Karakteristik dari bentuk ini adalah : a.
Semua variabel adalah non-negatif. b.
Semua fungsi pembatas bertanda ≤. c.
Fungsi tujuan adalah maksimasi. Bentuk ini khususnya digunakan untuk menyelesaikan masalah program linier
dengan teori dualitas.
2.3.6 Variabel Slack dan Surplus
Fungsi  Pembatas  dalam  bentuk dapat  dirubah  ke  dalam  persamaan  dengan
menambahkan  variabel  baru  non-negatif  di  ruas  kiri  pertidaksamaan  sedemikian hingga variabel baru tersebut secara numerik sama dengan selisih diantara ruas kanan
dan  ruas  kiri  pertidaksamaan.  Misalnya  diketahui  pada  persoalan  program  linier bahwa  salah  satu  fungsi  pembatas  ke  h  adalah
∑ .  Selanjutnya  akan
ditentukan  suatu  variabel dimana  memenuhi  hubungan
∑ .
ini  disebut  variabel  slack  karena dapat  dianggap  sebagai
batas  maksimum  daripada  sumber  yang  tersedia,  sedangkan ∑
adalah pemakaian yang sebenarnya daripada sumber tersebut. Perbedaan antara sumber yang
tersedia  dan  yang  dipakai  ini  adalah  slack.  Persamaan  tersebut  dapat  ditulis :
∑ .  Jadi  dengan  menambahkan  variabel  slack
,  maka bentuk  ketidaksamaan  pada  fungsi  pembatas  ke  h  dapat  dirubah  menjadi  bentuk
persamaan.
Selanjutnya  akan  dilihat  suatu  bentuk  ketidaksamaan  dengan  tanda .
Misalnya  diketahui  pada  suatu  persoalan  program  linier,  bahwa  salah  satu  fungsi pembatas  ke  k  adalah
∑ .  Kemudian  tentukan  suatu  variabel  tertentu
, dimana memenuhi hubungan ∑
ini disebut variabel surplus karena
dapat dianggap sebagai salah satu jumlah minimum produk yang  harus  dibuat  dan
∑ adalah  jumlah  produk  yang  sebenarnya  dibuat.
Perbedaan  antara  jumlah  produk  yang  sebenarnya  dibuat  dengan  yang  seharusnya dibuat adalah surplus, persamaan tersebut dapat ditulis :
∑ .
Universitas Sumatera Utara
2.3.7 Variabel Artificial
Untuk  dapat  memecahkan  persoalan  program  linier  dengan  menggunakan  metode simpleks  harus  ada  1  variabel  -  variabel  basis  dalam  fungsi-fungsi  pembatas  untuk
memperoleh  solusi  basis  awal  yang  feasible.  Untuk  fungsi-fungsi  pembatas  dengan
tanda
, maka variabel basis dapat diperoleh dengan menambah variabel slack. Tetapi
bila  fungsi  pembatas  mempunyai  bentuk  ketidaksamaan  dengan  tanda
,  maka
variabel slack yang bersangkutan bertanda “ negatif ”.
Misalnya : diubah menjadi bentuk persamaan :
Demikian  pula  bila  fungsi  pembatas  berbentuk  persamaan,  maka  tidak  selalu  dapat diperoleh variabel basis.
Untuk  mengatasi  kesulitan  memperoleh  variabel  basis  tersebut,  dapat ditambahkan suatu variabel khayal, yang disebut variabel artifical. Variabel artificial
ini  mempunyai  suatu  koefisien  fungsi  tujuan  yang  sangat  besar.  Harga  koefisien  ini dapat positif maupun negatif, tergantung pada sifat fungsi tujuannya maksimisasi atau
minimisasi.  Bila  dinyatakan  dengan  notasi,  maka  koefisien  variabel  artifical  pada fungsi tujuan adalah :
untuk maksimisasi. untuk minimisasi.
M  adalah  bilangan  positif  sangat  besar,  dan adalah  koefisien  fungsi  tujuan  untuk
variabel artifical .
2.3.8 Metode Simpleks