Jendela Epidemiologi, Volume 2. Agustus 2010.


(39)

. 2014. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Ditjen PP dan PL. Jakarta.

. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014.

Dinkes Kabupaten Labuhanbatu. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu 2014.

Dinkes Provinsi Sumatera Utara. 2013. Profil Kesehatan Sumatera Utara 2012. Djunaedi, Djoni. 2006. Demam Berdarah Dengue (DBD). Universitas

Muhammadiyah Malang. Malang.

Effendi. H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.

Hadi, Upik K., dkk. 2009. Habitat Perkembangbiakan Jentik Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) pada Air Terpolusi. Seminar Nasional Hari Nyamuk 2009. Bogor.

Hadinegoro, dkk. 2004. Demam Berdarah Dengue. FKUI. Jakarta.

Hanike, Nisrina, dkk. 2015. Hubungan Upaya Pencegahan Dengan Kejadian DBD Di Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar. Jurnal Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Harijanto, P. N. 2000. Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi, Klinis dan Penanganan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Hasyimi, M, dkk. 2011. Hubungan Tempat Penampungan Air Minum Dan Faktor Lainnya Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Provinsi DKI Jakarta Dan Bali. Artikel Media Litbang Kesehatan Vol 21 No 2.

Irmayani, 2013. Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue pada Anak yang Dirawat Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Jurnal STIKES Nani Hasanuddin Vol 3 Nomor 4. Makassar.

Lestari, Y.M.W. 2015. Cegah dan Tangkal Sampai Tuntas Demam Berdarah. Andi. Yogyakarta.

Mardihusodo, Sugeng Juwono. 1988. Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Penetasan Telur Nyamuk Aedes aegypti. Berita Kedokteran Masyarakat IV: 6.


(40)

Maria, Ita, dkk. 2013. Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Makassar Tahun 2013. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar.

Marlina, Endy, dkk. 2005. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Molina, Oni. 2012. Hubungan Kondisi Perumahan Dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012. Skripsi, Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mukono, H.J. 2009. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press. Surabaya.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Purba, Dahlia. 2012. Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik dan Kebiasaan Keluarga terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai. Tesis, Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Rahayu, Liswidyawati. 2010. Waspada Wabah Penyakit. Nuansa. Bandung. Roose, Awida. 2008. Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan

Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008. Tesis, Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Salawati, Trixie, dkk. 2010. Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Lingkungan Dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol Kecamatan Banyumanik Kota Semarang). Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang, Vol 6 No 2. Semarang.

Satari, H.I. dan Meiliasari, M., 2004, Demam Berdarah Perawatan di Rumah dan Rumah Sakit. Puspa Swara. Jakarta.

Sembel, D.T. 2009. Entomologi Kedokteran. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Sholihah, Qoriatus. 2014. Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan, Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikereb


(41)

Slamet, Juli Soemirat, 2002. Kesehatan Lingkungan. Gajahmada University Press. Yogyakarta.

Soegijanto, S. 2004. Demam Berdarah Dengue, Tinjauan dan Temua Baru di Era 2003. Airlangga University Press. Surabaya.

. 2006. Demam Berdarah Dengue. Airlangga University Press. Surabaya.

Stiawati, Elly. 2013. Hubungan Perilaku, Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian DBD Pada Anak SD Di Kota Palembang Tahun 2013. Tesis Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. Yogyakarta.

Sumarmo, S.P. 1999. Masalah Demam Berdarah Dengue Di Indonesia, Naskah Lengkap Pelatihan Bagi Pelatih Dokter Spesialis Dalam Tata Laksana Kasus DBD. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Tamza, Riza Berdian, dkk. 2013. Hubungan Faktor Lingkungan dan perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim Kota Badar Lampung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Tanjung, Lisa Anggriani. 2015. Hubungan Faktor Fisik Lingkungan Rumah Dan Karakteristik Penderita Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015. Skripsi, Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

WHO. 2005. Panduan Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

. 2015. Report on Global Surveillance of Epidemic-prone Infectious Diseases-Dengue and dengue haemorrhagic fever, http://www.who.int/csr/resources/publications/dengue/CSR_ISR_2000_1/ en/. Diakses pada tanggal 3 Februari 2016.

