71
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Karakteristik Responden Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue DBD
Pengukuran  karakteristik  responden  dengan  kejadian  Demam  Berdarah Dengue  DBD  diukur  berdasarkan  umur,  jenis  kelamin,  pendidikan  dan
pekerjaan.  Berdasarkan  hasil  analisis  hubungan  antara  umur  responden  terhadap kejadian  DBD  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  hubungan  antara  umur  dengan
kejadian Demam Berdarah Dengue. Hal ini menunjukkan bahwa umur merupakan faktor  yang  mempengaruhi  kepekaan  terhadap  infeksi  virus  Dengue.  Meskipun
pada dasarnya semua golongan umur dapat terserang virus tersebut. Menurut Sumarmo 1999 pada awal terjadi wabah berdasarkan distribusi
umur  memperlihatkan  jumlah  penderita  terbanyak  dari  golongan  anak  berumur kurang dari 15 tahun 86-95. Namun pada wabah selanjutnya, jumlah penderita
pada  golongan  umur  dewasa  muda  meningkat.  Di  Indonesia  penderita  DBD terbanyak  adalah  anak  dengan  umur  5-11  tahun.  Penelitian  ini  sesuai  dengan
penelitian  Hasyimi  2011  yang  menyatakan  bahwa  ada  hubungan  antara  umur dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Provinsi DKI Jakarta dan Bali.
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian Demam  Berdarah  Dengue  DBD  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  ada  hubungan
antara  jenis  kelamin  dengan  kejadian  Demam  Berdarah  Dengue.  Penelitian  ini sejalan  dengan  penelitian  Hasyimi  2011  yang  menyatakan  bahwa  tidak  ada
perbedaan  yang  bermakna  atau  tidak  ada  hubungan  antara  jenis  kelamin  dengan
Universitas Sumatera Utara
72 kejadian Demam Berdarah Dengue. Secara ilmiah jenis kelamin tidak mempunyai
kontribusi terhadap kejadian DBD, artinya kebanyakan penderita DBD adalah by chance faktor kebetulan.
Berdasarkan  hasil  analisis  hubungan  antara  pendidikan  dengan  kejadian Demam Berdarah Dengue DBD dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pendidikan  dengan  kejadian  Demam  Berdarah  Dengue.  Hal  ini  menunjukkan bahwa  masih  perlu  adanya  penyuluhan  untuk  pemberian  informasi  tentang
pengendalian  DBD  kepada  masyarakat  agar  masyarakat  mau  berperilaku  hidup bersih  dan  sehat  dengan  cara  menjaga  dan  memelihara  kesehatan  lingkungan
masing-masing.  Penelitian  ini  sesuai  dengan  penelitian  Roose  2008  yang menyatakan  bahwa  ada  hubungan  antara  pendidikan  dengan  kejadian  DBD.
Menurut Notoadmodjo 2003 semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin  mudah  juga  bagi  orang  tersebut  untuk  menerima  informasi  dan  pada
akhirnya semakin banyak pengetahuan yang mereka miliki. Berdasarkan  hasil  analisis  hubungan  antara  pekerjaan  dengan  kejadian
Demam Berdarah Dengue  DBD dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan  dengan  kejadian  Demam  Berdarah  Dengue.  Pada  penelitian  ini
penderita  DBD  sebagian  besar  adalah  tidak  bekerja.  Penentuan  kategori  bekerja atau  tidak  bekerja  adalah  dengan  melihat  jenis  pekerjaan  yang  dilakukan  oleh
responden  sehari-hari.  Apabila  karakteristik  tempat  kerja  sama  dengan karakteristik  rumah  maka  responden  tersebut  termasuk  ke  dalam  kategori  tidak
bekerja. Hal ini dikarenakan yang tidak bekerja lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan  dimana  nyamuk  Aedes  aegypti  mencari  mangsa  pada  saat  beraktivitas.
Universitas Sumatera Utara
73 Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  penelitian  Roose  2008  yang  menyatakan
bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian DBD.
5.2  Hubungan  Tempat  perindukan  nyamuk  Dengan  Kejadian  Demam Berdarah Dengue DBD