Klasifikasi dan Morfologi Nyamuk Aedes aegypti .1 Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti Tempat Perkembangbiakan Gejala

16 sebelum akhirnya dapat terbang. Nyamuk jantan muncul satu hari sebelum nyamuk betina, menetap dekat tempat perkembangbiakan, makan dari sari buah tumbuhan dan kawin dengan nyamuk betina yang muncul kemudian. Setelah kemunculan pertama nyamuk betina makan sari buah tumbuhan untuk mengisi tenaga, kemudian melakukan perkawinan dan menghisap darah manusia. Umur nyamuk betinanya dapat mencapai 2-3 bulan Depkes RI, 2005 2.1.7 Klasifikasi dan Morfologi Nyamuk Aedes aegypti 2.1.7.1 Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti Menurut Richard dan Davis 1977 dalam Seogijanto 2006, klasifikasi nyamuk Aedes aegypti atau biasa disebut black-white mosquito adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Bangsa : Diptera Suku : Culicidae Marga : Aedes Jenis : Aedes aegypti L.

2.1.7.2 Morfologi Nyamuk Aedes aegypti

Menurut Soegijanto 2006, morfologi nyamuk Aedes aegypti tubuhnya tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, dada dan perut. Pada bagian mata terdapat sepasang mata majemuk dan antena yang berbulu. Alat mulut nyamuk betina tipe Universitas Sumatera Utara 17 penusuk-pengisap dan lebih menyukai manusia. Sedangkan nyamuk jantan lebih menyukai cairan tumbuhan. Selain itu, dada nyamuk juga tersusun atas tiga ruas yaitu porothorax, mesothorax, dan metathorax. Pada ruas kaki ada gelang-gelang putih, pada bagian dada terdapat sepayang sayap tanpa noda hitam dan pada bagian punggung ada gambaran garis-garis putih yang dapat digunakan untuk membedakan dengan jenis lain.

2.1.8 Tempat Perkembangbiakan

Jenis tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti menurut Departemen Kesehatan RI 2005 dikelompokkan sebagai berikut: 1. Tempat penampungan air TPA untuk keperluan sehari-hari, seperti drum, tanki reservoir, bak mandiWC, tempayan, ember, gentong, dan lain-lain. 2. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, bak kontrol, pembuangan air, kulkasdispenser, dan barang-barang bekas seperti kaleng, botol, ban bekas dan plastik bekas. 3. Tempat penampungan air alamiah, seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah pisang, pohon bambu dan tempurung coklatkaren, dan lain-lain.

2.1.9 Gejala

Berdasarkan Medline Plus Medical Encyclopedia 2002 dalam Sembel 2009, diketahui bahwa gejala awal dan gejala fase akut demam berdarah adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 18 1. Gejala awal Gejala awal ditandai dengan demam, sakit kepala, gatal-gatal pada otot dan persendian, malaise, kehilangan nafsu makan, dan muntah-muntah. 2. Gejala fase akut Gejala fase akut seperti terguncang, berkeringat banyak dan keringat basah. Selain itu, terlihat tidak tenang yang diikuti dengan gejala yang lebih parah, bintik-bintik darah pada permukaan dan bawah kulit, serta terdapat ruam. Apabila dilihat dari pemeriksaan secara fisik, pasien menunjukkan tekanan darah rendah, lemah, denyut jantung lemah, mata merah, kerongkongan merah, kelenjar membengkak, dan hati membengkak hepatomegaly.

2.1.10 Diagnosis

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Sanitasi Lingkungan Permukiman Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Aliran Sungai Deli Kota Medan Tahun 2011

11 97 145

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

AMBARAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 38

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 8 4

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 37