Yudhastuti, R. dan Vidiyani, A. 2005. Hubungan kondisi lingkungan, kontainer, dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti di daerah endemis demam berdarah dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survai yang bersifat analitik yaitu untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan rumah tinggal dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016 dengan desain penelitian Case Control, yang merupakan suatu penelitian analitik yang mengikuti perjalanan penyakit ke arah belakang (retrospektif) untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan faktor risiko di masa lalu dengan timbulnya penyakit.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu karena pada wilayah tersebut jumlah penderita Demam Berdarah

Dengue (DBD) selama tiga bulan terakhir tergolong tinggi yaitu mencapai 30

kasus dengan jumlah kematian sebanyak dua jiwa dan masih banyak rumah tinggal di tempat penelitian yang belum memenuhi syarat kesehatan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Mei 2016 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi


(43)

1. Populasi Kasus

Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang menderita DBD dalam tiga bulan terakhir (Oktober – Desember 2015) berdasarkan hasil pemeriksaan klinis oleh petugas kesehatan dan merupakan penduduk tetap di Kecamatan Rantau Utara yaitu sebanyak 30 penderita.

2. Populasi Kontrol

Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang tidak menderita DBD dalam tiga bulan terakhir (Oktober – Desember 2015) berdasarkan hasil pemeriksaan klinis oleh petugas kesehatan dan merupakan penduduk tetap di Kecamatan Rantau Utara.

3.3.2 Sampel

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Penentuan besar sampel menggunakan proporsi kontrol dan OR penelitian terdahulu. Rumus pengambilan besar sampel (Dahlan, 2014) adalah sebagai berikut :

Keterangan:

n1 = n2 = Besar sampel untuk kasus dan kontrol

Zα = Tingkat kepercayaan ditetapkan sebesar 95% (1,96) Zβ = Kekuatan penelitian 80% (0,842)


(44)

Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,57 = 0,43 OR = 10

P1 = = = 0,93

Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,93 = 0,07

P =

=

=

0,5

Q = 1 – P = 1 – 0,5 = 0,5

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

= 24,92 25 orang 1. Sampel Kasus

Berdasarakan rumus di atas maka sampel kasus dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 penderita DBD dalam tiga bulan terakhir (Oktober – Desember 2015) berdasarkan hasil pemeriksaan klinis oleh petugas kesehatan yang merupakan penduduk tetap di Kecamatan Rantau.


(45)

2. Sampel Kontrol

Sampel kontrol adalah orang terdekat dari penderita kasus (tetangga) dan tidak menderita demam berdarah.

3.3.3 Teknik Pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sederhana (Simple Random Sampling) yaitu setiap sampel yang diambil atau setiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara undian, yaitu membuat daftar penderita yang dituliskan pada secarik kertas, digulung, kemudian dikocok dan diambil sesuai dengan jumlah sampel yang direncanakan.

Kriteria teknik pengambilan sampel yang digunakan ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria Insklusi

Kriteria Insklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel yang meliputi:

a. Penderita DBD pada bulan Oktober – Desember 2015 b. Penderita DBD yang bersedia menjadi responden

c. Penderita DBD yang bertempat tinggal di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu

d. Penderita DBD yang belum pernah mendapatkan intervensi pendidikan tentang pengendalian lingkungan untuk pencegahan DBD


(46)

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi yaitu menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi sebagai sampel yang meliputi:

a. Penderita DBD yang tidak bersedia menjadi responden b. Penderita DBD pindah ke luar kota atau meninggal 3.4 Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Pada penelitian ini, data primer diperoleh melalui hasil pengamatan (observasi) dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang berisi informasi tentang karakteristik responden, tempat perindukan nyamuk dan sanitasi lingkungan rumah tinggal.

2. Data Sekunder

Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu berupa data cakupan rumah sehat dan angka kejadian DBD pada tahun 2015.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen

Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian DBD 2. Variabel Independen

Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), tempat


(47)

perindukan nyamuk dan sanitasi lingkungan rumah (kawat kasa pada ventilasi, kerapatan dinding, langit-langit/plafon, pencahayaan, kelembaban, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah).

3.5.2 Defenisi Operasional

Definisi Operasional pada masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kejadian DBD adalah jumlah penderita DBD dalam tiga bulan terkahir, yaitu pada bulan Oktober, November dan Desember 2015 yang telah didiagnosis baik secara laboratorium maupun secara klinis dan dinyatakan menderita DBD berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu.

2. Umur responden adalah lama hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai ulang tahun terakhir pada saat penelitian dilakukan

3. Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditemukan secara biologi yang melekat pada jenis kelamin tertentu, yaitu laki – laki dan perempuan

4. Pendidikan responden adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui oleh responden yang terdiri dari tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA dan PT (Perguruan Tinggi).

5. Pekerjaan adalah status pekerjaan responden sehari – hari yaitu bekerja dan tidak bekerja

6. Tempat perindukan nyamuk adalah tempat perkembangbiakan nyamuk yang dapat menampung air baik yang digunakan untuk keperluan


(48)

sehari-hari, bukan untuk keperluan sehari-hari maupun penampungan air alamiah yang terdapat di dalam ataupun di luar rumah.

7. Kawat kasa pada ventilasi adalah pemakaian kawat kasa pada tempat bertukarnya udara di dalam ruang rumah dengan lingkungan di sekitarnya yang berfungsi untuk menjaga kelembaban

8. Kerapatan dinding adalah rapat atau tidak rapat pembatas ruangan rumah responden yang terbuat dari pasangan batu bata, papan, anyaman bambu halus, anyaman bambu kasar dan dilihat dari kerapatannya

9. Langit-langit/Plafon rumah adalah kondisi area yang membatasi antara lantai dan atap.

10. Pencahayaan adalah banyaknya cahaya yang masuk ke dalam rumah dengan intensitas yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. 11. Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam ruangan

berdasarkan hasil pengukuran kelembaban dengan menggunakan alat hygrometer.

12. Pengelolaan sampah adalah kondisi sarana pembuangan sampah perumahan

13. Pembuangan air limbah adalah sarana bangunan yang digunakan untuk pembuangan air bekas dari kamar mandi, dapur, tempat cuci dan air hujan. 3.6 Metode Pengukuran


(49)

1. Umur responden adalah lama hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai ulang tahun terakhir pada saat penelitian dilakukan yang dikategorikan dalam skala ordinal berikut:

1. Usia anak-anak/remaja (0-15 Tahun) 2. Usia Dewasa (> 15 Tahun)

2. Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditemukan secara biologi yang melekat pada jenis kelamin tertentu yang dikategorikan ke dalam skala nominal berikut:

1. Laki – laki 2. Perempuan

3. Pendidikan responden adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui oleh responden yang dikategorikan dengan skala ordinal yang terdiri dari:

1. Pendidikan rendah, yaitu jika pendidikan terakhirnya adalah tidak sekolah, tamat SD, tamat SLTP

2. Pendidikan tinggi, yaitu jika pendidikan terakhirnya adalah tamat SLTA, perguruan tinggi (D-III/S-1)

4. Pekerjaan adalah status pekerjaan responden sehari-hari dengan skala nominal yang dikategorikan sebagai berikut:

1. Tidak bekerja 2. Bekerja

5. Tempat perindukan nyamuk adalah tempat perkembangbiakan nyamuk yang dapat menampung air baik yang digunakan untuk keperluan


(50)

sehari-hari, tidak untuk keperluan sehari-hari maupun penampungan air alamiah yang terdapat di dalam ataupun di luar rumah yang dikategorikan dalam skala ordinal berikut:

1. Ada, jika terdapat tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari, bukan untuk keperluan sehari-hari atau penampung air alamiah yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk 2. Tidak ada, jika tidak terdapat tempat penampungan untuk

keperluan sehari-hari, bukan untuk keperluan sehari-hari atau penampung air alamiah yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk

6. Kawat kasa pada ventilasi adalah pemakaian kawat kasa pada tempat bertukarnya udara di dalam ruang rumah dengan lingkungan di sekitarnya yang berfungsi untuk menjaga kelembabannya yang dikategorikan dalam skala ordinal sebagai berikut:

1. Tidak berkasa 2. Berkasa

7. Kerapatan dinding adalah rapat atau tidak rapat pembatas ruangan rumah responden yang terbuat dari pasangan batu bata, papan, anyaman bambu halus, anyaman bambu kasar, dan dilihat dari kerapatannya. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi dalam 2 kategori, yaitu:

1. Tidak rapat, jika bersifat semi permanen atau non permanen dan terdapat lubang pada dinding


(51)

2. Rapat, jika bersifat permanen dan tidak terdapat lubang pada dinding

8. Langit-langit/Plafon rumah adalah kondisi area yang membatasi antara lantai dan atap. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi dalam 2 kategori yaitu:

1. Tidak memenuhi syarat, yaitu tidak terdapat langit-langit/plafon dan terdapat langit-langit dengan ketinggian < 2,5 m

2. Memenuhi syarat, yaitu terdapat langit-langit/plafon rumah dengan

ketinggian ≥ 2,5 m

9. Pencahayaan adalah banyaknya cahaya yang masuk ke dalam rumah dengan intensitas yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak yang dikategorikan ke dalam skala ordinal sebagai berikut:

1. Tidak mememuhi syarat, yaitu tidak terang dan tidak dapat digunakan untuk membaca

2. Mememuhi syarat, yaitu terang dan dapat digunakan untuk membaca

10. Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam ruangan berdasarkan hasil pengukuran kelembaban dengan menggunakan alat hygrometer yang dikategorikan ke dalam skala ordinal sebagai berikut:

1. Tidak memenuhi syarat apabila <40% atau >70% 2. Memenuhi syarat apabila 40-70%

11. Pengelolaan sampah adalah kondisi sarana pembuangan sampah perumahan yang dikategorikan ke dalam skala ordinal sebagai berikut:


(52)

1. Tidak memenuhi syarat, jika terdapat tempat sampah yang tidak memenuhi syarat dan pengelolaan yang tidak memenuhi syarat 2. Memenuhi syarat, jika terdapat tempat sampah yang memenuhi

syarat dan pengelolaan yang memenuhi syarat

12. Pembuangan air limbah adalah sarana bangunan yang digunakan untuk pembuangan air bekas dari kamar mandi, dapur, tempat cuci dan air hujan yang dikategorikan ke dalam skala ordinal yaitu:

1. Tidak memenuhi syarat, jika terbuka atau air tergenang/tidak mengalir dengan lancar

2. Memenuhi syarat, jika tertutup dan air tidak tergenang/mengalir dengan lancar

3.7 Pengolahan data 1. Editing

Kegiatan editing akan dilakukan setelah memperoleh data untuk diperbaiki sebelum melakukan kegiatan entry data sehingga jika terdapat kesalahan atau kekurangan pada data dapat segera diklarifikasi dan dikoreksi.

2. Coding

Kegiatan coding merupakan kegiatan mengubah data yang berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka.

3. Processing

Processing data dilakukan dengan cara meng-entry data yang diperoleh

dari lembar observasi dan kuesioner ke program komputer SPSS yang berfungsi untuk pengolahan data penelitian.


(53)

4. Cleaning

Setelah melalui kegiatan Processing, kegiatan selanjutnya adalah Cleaning (pembersihan data) yang merupakan kegiatan pemeriksaan atau pengecekan kembali data yang telah di-entry sebelumnya guna mengetahui ada atau tidaknya kesalahan pada data tersebut.

3.8 Metode Analisis Data 1. Analisis Univariat

Variabel penelitian yang dideskripsikan pada analisis univariat yaitu karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), tempat perindukan nyamuk dan sanitasi lingkungan rumah tinggal (kawat kasa pada ventilasi, kerapatan dinding, langit-langit/plafon, pencahayaan, kelembaban, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sehingga fenomena-fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti dapat dilihat.

2. Analisis Bivariat

Dalam penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), tempat perindukan nyamuk dan sanitasi lingkungan rumah tinggal (kawat kasa pada ventilasi, kerapatan dinding, langit-langit/plafon, pencahayaan, kelembaban, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 5%).


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian

Kecamatan Rantau Utara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Labuhanbatu dengan luas wilayah yaitu 112,47 km2 dan terdiri dari sepuluh kelurahan yaitu Kelurahan Rantauprapat, Aek Paing, Pulo Padang, Padang Matinggi, Kartini, Sirandorung, Siringo-ringo, Padang Bulan, Binaraga, dan Cendana. Batas wilayah administratif meliputi:

 Sebelah Utara : Kecamatan Bilah Hulu

 Sebelah Timur : Kecamatan Bilah Hulu

 Sebelah Selatan : Kecamatan Rantau Selatan

 Sebelah Barat : Kecamatan Rantau Selatan 4.1.2 Data Demografi

Jumlah penduduk kecamatan Rantau Utara yang terdiri atas 10 kelurahan mencapai 87,279 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 20.287 kepala keluarga. Berdasarkan jenis kelamin penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41.157 jiwa dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 46.122 jiwa.

