Hubungan antara Umur X1 dengan Persepsi Petani Terhadap Hubungan antara Pendidikan Formal X2 dengan Persepsi Petani

commit to user 71 Tabel 5.9 Uji Hipotesis Hubungan antara Faktor Pembentuk Persepsi dengan Persepsi Petani Terhadap Pengembangan Komoditas Garut di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 Persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut Y total Keterangan No Faktor-faktor yang membentuk persepsi X rs t hitung 1 2 3 4 5 6 Umur X1 Pendidikan Formal X2 Pendidikan non formal X3 Pengalaman X4 Pendapatan X5 Motivasi X6 0,071 0.020 0,415 0,394 0,060 0,360 0,439 0,123 2,811 2,642 0,370 2,378 NS NS SS S NS S Keterangan : TTabel = 2,020 a = 0,05 rs = Korelasi rank Spearman SS = Sangat Signifikan S = Signifikan NS = Non signifikan

1. Hubungan antara Umur X1 dengan Persepsi Petani Terhadap

Pengembangan Komoditas Garut Y Berdasarkan Tabel 5.9, maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara umur dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung 0,439 t Tabel 2,020, pada taraf signifikansi 95 dengan a = 0,05 dan nilai rs adalah 0,071. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut. Hubungan yang tidak signifikan antara umur dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut menunjukkan bahwa persepsi petani tidak berhubungan dengan umur petani. Umur responden dalam penelitian ini sebagian besar berada dalam kategori umur produktif. Hubungan yang tidak signifikan ini terjadi karena untuk menjadi seorang petani yang mengembangkan komoditas garut tidak mensyaratkan segi umur, sehingga berapapun umur seseorang, selama ia mampu bekerja dan commit to user 72 ada kemauan maka ia dapat mengembangkan komoditas garut. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini umur responden tidak memiliki hubungan dengan persepsinya terhadap pengembangan komoditas garut.

2. Hubungan antara Pendidikan Formal X2 dengan Persepsi Petani

Terhadap Pengembangan Komoditas Garut Y Berdasarkan Tabel 5.9, maka dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung 0,123 t Tabel 2,020, pada taraf signifikansi 95 dengan a = 0,05 dan nilai rs adalah 0,020. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal petani dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya pendidikan formal responden tidak berhubungan dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut. Mayoritas pendidikan formal responden rendah yaitu sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5 persen tamat SD. Pendidikan formal responden yang rendah tersebut bukan berarti responden memiliki persepsi yang buruk tehadap pengembangan komoditas garut. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan tentang pengembangan komoditas garut didapatkan melalui pengetahuan serta informasi yang diperoleh dari kegiatan yang bukan berasal dari hasil pendidikan formal. Responden memperoleh pengetahuan yang berasal dari pendidikan non formal yaitu kegiatan seperti penyuluhan dan pelatihan yang terkait dengan budidaya dan pengembangan komoditas garut, sehingga petani lebih mengerti dan memahami tentang pengembangan komoditas garut. Sehingga, dapat disimpulkan dalam penelitian ini pendidikan formal responden tidak memiliki hubungan dengan persepsinya terhadap pengembangan komoditas garut. commit to user 73

3. Hubungan antara Pendidikan Non Formal X3 dengan Persepsi