Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian Metode Pengumpulan Data 1. Metode Pengukuran

46

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survai yang bersifat analitik yaitu untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan rumah tinggal dengan kejadian Demam Berdarah Dengue DBD di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016 dengan desain penelitian Case Control, yang merupakan suatu penelitian analitik yang mengikuti perjalanan penyakit ke arah belakang retrospektif untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan faktor risiko di masa lalu dengan timbulnya penyakit. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu karena pada wilayah tersebut jumlah penderita Demam Berdarah Dengue DBD selama tiga bulan terakhir tergolong tinggi yaitu mencapai 30 kasus dengan jumlah kematian sebanyak dua jiwa dan masih banyak rumah tinggal di tempat penelitian yang belum memenuhi syarat kesehatan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Mei 2016 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 47

1. Populasi Kasus

Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang menderita DBD dalam tiga bulan terakhir Oktober – Desember 2015 berdasarkan hasil pemeriksaan klinis oleh petugas kesehatan dan merupakan penduduk tetap di Kecamatan Rantau Utara yaitu sebanyak 30 penderita. 2. Populasi Kontrol Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang tidak menderita DBD dalam tiga bulan terakhir Oktober – Desember 2015 berdasarkan hasil pemeriksaan klinis oleh petugas kesehatan dan merupakan penduduk tetap di Kecamatan Rantau Utara.

3.3.2 Sampel

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Penentuan besar sampel menggunakan proporsi kontrol dan OR penelitian terdahulu. Rumus pengambilan besar sampel Dahlan, 2014 adalah sebagai berikut : Keterangan: n 1 = n 2 = Besar sampel untuk kasus dan kontrol Z α = Tingkat kepercayaan ditetapkan sebesar 95 1,96 Z β = Kekuatan penelitian 80 0,842 P 2 = Proporsi pada kelompok kontrol = 57 penelitian terdahulu Universitas Sumatera Utara 48 Q 2 = 1 – P 2 = 1 – 0,57 = 0,43 OR = 10 P 1 = = = 0,93 Q 1 = 1 – P 1 = 1 – 0,93 = 0,07 P = = = 0,5 Q = 1 – P = 1 – 0,5 = 0,5 Perhitungannya adalah sebagai berikut: = 24,92  25 orang

1. Sampel Kasus

Berdasarakan rumus di atas maka sampel kasus dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 penderita DBD dalam tiga bulan terakhir Oktober – Desember 2015 berdasarkan hasil pemeriksaan klinis oleh petugas kesehatan yang merupakan penduduk tetap di Kecamatan Rantau. Universitas Sumatera Utara 49

2. Sampel Kontrol

Sampel kontrol adalah orang terdekat dari penderita kasus tetangga dan tidak menderita demam berdarah. 3.3.3 Teknik Pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sederhana Simple Random Sampling yaitu setiap sampel yang diambil atau setiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara undian, yaitu membuat daftar penderita yang dituliskan pada secarik kertas, digulung, kemudian dikocok dan diambil sesuai dengan jumlah sampel yang direncanakan. Kriteria teknik pengambilan sampel yang digunakan ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Kriteria Insklusi Kriteria Insklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel yang meliputi: a. Penderita DBD pada bulan Oktober – Desember 2015 b. Penderita DBD yang bersedia menjadi responden c. Penderita DBD yang bertempat tinggal di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu d. Penderita DBD yang belum pernah mendapatkan intervensi pendidikan tentang pengendalian lingkungan untuk pencegahan DBD Universitas Sumatera Utara 50 2. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi yaitu menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi sebagai sampel yang meliputi: a. Penderita DBD yang tidak bersedia menjadi responden b. Penderita DBD pindah ke luar kota atau meninggal

3.4 Metode Pengumpulan Data 1.

Data Primer Pada penelitian ini, data primer diperoleh melalui hasil pengamatan observasi dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang berisi informasi tentang karakteristik responden, tempat perindukan nyamuk dan sanitasi lingkungan rumah tinggal.

2. Data Sekunder

Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu berupa data cakupan rumah sehat dan angka kejadian DBD pada tahun 2015. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian DBD 2. Variabel Independen Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik responden umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat Universitas Sumatera Utara 51 perindukan nyamuk dan sanitasi lingkungan rumah kawat kasa pada ventilasi, kerapatan dinding, langit-langitplafon, pencahayaan, kelembaban, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah.

3.5.2 Defenisi Operasional

Definisi Operasional pada masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kejadian DBD adalah jumlah penderita DBD dalam tiga bulan terkahir, yaitu pada bulan Oktober, November dan Desember 2015 yang telah didiagnosis baik secara laboratorium maupun secara klinis dan dinyatakan menderita DBD berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu. 2. Umur responden adalah lama hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai ulang tahun terakhir pada saat penelitian dilakukan 3. Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditemukan secara biologi yang melekat pada jenis kelamin tertentu, yaitu laki – laki dan perempuan 4. Pendidikan responden adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui oleh responden yang terdiri dari tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA dan PT Perguruan Tinggi. 5. Pekerjaan adalah status pekerjaan responden sehari – hari yaitu bekerja dan tidak bekerja 6. Tempat perindukan nyamuk adalah tempat perkembangbiakan nyamuk yang dapat menampung air baik yang digunakan untuk keperluan sehari- Universitas Sumatera Utara 52 hari, bukan untuk keperluan sehari-hari maupun penampungan air alamiah yang terdapat di dalam ataupun di luar rumah. 7. Kawat kasa pada ventilasi adalah pemakaian kawat kasa pada tempat bertukarnya udara di dalam ruang rumah dengan lingkungan di sekitarnya yang berfungsi untuk menjaga kelembaban 8. Kerapatan dinding adalah rapat atau tidak rapat pembatas ruangan rumah responden yang terbuat dari pasangan batu bata, papan, anyaman bambu halus, anyaman bambu kasar dan dilihat dari kerapatannya 9. Langit-langitPlafon rumah adalah kondisi area yang membatasi antara lantai dan atap. 10. Pencahayaan adalah banyaknya cahaya yang masuk ke dalam rumah dengan intensitas yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. 11. Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam ruangan berdasarkan hasil pengukuran kelembaban dengan menggunakan alat hygrometer. 12. Pengelolaan sampah adalah kondisi sarana pembuangan sampah perumahan 13. Pembuangan air limbah adalah sarana bangunan yang digunakan untuk pembuangan air bekas dari kamar mandi, dapur, tempat cuci dan air hujan.