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan, tempat perindukan nyamuk, kawat kasa pada ventilasi, kerapatan


(55)

dinding, langit-langit/plafon, pencahayaan, kelembaban, pengelolaan sampah dan pembuangan air limbah. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 responden yang terdiri dari 25 responden sebagai kasus dan 25 responden sebagai kontrol.

4.2.1 Karakteristik Responden Kasus dan Kontrol

Adapun gambaran karakteristik responden berupa umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan pada responden kasus dan kontrol pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016

Kasus Kontrol

n % n %

Umur

0-15 Tahun 18 72,0 0 0

>15 Tahun 7 28,0 25 100,0

Jenis Kelamin

Laki-Laki 12 48,0 7 28,0

Perempuan 13 52,0 18 72,0

Pendidikan

Rendah (Tidak Sekolah, SD, SLTP) 18 72,0 3 12,0

Tinggi (SLTA, Perguruan Tinggi) 7 28,0 22 88,0

Pekerjaan

Tidak Bekerja 20 80,0 12 48,0

Bekerja 5 20,0 13 52,0

Berdasarkan tabel 4.1 pada variabel umur diketahui bahwa umur responden pada kelompok kasus sebagian besar berusia 0-15 tahun yaitu sebanyak 18 responden (72,0%) sedangkan pada kelompok kontrol pada umumnya berusia > 15 tahun yaitu sebanyak 25 responden (100,0%). Pada variabel jenis kelamin diketahui bahwa responden pada kelompok kasus sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 13 responden (52,0%) dan pada kelompok kontrol


(56)

sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 18 responden (72,0%). Pada variabel pendidikan diketahui bahwa pendidikan responden pada kelompok kasus sebagian besar berpendidikan rendah yaitu sebanyak 18 responden (72,0%) sedangkan pada kelompok kontrol pada umumnya berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 22 responden (88,0%). Pada variabel pekerjaan diketahui bahwa responden pada kelompok kasus pada umumnya tidak bekerja yaitu sebanyak 20 responden (80,0%) sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar bekerja yaitu sebanyak 13 responden (52,0%).

4.2.2 Tempat Perindukan Nyamuk pada Responden Kasus dan Kontrol Adapun gambaran tempat penampungan air pada responden kasus dan kontrol pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Penampungan Air Harian, Non-Harian dan Alamiah di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016

Kasus Kontrol

n % n %

TPA Harian

Ada 17 68,0 23 92,0

Tidak Ada 8 32,0 2 8,0

TPA Bukan Harian

Ada 20 80,0 25 100,0

Tidak Ada 5 20,0 0 0

TPA Alamiah

Ada 9 36,0 10 40,0

Tidak Ada 16 64,0 15 60,0

Berdasarkan tabel 4.2 pada variabel tempat penampungan air harian diketahui bahwa responden pada kelompok kasus sebagian besar ada tempat penampungan harian yaitu sebanyak 17 responden (68,0%) dan pada kelompok kontrol pada umumnya ada tempat penampungan air harian yaitu sebanyak 23 responden (92,0%). Pada variabel tempat penampungan air bukan harian


(57)

diketahui bahwa responden pada kelompok kasus pada umunya ada tempat penampungan bukan harian yaitu sebanyak 20 responden (80,0%) dan pada kelompok kontrol pada umumnya ada tempat penampungan bukan harian yaitu sebanyak 25 responden (100,0%). Pada variabel tempat penampungan air alamiah diketahui bahwa responden pada kelompok kasus sebagian besar tidak ada tempat penampungan alamiah yaitu sebanyak 16 responden (64,0%) dan pada kelompok kontrol sebagian besar tidak ada tempat penampungan alamiah yaitu sebanyak 15 responden (60,0%).

4.2.3 Sanitasi Lingkungan Rumah Responden Kasus dan Kontrol

Adapun gambaran sanitasi lingkungan rumah berupa penggunaan kasa pada seluruh ventilasi, kerapatan dinding, langit-langit/plafon, pencahayaan, kelembaban, pengelolaan sampah dan pembungan air limbah pada responden kasus dan kontrol pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.


(58)

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016

Kasus Kontrol

n % n %

Kasa seluruh ventilasi

Tidak 23 92,0 16 64,0

Ya 2 8,0 9 36,0

Kerapatan Dinding

Tidak Rapat 10 40,0 3 12,0

Rapat 15 60,0 22 88,0

Langit-Langit/Plafon

Tidak Memenuhi Syarat 15 60,0 7 28,0

Memenuhi Syarat 10 40,0 18 72,0

Pencahayaan

Tidak Memenuhi Syarat 19 76,0 10 40,0

Memenuhi Syarat 6 24,0 15 60,0

Kelembaban

Tidak Memenuhi Syarat 10 40,0 2 8,0

Memenuhi Syarat 15 60,0 23 92,0

Pengelolaan Sampah

Tidak Memenuhi Syarat 16 64,0 8 32,0

Memenuhi Syarat 9 36,0 17 68,0

Pembuangan Air Limbah

Tidak Memenuhi Syarat 23 92,0 15 60,0

Memenuhi Syarat 2 8,0 10 40,0

Berdasarkan tabel 4.3 pada variabel kawat kasa pada seluruh ventilasi diketahui bahwa pada kelompok kasus pada umumnya tidak menggunakan kawat kasa pada seluruh ventilasi yaitu sebanyak 23 rumah (92,0%) dan pada kelompok kontrol sebagian besar tidak menggunakan kawat kasa pada seluruh ventilasi yaitu sebanyak 16 rumah (64,0%). Pada variabel kerapatan dinding diketahui bahwa pada kelompok kasus sebagian besar berdinding rapat yaitu sebanyak 15 rumah (60,0%) dan pada kelompok kontrol pada umumnya berdinding rapat yaitu sebanyak 22 rumah (88,0%). Pada variabel langit-langit/plafon diketahui bahwa pada kelompok kasus sebagian besar tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 15 rumah (60,0%) sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar memenuhi


(59)

syarat yaitu sebanyak 18 rumah (72,0%). Pada variabel pecahayaan diketahui bahwa pada kelompok kasus sebagian besar memenuhi syarat yaitu sebanyak 18 rumah (72,0%) sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 16 rumah (64,0%). Pada variabel kelembaban diketahui bahwa pada kelompok kasus sebagian besar memenuhi syarat yaitu sebanyak 15 rumah (60,0%) dan pada kelompok kontrol pada umumnya memenuhi syarat yaitu sebanyak 23 rumah (92,0%). Pada variabel pengelolaan sampah diketahui bahwa pada kelompok kasus sebagian besar tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 16 rumah (64,0%) sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar memenuhi syarat yaitu sebanyak 17 rumah (68,0%). Pada variabel pembuangan air limbah diketahui bahwa pada kelompok kasus pada umumnya tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 23 rumah (92,0%) dan pada kelompok kontrol sebagia besar tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 15 rumah (60,0%).

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diteliti dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Uji statistik yang digunakan pada analisis ini adalah Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95%

(α = 5%). Berdasarkan uji statistik tersebut maka akan diperoleh nilai p. Nilai p <

0,05 memiliki arti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara variabel yang diteliti dengan variabel kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD).


(60)

4.3.1 Hubungan Karakteristik Responden Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue

Adapun hasil analisis bivariat hubungan karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian demam berdarah dengue adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hubungan Karakteristik Responden dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016

Variabel

Kejadian Demam Berdarah Dengue

Nilai p OR

(95% CI)

Kasus Kontrol

n % n %

Umur

0-15 Tahun 18 72,0 0 0

0,001 4,571

(2,375-8,799)

>15 Tahun 7 28,0 25 100,0

Jenis Kelamin

Laki-Laki 12 48,0 7 28,0

0,145 2,374

(0,734-7,677)

Perempuan 13 52,0 18 72,0

Pendidikan

Rendah (Tidak Sekolah, SD, SLTP)

18 72,0 3 12,0

0,001 18,857

(4,254-83,592) Tinggi (SLTA,

Perguruan Tinggi)

7 28,0 22 88,0

Pekerjaan

Tidak Bekerja 20 80,0 12 48,0

0,018 4,333

(1,235-15,206)

Bekerja 5 20,0 13 52,0

Berdasarkan tabel 4.4 hasil analisis hubungan umur dengan kejadian Demam Berdarah Dengue menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,001

(p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan

kejadian Demam Berdarah Dengue dengan nilai OR sebesar 4,571 artinya risiko terjadinya DBD pada subjek berusia 0-15 tahun adalah sebesar 4,571 kali dibandingkan kelompok kontrol.


