3.2.2 Perumusan Fungsi Kendala
3.2.2.1 Perumusan Fungsi Kendala Bahan Baku Utama
Bahan baku utama yang digunakan perusahaan untuk memproduksi minyak goreng adalah CPO. Total bahan baku yang tersedia selama periode 1 tahun, jumlahnya
adalah 311.000 Ton. Penjabaran rinci CPO per bulan terdapat pada lampiran. Dalam perumusan fungsi kendala bahan baku, nilai koefesien dari pertidaksamaan
fungsi kendala ketersediaan bahan baku merupakan jumlah bahan baku berupa CPO yang dibutuhkan untuk memproduksi masing-masing produk yaitu olein 1 dan olein 2.
Berdasarkan satu Ton CPO yang digunakan dalam proses produksi akan selalu dihasilkan olein 1 dan olein 2. Nilai ruas kanan merupakan nilai dari ketersediaan
bahan baku selama periode 1 tahun. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi kendala bahan baku dapat dirumuskan
sebagai berikut :
3.2.2.2 Perumusan Fungsi Kendala Bahan Baku Penolong
1. Phosporic Acid H3PO4 Berikut merupakan kebutuhan H3PO4 yang dibutuhkan selama periode 1 tahun.
Tabel 3.2 Data Phosporic Acid H3PO4 Tahun 2011
Jenis Minyak Goreng
Kebutuhan H3PO4
kiloliter Jumlah Minyak
Goreng yang diproduksi
ton Koefisien
kiloliterton
Olein 1 20.818
132.188 0,157
Olein 2 19.049
125.776 0,151
Universitas Sumatera Utara
Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala ketersediaan bahan baku penolong diperoleh dari komposisi
yang digunakan dalam proses produksi dengan cara membagi antara kebutuhan
selama periode 1 tahun dengan jumlah minyak goreng yang dihasilkan selama periode 1 tahun.
Nilai sebelah kanan kendala merupakan jumlah ketersedian yang
dimiliki oleh perusahaan selama periode 1 tahun. Berdasarkan tabel 3.2, nilai koefesien dari pertidaksamaan fungsi kendala
ketersediaan bahan baku dapat dihitung dengan cara berikut :
Untuk Olein 1:
Untuk Olein 2:
Maka fungsi kendala bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut :
Penjabaran rinci kebutuhan selama periode 1 tahun terdapat pada
lampiran.
Untuk fungsi kendala berikutnya, penghitungan koefisien akan dilakukan seperti penyelesaian di atas.
Universitas Sumatera Utara
2. Bleaching Earth
Berikut merupakan kebutuhan Bleaching Earth yang dibutuhkan selama periode 1 tahun.
Tabel 3.3 Data Bleaching Earth Tahun 2011
Jenis Minyak Goreng
Kebutuhan
Bleaching Earth ton
Jumlah Minyak Goreng yang
diproduksi ton
Koefisien kgton
Olein 1 116.457
132.188 0,881
Olein 2 101.123
125.776 0,804
Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala ketersediaan bahan baku penolong diperoleh dari komposisi Bleaching Earth yang digunakan dalam
proses produksi dengan cara membagi antara kebutuhan Bleaching Earth selama periode 1 tahun dengan jumlah minyak goreng yang dihasilkan selama
periode 1 tahun. Nilai sebelah kanan kendala merupakan jumlah ketersedian Bleaching Earth yang dimiliki oleh perusahaan selama periode 1 tahun.
Berdasarkan tabel 3.3, fungsi kendala bahan baku Bleaching Earth dapat dirumuskan sebagai berikut :
Penjabaran rinci kebutuhan Bleaching Earth selama periode 1 tahun terdapat pada lampiran.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.3 Perumusan Fungsi Kendala Jam Kerja Mesin
PT Pacific Palmindo menggunakan 19 jenis mesin dalam proses produksinya. Nilai koefisien masing-masing variabel merupakan waktu yang dibutuhkan setiap jenis
mesin ntuk mengolah satu ton CPO. Kebutuhan jam kerja mesin tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Data Koefisien Jam Kerja Mesin Tahun 2011 Jenis Mesin
Koefisien Olein 1
Olein 2 Heat Eschanger I
0,013 0,010
Heat Eschanger II 0,012
0,009
Static Mixer 0,020
0,015
Degumming Mixer 0,021
0,017
Slurry Mixing Tank 0,015
0,012
Bleacher 0,023
0,018
Niagara Filter 0,021
0,016
Polishing Filter I 0,030
0,024
Dearator 0,017
0,014
Plate Heat Exchanger I 0,022
0,018
Shell Tube Heat Exchanger 0,029
0,023
Deodorizer 0,025
0,020
Scrubber 0,021
0,016
Heat Exchanger III 0,015
0,012
Heat Exchanger IV 0,013
0,011
Polishing Filter II 0,029
0,024
Plate Heat Exchanger II 0,024
0,018
Crystallizer 0,019
0,016
Filter Press 0,028
0,022
Koefesien ketersediaan jam kerja mesin terdapat pada lampiran dan nilai ruas kanan merupakan nilai dari ketersediaan jam kerja mesin selama periode 1 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan tabel 3.4, maka dapat dirumuskan fungsi kendala jam kerja mesin produksi dari model program linier adalah sebagai berikut:
3.2.2.4 Perumusan Fungsi Kendala Jam Tenaga Kerja