commit to user 45
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar sekita 70,56 persen penduduk Kecamatan Polokarto bekerja pada sektor
pertanian, baik sebagai petani maupun buruh tani. Jenis pekerjaan lain memiliki persentase yang lebih kecil berturut-turut yaitu; karyawan swasta
11,63 persen, jasa perorangan 11,18 persen, pengusaha 3,8 persen, Pegawai Negri Sipil PNS 2,57 persen, dan TNI 0,26 persen. Berdasarkan
persentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian dalam sektor pertanian masih memegang peranan utama bagi masyarakat di
Kecamatan Polokarto dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
C. Keadaan Pertanian
Sektor pertanian di wilayah Kecamatan Polokarto masih memegang peranan penting sebagai penyedia sumber pangan atau bahan pangan. Keadaan
pertanian di suatu wilayah akan berjalan dengan baik apabila didukung dengan teknologi, lahan potensial dan kualitas sumber daya manusia yang baik dan
mendukung. Sektor pertanian di wilayah Kecamatan Polokarto mempunyai potensi yang baik karena sebagian besar penduduknya bekerja di sektor
pertanian. Hal ini akan berjalan lebih baik lagi apabila masyarakat petani di Kecamatan Polokarto mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki didalam kegiatan berusahatani, sehingga nantinya dari sektor pertanian khususnya, mampu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
1. Luas areal panen dan produksi tanaman pangan
Tanaman pangan merupakan tanaman utama yang kebanyakan dibudidayakan oleh petani di suatu wilayah dan berfungsi sebagai sumber
makanan pokok bagi penduduk di wilayah tersebut. Luas areal panen dan produksi tanaman pangan dapat menggambarkan potensi dan kemampuan
yang dimiliki suatu daerah dalam menghasilkan makanan pokok bagi penduduk di daerah tersebut. Berikut adalah gambaran luas areal panen
dan produksi tanaman pangan di Kecamatan Polokarto pada tahun 2008 :
commit to user 46
Tabel 4.4. Luas Areal Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Kecamatan Polokarto tahun 2008
No. Jenis
Komoditi Luas Panen
ha Produksi
ton Rata-rata
tonha
1. Padi
5.771 40.566
7,03 2.
Jagung 496
3.045 6,14
3. Kacang Tanah
1.378 2.146
1,6 4.
Kedelai 11
21 1,9
Sumber : Kecamatan Polokarto dalam Angka tahun 2008 Berdasarkan Tabel 4.4, maka dapat diketahui bahwa komoditas yang
paling banyak dibudidayakan dan memiliki potensi paling besar adalah komoditas padi. Hal itu terjadi karena dalam waktu satu tahun budidaya
dapat dihasilkan 40.566 ton pada lahan seluas 5.771 ha, dengan produktivitas sebesar 7,03 tonha padi. Hasil produksi padi tersebut
tercapai selain karena potensi wilayah Kecamatan Polokarto yang mendukung, tetapi juga karena adanya keadaan saluran irigasi yang
memadai serta adanya luas lahan pertanian yang mendukung. Berdasarkan Tabel 4.4 diatas tidak terdapat data mengenai komposisi
garut, hal ini disebabkan karena selama ini garut tergolong tanaman yang tidak dibudidayakan secara khusus hanya sebagai tanaman yang ditanam
untuk mendapatakan tambahan pendapatan keluarga. Garut tidak ditanam pada satuan luas tertentu tetapi hanya ditanam pada sela-sela tanaman lain
maupun hanya di pekarangan rumah petani yang tidak tumbuh dengan jarak tanam yang teratur.
2. Potensi produksi ternak
Salah satu manfaat dengan adanya ternak bagi masyarakat di suatu wilayah yaitu sebagai sumber pendapatan atau sebagai tambahan
penghasilan secara ekonomis. Jenis ternak yang diusahakan masyarakat di wilayah Kecamatan Polokarto adalah ternak besar yaitu sapi dan kerbau,
ternak kecil yaitu kambing dan domba serta ternak unggas yaitu ayam kampung dan itik atau angsa. Berikut ini adalah gambaran potensi ternak
di Kecamatan Polokarto :
commit to user 47
Tabel 4.5 Jumlah Ternak di Kecamatan Polokarto tahun 2008
No. Jenis Ternak Jumlah ekor
1. Sapi
4.175 2.
Kerbau 118
3. Kambing
2.891 4.
Domba 3.677
5. Ayam Kampung
38.691 6.
Itik atau angsa 8.202
Sumber : Kecamatan Polokarto dalam Angka tahun 2008 Berdasarkan Tabel 4.5 mengenai jumlah hewan ternak tersebut dapat
diketahui bahwa jumlah hewan ternak yang terdapat di Kecamatan Polokarto cukup banyak dan beragam. Ayam kampung paling banyak di
pelihara di Kecamatan Polokarto yaitu sebanyak 38.691 ekor. Banyaknya hewan ternak yang terdapat di Kecamatan Polokarto dapat dimanfaatkan
kotorannya untuk pembuatan pupuk kandang atau pupuk organik. Penggunaan pupuk kandang untuk kebutuhan budidaya garut adalah salah
satu kegiatan yang dilakukan oleh petani yang membudidayakan garut di Kecamatan Polokarto untuk mengembalikan kesuburan tanah yang
semakin menurun akibat penggunaan bahan-bahan kimia. Pupuk kandang yang digunakan oleh petani garut untuk membudidayakan garutnya
menggunakan hasil dari kotoran ternak kambing dan domba.
D. Keadaan Sarana Perekonomian