3.6 Metode Pengukuran

Pengukuran untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 53 1. Umur responden adalah lama hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai ulang tahun terakhir pada saat penelitian dilakukan yang dikategorikan dalam skala ordinal berikut: 1. Usia anak-anakremaja 0-15 Tahun 2. Usia Dewasa 15 Tahun 2. Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditemukan secara biologi yang melekat pada jenis kelamin tertentu yang dikategorikan ke dalam skala nominal berikut: 1. Laki – laki 2. Perempuan 3. Pendidikan responden adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui oleh responden yang dikategorikan dengan skala ordinal yang terdiri dari: 1. Pendidikan rendah, yaitu jika pendidikan terakhirnya adalah tidak sekolah, tamat SD, tamat SLTP 2. Pendidikan tinggi, yaitu jika pendidikan terakhirnya adalah tamat SLTA, perguruan tinggi D-IIIS-1 4. Pekerjaan adalah status pekerjaan responden sehari-hari dengan skala nominal yang dikategorikan sebagai berikut: 1. Tidak bekerja 2. Bekerja 5. Tempat perindukan nyamuk adalah tempat perkembangbiakan nyamuk yang dapat menampung air baik yang digunakan untuk keperluan sehari- Universitas Sumatera Utara 54 hari, tidak untuk keperluan sehari-hari maupun penampungan air alamiah yang terdapat di dalam ataupun di luar rumah yang dikategorikan dalam skala ordinal berikut: 1. Ada, jika terdapat tempat penampungan air untuk keperluan sehari- hari, bukan untuk keperluan sehari-hari atau penampung air alamiah yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk 2. Tidak ada, jika tidak terdapat tempat penampungan untuk keperluan sehari-hari, bukan untuk keperluan sehari-hari atau penampung air alamiah yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk 6. Kawat kasa pada ventilasi adalah pemakaian kawat kasa pada tempat bertukarnya udara di dalam ruang rumah dengan lingkungan di sekitarnya yang berfungsi untuk menjaga kelembabannya yang dikategorikan dalam skala ordinal sebagai berikut: 1. Tidak berkasa 2. Berkasa 7. Kerapatan dinding adalah rapat atau tidak rapat pembatas ruangan rumah responden yang terbuat dari pasangan batu bata, papan, anyaman bambu halus, anyaman bambu kasar, dan dilihat dari kerapatannya. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi dalam 2 kategori, yaitu: 1. Tidak rapat, jika bersifat semi permanen atau non permanen dan terdapat lubang pada dinding Universitas Sumatera Utara 55 2. Rapat, jika bersifat permanen dan tidak terdapat lubang pada dinding 8. Langit-langitPlafon rumah adalah kondisi area yang membatasi antara lantai dan atap. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi dalam 2 kategori yaitu: 1. Tidak memenuhi syarat, yaitu tidak terdapat langit-langitplafon dan terdapat langit-langit dengan ketinggian 2,5 m 2. Memenuhi syarat, yaitu terdapat langit-langitplafon rumah dengan ketinggian ≥ 2,5 m 9. Pencahayaan adalah banyaknya cahaya yang masuk ke dalam rumah dengan intensitas yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak yang dikategorikan ke dalam skala ordinal sebagai berikut: 1. Tidak mememuhi syarat, yaitu tidak terang dan tidak dapat digunakan untuk membaca 2. Mememuhi syarat, yaitu terang dan dapat digunakan untuk membaca 10. Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam ruangan berdasarkan hasil pengukuran kelembaban dengan menggunakan alat hygrometer yang dikategorikan ke dalam skala ordinal sebagai berikut: 1. Tidak memenuhi syarat apabila 40 atau 70 2. Memenuhi syarat apabila 40-70 11. Pengelolaan sampah adalah kondisi sarana pembuangan sampah perumahan yang dikategorikan ke dalam skala ordinal sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 56 1. Tidak memenuhi syarat, jika terdapat tempat sampah yang tidak memenuhi syarat dan pengelolaan yang tidak memenuhi syarat 2. Memenuhi syarat, jika terdapat tempat sampah yang memenuhi syarat dan pengelolaan yang memenuhi syarat 12. Pembuangan air limbah adalah sarana bangunan yang digunakan untuk pembuangan air bekas dari kamar mandi, dapur, tempat cuci dan air hujan yang dikategorikan ke dalam skala ordinal yaitu: 1. Tidak memenuhi syarat, jika terbuka atau air tergenangtidak mengalir dengan lancar 2. Memenuhi syarat, jika tertutup dan air tidak tergenangmengalir dengan lancar

3.7 Pengolahan data 1.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Sanitasi Lingkungan Permukiman Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Aliran Sungai Deli Kota Medan Tahun 2011

11 97 145

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

AMBARAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 38

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 8 4

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 0 37