commit to user 37
1. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan dengan cara skoring.
2. Data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3. Data yang digunakan dalam penelitian
No. Data yang digunakan
Sifat Data Sumber
Data Pr
Sk Kn
Kl
Data Pokok :
1. Identitas responden
X Petani
2. Faktor pembentuk persepsi
a. Umur
b. Pendidikan formal
c. Pendidikan non formal
d. Pengalaman
e. Pendapatan
f. Motivasi
X X
X X
X X
X X
X X
X X
Petani Petani
Petani Petani
Petani Petani
3. Persepsi
Petani Terhadap
Pengembangan Komoditas Garut a.
Ketersediaan Sarana Produksi b.
Budidaya Garut c.
Pengolahan Hasil Budidaya Garut d.
Pemasaran X
X X
X Petani
Petani Petani
Petani
Data pendukung :
1. Keadaan Alam
X X
Instansi 2.
Keadaan Penduduk X
X Instansi
Keterangan : Pr = Primer Sk = Sekunder Kn = Kuantitatif Kl = Kualitatif
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Wawancara, merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi antara pewawancara dengan responden untuk mendapatkan informasi dengan
bertanya secara langsung Singarimbun dan Effendi, 2006. Wawancara dilakukan dengan petani-petani sebagai responden dalam penelitian ini dan
pihak lain yang terlibat. 2.
Observasi, pengertian observasi menurut Gulo 2002 adalah teknik
pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian perisiwa-peristiwa bisa
dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat
commit to user 38
seobyektif mungkin. Dilakukan untuk memahami data yang berbentuk kegiatan atau perilaku.
3. Pencatatan, teknik pencatatan dilakukan dengan mencatat hasil wawancara
pada kuisioner dan mencatat data sekunder dari instansi yang terkait dengan penelitian.
F. Metode Analisis Data
Faktor-faktor pembentuk persepsi dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut di Kecamatan Polokarto Kabupaten
Sukoharjo dibagi menjadi 5 kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik. Kategori pengukurannya dengan menggunakan
rumus lebar interval kelas, yaitu:
Kelas kategori
:
kelas jumlah
terendah nilai
tertinggi nilai
-
Sedangkan untuk mengetahui derajat tingkat hubungan antara faktor- faktor yang membentuk persepsi dengan persepsi petani terhadap
pengembangan komoditas garut di sentra produksi garut Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo digunakan analisis korelasi untuk mencari keeratan
hubungan antara dua variabel. Uji korelasi menggunakan Rank Spearman
rs
yang didukung dengan program SPSS versi 17 for windows. Menurut Siegel 1988, rumus koefisien korelasi jenjang sperman rs
adalah :
r
s
= 1 -
N N
di
N i
-
å
= 3
1 2
6
Keterangan :
r
s
= koefisien korelasi rank spearman N
= jumlah sampel petani di = selisih ranking antara faktor-faktor pembentuk persepsi
dengan persepsi
petani terhadap
pengembangan komoditas garut
commit to user 39
Untuk menguji tingkat signifikansi hubungan digunakan uji t karena sampel yang diambil lebih dari 10 N10 dengan tingkat kepercayaan 95
dengan rumus Siegel, 1988 : t=
r
s 2
1 2
rs N
- -
Kesimpulan : 1.
Jika t hitung ³ t tabel a = 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor pembentuk persepsi dengan persepsi
petani terhadap pengembangan komoditas garut di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
2. Jika t hitung t tabel a = 0,05 berarti Ho diterima, artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara antara faktor-faktor pembentuk persepsi dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut di
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
commit to user 40
BAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN