Keadaan Geografis Keadaan Penduduk

commit to user 40

BAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Geografis

Kecamatan Polokarto merupakan salah satu Kecamatan dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Kecamatan Polokarto merupakan Kecamatan terluas di Kabupaten Sukoharjo. Luas wilayah Kecamatan Polokarto adalah 6.218 Ha yang terdiri dari 2.576 Ha merupakan lahan sawah dan 3.642 Ha merupakan lahan bukan sawah. Jarak Ibu kota Kecamatan dengan Desa sangat bervariasi dan yang terdekat adalah dengan Desa Mranggen yaitu ± 1 Km dan jarak terjauh adalah Desa Pranan ± 10 Km. adapun jarak pusat administrasi dari Kecamatan Polokarto adalah sebagai berikut: Jarak dari Ibu Kota KabupatenKotamadya : 15 Km Jarak dari Ibu Kota Provinsi : 127 Km Secara administrasi batas wilayah Kecamatan Polokarto adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Mojolaban Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar Sebelah Selatan : Kecamatan Bendosari Sebelah Barat : Kecamatan Grogol Secara umum Kecamatan Polokarto sebagian merupakan dataran rendah dan sebagian merupakan daerah bergelombang dengan ketinggian 96 meter diatas permukaan laut. Temperatur rata-rata Kecamatan Polokarto adalah 28 o C dengan rata-rata curah hujan dalam 1 tahun 167 mm pada tahun 2008. Secara administrasi Kecamatan Polokarto terbagi menjadi 17 Desa yaitu Desa Pranan, Desa Bugel, Desa Karangwuni, Desa Ngombakan, Desa Bakalan, Desa Godog, Desa Kemasan, Desa Kenokorejo, Desa Tepisari, Desa Bulu, Desa Rejosari, Desa Polokarto, Desa Mranggen, Desa Wonorejo, Desa Jatisobo, Desa Kayuapak dan Desa Genengsari. Desa yang terluas adalah Desa 40 commit to user 41 Polokarto yaitu sebesar 824 Ha 13,25 , sedangkan yang memiliki luas paling kecil adalah Desa Bugel sebesar 154 Ha 2,48 dari luas Kecamatan Polokarto.

B. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk di suatu daerah menggambarkan kondisi sosial ekonomi penduduk di daerah tersebut. Berikut ini adalah data keadaan penduduk di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo berdasarkan pada data Kecamatan Polokarto dalam angka tahun 2008. 1. Keadaan Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Penduduk merupakan salah satu sumber daya dari suatu daerah yang berhubungan dengan tenaga kerja. Tersedianya tenaga kerja yang besar merupakan peluang bagi pengembangan berbagai macam usaha. Menurut Triyono 2009, penduduk diklasifikasikan sebagai usia belum produktif 0-14 tahun, usia produktif 15-64 tahun, dan usia tidak produktif lebih dari 65 tahun. Jumlah Penduduk di Kecamatan Polokarto pada tahun 2008 yaitu 74.173 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di Kecamatan Polokarto dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Penduduk Kecamatan Polokarto menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008 Kelompok UmurTahun Laki-laki Jiwa Perempuan Jiwa Jumlah Jiwa 0-4 2.458 2.297 4755 5-9 2.886 2.799 5685 10-14 3.152 2.984 6136 15-19 3.315 3.050 6365 20-24 3.503 3.498 7001 25-29 3.427 3.530 6957 30-34 3.054 3.095 6149 35-39 2.723 2.858 5581 40-44 2.567 2.666 5233 45-49 2.300 2.234 4534 50-54 1.861 1.768 3629 55-59 1.437 1.448 2885 60-64 1.218 1.322 2540 65-69 1.065 1.229 2294 70-74 873 1.048 1921 75 1.150 1.358 2508 Jumlah 36.989 37.184 74.173 Sumber : Data Kecamatan Polokarto dalam Angka Tahun 2008 commit to user 42 Dari Tabel 4.1 dapat diketahui penduduk laki-laki di Kecamatan Polokarto berjumlah 36.989 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 37.184 jiwa. Data komposisi jumlah penduduk pada Tabel 4.1 dapat digunakan untuk menghitung nilai Sex Ratio SR serta Angka Beban Tanggungan ABT. SR = 100 x perempuan penduduk Jumlah laki laki penduduk Jumlah - SR = 100 184 . 37 989 . 36 x SR = 99,47 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Laki-laki lebih sedikit daripada penduduk Perempuan. Sex ratio penduduk sebesar 99,47 jiwa, artinya tiap 100 orang penduduk perempuan terdapat kurang lebih 99 orang penduduk laki-laki. Apabila angka SR sex ratio di bawah 100, dapat menimbulkan berbagai masalah, karena ini berarti di wilayah tersebut kekurangan penduduk laki-laki, sehingga berakibat terjadinya kekurangan tenaga kerja laki-laki untuk melaksanakan pembangunan, atau masalah lain yang berhubungan dengan perkawinan. Hal ini dapat terjadi apabila di suatu daerah banyak penduduk laki-laki yang meninggalkan daerah atau kematian banyak terjadi pada penduduk laki-laki Mantra, 2007. Jumlah penduduk usia non produktif antara 0-14 tahun dan lebih dari 65 tahun adalah 23.299 jiwa dan penduduk usia produktif antara 15-64 tahun adalah 50.874 jiwa orang. Perhitungan ABT dapat diketahui dengan rumus: 100 Pr Pr x oduktif udukUsia JumlahPend oduktif n udukUsiaNo JumlahPend ABT = 8 , 45 100 874 . 50 299 . 23 = = x commit to user 43 Hal tersebut menunjukkan bahwa ABT di Kecamatan Polokarto sebanyak 45,8 jiwa, yang berarti bahwa setiap 100 jiwa penduduk usia produktif menanggung kurang lebih 46 jiwa penduduk usia non produktif. Menurut Mantra 2007, tingginya ABT merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif atau sudah tidak produktif. 2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan formal menggambarkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh penduduk berdasarkan jenjang pendidikan yang diselesaikannya. Pendidikan merupakan faktor penting dalam menunjang kelancaran pembangunan. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan mudah untuk mengadopsi suatu inovasi baru sehingga akan memperlancar proses pembangunan. Jadi, tingkat pendidikan digunakan sebagai parameter kemampuan sumber daya manusia dan kemajuan suatu wilayah. Untuk mengetahui keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Polokarto dapat dilihat dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Polokarto tahun 2008 Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Buta Huruf Tidak Belum pernah sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD MI Tamat SLTP MTS Tamat SLTA MA Tamat Akademi Tamat Perguruan Tinggi 1.395 14.019 10.711 21.978 10.350 11.330 3.805 585 1,88 18,90 14,44 29,63 13,95 15,28 5,13 0,79 Jumlah 74.173 100 Sumber data : Kecamatan Polokarto dalam Angka tahun 2008 Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa prosentase tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Polokarto tertinggi yaitu tamat SDMI commit to user 44 sejumlah 21.978 jiwa atau 29,63 persen, kedua adalah tidak atau belum pernah sekolah sejumlah 14.019 jiwa atau 18,90 persen. Prosentase tingkat pendidikan terendah yaitu tamat Perguruan Tinggi yaitu sejumlah 585 jiwa atau 0.79 persen. Tingkat pendidikan di Kecamatan Polokarto yang penduduknya mayoritas tamat SDMI tersebut sangat mempengaruhi kemampuan penduduk dalam menyerap berbagai pengetahuan dan inovasi yang ada.. Hal ini juga dapat disebabkan oleh keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, sehingga berdampak pada pembangunan daerah kurang bisa berkembang dan penduduk akan sulit menerima inovasi baru. Selain itu, kesadaran akan pentingnya pendidikan masih kurang khususnya pada penduduk yang tinggal di desa karena informasi dan pengetahuan tentang pendidikan masih terbatas. 3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk di suatu wilayah menunjukkan struktur perekonomian yang ada pada wilayah tersebut. Kecamatan Polokarto merupakan daerah yang penduduknya mempunyai berbagai macam jenis pekerjaan heterogen, baik di sektor pertanian maupun di sektor non petanian. Adapun jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Polokarto dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Polokarto tahun 2008 No. Mata Pencaharian Jumlah Jiwa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. TNI Buruh Tani Petani Pengusaha PNS Jasa Perorangan Karyawan Swasta 110 17.105 12.320 1.587 1.070 4.663 4.849 0,26 41,02 29,54 3,8 2,57 11,18 11,63 Jumlah 41.704 100 Sumber data : Kecamatan Polokarto dalam Angka tahun 2008 commit to user 45 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar sekita 70,56 persen penduduk Kecamatan Polokarto bekerja pada sektor pertanian, baik sebagai petani maupun buruh tani. Jenis pekerjaan lain memiliki persentase yang lebih kecil berturut-turut yaitu; karyawan swasta 11,63 persen, jasa perorangan 11,18 persen, pengusaha 3,8 persen, Pegawai Negri Sipil PNS 2,57 persen, dan TNI 0,26 persen. Berdasarkan persentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian dalam sektor pertanian masih memegang peranan utama bagi masyarakat di Kecamatan Polokarto dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

C. Keadaan Pertanian