2.3.4 Fungsi dalam Program Linier
Pada program linier terdapat dua macam fungsi, antara lain : 1.
Fungsi Tujuan Objective Function Fungsi tujuan dalah fungsi yang menggambarkan tujuan atau sasaran di dalam
permasalahan program linier yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumberdaya-sumberdaya untuk  memperoleh keuntungan maksimal  atau  biaya
minimal.
2. Fungsi Pembatas Constraint Function
Fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas  yang  tersedia  yang  akan  dialokasikan  secara  optimal  ke  berbagai
kegiatan.
2.3.5 Formulasi Matematika Program Linier
Secara matematika, persoalan program linier ini dapat diformulasikan sebagai berikut: 1.
Memaksimumkan  meminimumkan fungsi tujuan : ∑
2. Dengan fungsi-fungsi pembatas linier :
. .
. .
. .
. .
. .
. .
Dapat disederhanakan menjadi : ∑
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Z
= Fungsi tujuan. = variabel keputusan atau kegiatan ke-j.
= Nilai kontribusi dari variabel keputusan j. = koefisien teknis dalam kendala ke-m pada aktivitas ke-i.
= sumberdaya yang terbatas  konstanta dari kendala ke-i.
3. Dengan pembatas non-negatif
, untuk j = 1, 2, 3, …, n untuk i = 1, 2, 3, …, m
4. ,
, adalah konstanta yang diketahui harganya.
Dapat  pula  persamaan  atau  ketidaksamaan  linier  ini  dinyatakan  sebagai perkalian matriks A  m x r  dengan matriks kolom X  r x l    yang hasilnya adalah
suatu kolom B  m x l . [
]   [ ]     [
]
Sebelum model program linier ini digunakan, maka satu  hal  yang perlu diperhatikan adalah masalah kelinieran fungsi-fungsi tujuan dan fungsi pembatas yang digunakan.
Secara umum, kelinieran dapat digolongkan ke dalam dua sifat, yaitu : 1.
Sifat menambahkan Contohnya  adalah  bila  untuk  membuat  produk  1  pada  mesin  A  diperlukan
waktu jam dan untuk membuat produk 2 pada mesin A diperlukan waktu
jam, maka untuk membuat produk 1 dan 2 pada mesin A diperlukan waktu +
jam.
2. Sifat Mengalikan
Contohnya  adalah  bila  untuk  membuat  1  buah  produk  pada  mesin  A  diperlukan waktu 1 jam, maka untuk membuat 10 buah produk diperlukan waktu 10 jam.
Universitas Sumatera Utara
Karena  model  program  linier  disajikan  dalam  berbagai  variasi,  yaitu  fungsi tujuan  yang  dapat  berupa  maksimisasi  atau  minimimasi,  dan  fungsi-fungsi  pembatas
yang  dapat  berbentuk dan  atau   , maka perlu diadakan pengenalan terhadap
sifat-sifat  dari  setiap  bentuk-bentuk  model  program  linier.  Dengan  mengenali  sifat dari  bentuk  tersebut  untuk  memudahkan  dalam  penyelesaian  selanjutnya.  Untuk
tujuan ini akan dikemukakan 2 bentuk : 1.
Bentuk Standard
Bentuk  ini  biasanya  digunakan  untuk  menyelesaikan  masalah  program  linier secara langsung. Karakteristik bentuk ini adalah :
a. Semua  fungsi  pembatas  berbentuk  persamaan,  kecuali  pembatas  non
negatif bertanda ≥ 0.
b. Ruas kanan setiap fungsi pembatas adalah non-negatif.
c. Semua variabel adalah non-negatif.
d. Fungsi tujuan dapat berupa maksimisasi atau minimisasi.
Untuk melakukan perubahan ke dalam bentuk standard, ada beberapa transformasi dasar yang harus dilakukan dan akan diuraikan sebagai berikut :
a. Minimasi  suatu  fungsi        secara  sistematis  adalah  ekivalen  dengan
maksimisasi daripada negatif fungsi tersebut - .
Contoh : Minimasi adalah ekivalen dengan
Maksimasi
b. Suatu  bentuk  ketidaksamaan  ≤  atau  ≥  dapat  diubah  kedalam  bentuk
ketidaksamaan dengan arah berlawanan dengan mengalikan -1. Contoh :
, ekivalen dengan
c. Suatu bentuk persamaan dapat diubah menjadi 2 buah ketidaksamaan dengan
arah berlawanan. Contoh :
ekivalen dengan
d. Suatu  bentuk  ketidaksamaan  dengan  ruas  kiri  adalah  absolute,  dapat  diubah
menjadi 2 buah ketidaksamaan.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : |
|
| |
e. Suatu  variabel  yang  tidak  diketahui  tandanya  bisa  positif,  nol  atau  negatif
adalah ekivalen dengan selisih antara 2 variabel non – negatif.
Contoh  : tidak  diketahui  tandanya,  maka     dapat  dinyatakan
sebagai adalah
Bentuk  standard  ini  sangat  berkaitan  dengan  penyelesaian  persoalan  program linier  dengan  menggunakan  metode  simpleks.  Karena  setiap  persoalan  program
linier yang akan dipecahkan dengan menggunakan metode simpleks harus terlebih dahulu ke dalam bentuk standard.
Di  samping  kelima  bentuk  transformasi  dasar  yang  telah  diuraikan  di  atas diperlukan  pula  pengertian  variabel  Slack,  Surplus,  dan  Artificial.  Variabel-
variabel  ini  berfungsi  untuk  merubah  ketidaksamaan  dengan  fungsi  pembatas menjadi  bentuk  persamaan  bentuk  standard  tanpa  mempengaruhi  fungsi
tujuannya.
2.
Bentuk Kanonik
Secara umum model program linier dalam bentuk kanonik dapat dinyatakan sebagai berikut :
Maksimasi : ∑
Fungsi Pembatas  Kendala : ∑
untuk j = 1, 2, 3, …, n
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik dari bentuk ini adalah : a.
Semua variabel adalah non-negatif. b.
Semua fungsi pembatas bertanda ≤. c.
Fungsi tujuan adalah maksimasi. Bentuk ini khususnya digunakan untuk menyelesaikan masalah program linier
dengan teori dualitas.
2.3.6 Variabel Slack dan Surplus