BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengumpulan Data
Pada  dasarnya  untuk  menyelesaikan  suatu  masalah  perlu  adanya  data  angka  yang berhubungan dengan masalah tersebut, baik data primer maupun data sekunder. Data
primer  yaitu  data  yang  diperoleh  langsung  dari  objek  penelitian,  sedangkan  data sekunder  adalah  data  yang  diperoleh  dari  dokumen-dokumen  yang  telah  dilakukan
orang lain.
3.1.1  Gambaran Umum Perusahaan
Usaha  industri  pengolahan  minyak  sawit  saat  ini  mulai  berkembang  pesat  di Indonesia,  khususnya  di  daerah-daerah  yang  memiliki  perkebunan  kelapa  sawit.
Didukung  dengan  semakin  majunya  teknologi  di  bidang  industri  untuk  mengolah kelapa sawit menjadi minyak.
PT  Pacific  Palmindo  Indonesia  telah  beroperasi  sejak  Agustus  tahun  1999, terletak di Jalan Pulau Bawean KIM II Mabar, Sumatera Utara.  PT Pacific Palmindo
Industri merupakan salah satu pabrik minyak goreng terbesar di Sumatera Utara yang mana bahan bakunya adalah Crude Palm Oil CPO. Perusahaan ini adalah salah satu
dari Hayyel Saeed Anam Group Yaman Company dan untuk perusahaan di Malaysia dan  Indonesia  Medan  dan  Jakarta  berada  di  bawah  naungan  Pacific  Interlink.  Data
yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data  produksi  pada  periode  Januari  - Desember Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2  Diagram aliran untuk pengolahan minyak goreng
Gambar 3.
Keterangan: Mesin 1
: Mesin Heat Eschanger I HE001A
Mesin 2 : Mesin Heat Eschanger II HE001
Mesin 3 : Mesin Static Mixer M001A
Mesin 4 : Mesin Degumming Mixer M001
Mesin 5 : Mesin Slurry Mixing Tank
Mesin 6 : Mesin Bleacher B602
Mesin 7 : Mesin Niagara Filter F601
– F603 Mesin 8
: Mesin Polishing Filter I F605 – F600
Mesin 9 : Mesin Dearator D701
Mesin 1
Mesin 15 Mesin 16
Mesin 17 Mesin 18
Mesin 19
PHOSPORIC ACID BLEACHING EARTH
Mesin 4
Mesin 5
Mesin 6
Mesin 7
Mesin 8
Mesin 9
Mesin 10
Mesin 11 Mesin 12
Mesin 13 Mesin 14
Olein 1 Olein 2
Mesin 2 Mesin 3
X
Universitas Sumatera Utara
Mesin 10 : Mesin Plate Heat Exchanger I HE702
Mesin 11 : Mesin Shell  Tube Heat Exchanger E703
Mesin 12 : Mesin Deodorizer D702
Mesin 13 : Mesin Scrubber
Mesin 14 : Mesin Heat Exchanger III HE705
Mesin 15 : Mesin Heat Exchanger IV HE704
Mesin 16 : Mesin Polishing Filter II F701
– F704 Mesin 17
: Mesin Plate Heat Exchanger II PHE1 Mesin 18
: Mesin Crystallizer Mesin 19
: Mesin Filter Press
CPO  merupakan  bahan  baku  ditunjukkan  oleh selama  proses  produksi  sebagai
bahan  pembantu  dibutuhkan  Phosporic  Acid  H3PO4  dan  Bleaching  Earth  yang digunakan pada mesin 3 dan mesin 5. Input
yaitu bahan mentah yang dimodifikasi oleh recovery rate tiap mesin, jadi sejumlah input
diproses pada mesin 1. Kemudian masuk mesin 2, yang masuk ke mesin 2 dinyatakan persen dari
, sisanya yang tidak masuk  mesin  2  dibuang,  demikian  seterusnya  sampai  diperoleh  produk  akhir.
Masing-masing mesin mempunyai kapasitas tertentu dan diukur dalam satuan ton.
3.1.3  Data Jumlah Produksi, Biaya Produksi, dan Harga Jual Produk