73 Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  penelitian  Roose  2008  yang  menyatakan
bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian DBD.
5.2  Hubungan  Tempat  perindukan  nyamuk  Dengan  Kejadian  Demam Berdarah Dengue DBD
Tempat penampungan air TPA merupakan salah satu tempat perindukan nyamuk  yang  paling  potensial  dalam  perkembangbiakan  nyamuk  Aedes  aegypti
dan tempat penampungan air menjadi salah satu faktor risiko munculnya kejadian Demam Berdarah.
Pengukuran  tempat  perindukan  nyamuk  dengan  kejadian  Demam Berdarah Dengue DBD diukur berdasarkan keberadaan tempat penampungan air
di  sekitar  rumah  responden  yaitu  berupa  tempat  penampungan  air  harian  seperti bak  mandi,  ember,  gentong,  tanki  reservoir  dan  sebagainya.  Kemudian  melihat
keberadaan  tempat  penampungan  air  bukan  harian  seperti  vas  bunga,  tempat minum  burung,  bak  kontrol,  kulkasdispenser,  kaleng,  botol,  ban  bekas,  plastik
bekas dan sebagainya. Terakhir yaitu melihat keberadaan tempat penampungan air alamiah  seperti  lubang  pohon,  lubang  batu,  pelepah  daun,  tempurung  kelapa,
pohon bambu, dan sebagainya. Dari semua jenis tempat penampungan air tersebut dilihat  tempat-tempat  yang  berpotensi  untuk  dapat  dijadikan  sebagai  tempat
perindukan nyamuk Aedes aegypti. Secara  teori  tempat  penampungan  air  yang  tertutup  dapat  mencegah
nyamuk untuk bersarang dan bertelur dibandingkan dengan tempat penampungan air  yang  terbuka.    Selain  itu,  tempat  penampungan  air  yang  jarang
dibersihkandikuras  dan  tidak pernah diberi bubuk abate merupakan  risiko  untuk
Universitas Sumatera Utara
74 terkena  DBD.  Menurut  Depkes  RI  2002,  jenis  tempat  penampungan  air
berhubungan  dengan  keberadaan  jentik  karena  nyamuk  Aedes  aegypti  lebih menyukai  tempat  penampungan  air  yang  berwarna  gelap,  terbuka  dan  terletak
pada tempat yang tidak terkena sinar matahari. Berdasarkan  hasil  analisis  hubungan  antara  keberadaan  tempat
penampungan air harian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue DBD dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tempat penampungan air harian dengan
kejadian Demam Berdarah Dengue. Sama halnya dengan hasil analisis hubungan antara keberadaan tempat penampungan air bukan harian dengan kejadian Demam
Berdarah  Dengue  DBD  disimpulkan  bahwa  ada  hubungan  antara  tempat penampungan air bukan harian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue.
Menurut  Suroso  2000  dalam  Tanjung  2015  diketahui  bahwa  tempat penampungan  air  bukan  untuk  keperluan  sehari-hari  seperti  kaleng  bekas,  ban
bekas,  plastik,  kaleng,  botol,  dan  lain  sebagainya  dapat  memberikan  tempat  dan peluang yang besar terhadap keberadaan jentik Aedes aegypti. Hasil penelitian ini
sesuai  dengan  penelitian  Hanike  2015  yang  menyatakan  bahwa  ada  hubungan antara tempat perindukan nyamuk dengan kejadian DBD.
Berdasarkan  hasil  analisis  hubungan  antara  keberadaan  tempat penampungan  air  alamiah  dengan  kejadian  Demam  Berdarah  Dengue  DBD
dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  tempat  penampungan  air alamiah dengan kejadian Demam Berdarah Dengue.
Universitas Sumatera Utara
75
5.3  Hubungan  Sanitasi  Lingkungan  Rumah  Dengan  Kejadian  Demam Berdarah Dengue DBD