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTA R ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue ... 8

2.1.1 Definisi Demam Berdarah Dengue ... 8

2.1.2 Epidemiologi dan Distribusi DBD... 8

2.1.2.1 Epidemiologi DBD ... 8

2.1.2.2 Distribusi DBD ... 9

2.1.3 Vektor Penular Penyakit DBD ... 11

2.1.4 Ekologi Aedes aegypti ... 11

2.1.5 Bionomik Nyamuk Aedes aegypti ... 13

2.1.6 Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti ... 14

2.1.7 Klasifikasi dan Morfologi Nyamuk Aedes aegypti ... 16

2.1.7.1 Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti ... 16

2.1.7.2 Morfologi Nyamuk Aedes aegypti ... 16

2.1.8 Tempat Perkembangbiakan ... 17

2.1.9 Gejala ... 17

2.1.10 Diagnosis ... 18

2.1.11 Penularan Demam Berdarah Dengue ... 20


(2)

x

2.1.13 Pengendalian ... 21

2.1.14 Pengobatan ... 24

2.2 Sanitasi Lingkungan Rumah ... 24

2.2.1 Definisi Sanitasi Lingkungan ... 24

2.2.2 Definisi Rumah ... 25

2.2.3 Persyaratan Rumah Sehat ... 26

2.2.4 Fasilitas Sanitasi ... 31

2.2.4.1 Penyediaan Air Bersih ... 31

2.2.5.2 Pembuangan Kotoran/Jamban ... 35

2.2.5.3 Pengelolaan Sampah ... 35

2.2.5.4 Pembuangan Air Limbah ... 37

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian DBD ... 37

2.4 Kerangka Konsep ... 44

2.5 Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 46

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 46

3.2.2 Waktu Penelitian ... 46

3.3 Populasi dan Sampel ... 46

3.3.1 Populasi... 46

3.3.2 Sampel ... 47

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 49

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 50

3.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 50

3.5.1 Variabel Penelitian ... 50

3.5.2 Definisi Operasional ... 51

3.6 Metode Pengukuran ... 52

3.7 Pengolahan Data ... 56

3.8 Metode Analisis Data... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 58

4.1.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian ... 58

4.1.2 Data Demografi ... 58

4.2 Analisis Univariat ... 58

4.2.1 Karakteristik Responden Kasus dan Kontrol ... 59

4.2.2 Tempat Perindukan Nyamuk pada Responden Kasus dan Kontrol ... 60


(3)

4.2.3 Sanitasi Lingkungan Rumah Responden Kasus dan

Kontrol ... 61 4.3 Analisis Bivariat ... 63

4.3.1 Hubungan Karakteristik Responden Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue ... 64 4.3.2 Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan

Kejadian Demam Berdarah Dengue ... 65 4.3.3 Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Nyamuk

Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue ... 67

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Karakteristik Responden Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 71 5.2 Hubungan Tempat perindukan nyamuk Dengan Kejadian

Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 73 5.3 Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian

Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 75

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 80 6.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN


(4)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbandingan jumlah kamar dengan penghuni rumah ... 29 Tabel 2.2 Perbedaan antara sumur dangkal dan sumur dalam ... 34 Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin,

Pendidikan dan Pekerjaan di Kecamatan Rantau Utara

Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016 ... 59 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Penampungan Air

Harian, Non-Harian dan Alamiah di Kecamatan Rantau

Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016 ... 60 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Sanitasi Lingkungan

Rumah Tinggal di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten

Labuhanbatu tahun 2016 ... 62 Tabel 4.4 Hubungan Karakteristik Responden dengan kejadian Demam

Berdarah Dengue di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten

Labuhanbatu tahun 2016 ... 64 Tabel 4.5 Hubungan Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk dengan

kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016.. ... 66 Tabel 4.6 Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan kejadian Demam

Berdarah Dengue di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten

Labuhanbatu tahun 2016... ... 68


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep ... 44


(6)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Persetujuan (Informed Concernt) ... 86

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ... 87

Lampiran 3. Master Data ... 91

Lampiran 4. Output SPSS ... 94

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ... 114

Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Survei Pendahuluan ... 120

Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 121

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu... 122


Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Sanitasi Lingkungan Permukiman Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Aliran Sungai Deli Kota Medan Tahun 2011

11 97 145

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

AMBARAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 38

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 8 4

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 37