3.3.1 Analisis Primal
3.3.1.1 Hasil Produksi Optimal
Berikut merupakan perbandingan kondisi produksi antara Olein 1 dan Olein 2 pada kondisi aktual dan optimal.
Tabel 3.6 Hasil Produksi Aktual dan Optimal
Jenis Minyak Goreng
Variabel Produksi Aktual
ton Produksi Optimal
ton Olein 1
132.188 136.114
Olein 2 125.776
122.056
Dengan asumsi bahwa penjualan setiap jenis olein 1 dan olein 2 dalam satu tahun sama dengan jumlah produksi serta seluruh produk terjual pada tingkat keuntungan
per unit seperti pada Tabel 7, maka laba perusahaan berdasarkan hasil produksi : 1.
Produksi Aktual
2. Produksi Optimal
Jika dibandingkan berdasarkan perhitungan di atas, maka terjadi perbedaan keuntungan sebesar
yang diperoleh dengan mengurangkan laba produksi optimal dengan laba produksi aktual. Sehingga jika perusahaan ingin
meningkatkan keuntungan sebesar sebaiknya perusahaan
berproduksi sesuai dengan produksi pada kondisi optimal.
Universitas Sumatera Utara
3.3.1.2 Penggunaan Bahan Baku CPO
Jumlah bahan baku CPO yang tersedia selama tahun 2011 adalah sebesar 311.000 ton dan berdasarkan hasil olahan optimal penggunaan bahan baku untuk proses produksi
olein 1 dan olein 2 belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat dilihat pada nilai sisa atau slack. Nilai sisa atau slack memiliki nilai sebesar 52.829,38 yang artinya
bahwa bahan baku CPO yang diperlukan untuk memproduksi olein 1 dan olein 2 berlebih sebanyak 52.829,38 ton. Penggunaan bahan baku CPO dalam kondisi aktual
sebesar 311.000 ton sedangkan pada kondisi optimal hanya sebesar 258.170,62. Penggunaan bahan baku dalam kondisi optimal tersebut diperoleh dari selisih antara
penggunaan CPO pada kondisi aktual dan nilai sisa atau slack. Pemanfaatan optimal bahan baku CPO untuk periode tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.7 Penggunaan Bahan Baku CPO Aktual dan Optimal
Jenis Bahan Baku Kondisi Aktual
ton Kondisi Optimal
ton Tersedia
Terpakai SlackSurplus
CPO 311.000
311.000 258.170,62
52.829,38
3.3.1.3 Penggunaan Bahan Baku Penolong Phosporic Acid H3PO4