terjadi  pada  fungsi  tujuan  apabila  sumberdaya  berubah  sebesar  satu  satuan.  Jika sumberdaya yang digunakan memiliki nilai slack atau surplus  yang sama dengan nol
dan  nilai  dual  nya  lebih  besar  dari  nol  menunjukkan  bahwa  seluruh  kapasitas  pada kendala  dipergunakan  semua  atau  sumberdaya  tersebut  merupakan  sumberdaya
langka  atau  kendala  aktif  yang  membatasi  nilai  tujuan.  Sedangkan  jika  sumberdaya yang  digunakan  memiliki  nilai  slack  atau  surplus  lebih  besar  nol  dan  nilai  dualnya
sama  dengan  nol,  berarti  sumberdaya  tersebut  merupakan  sumberdaya  yang  lebih. Kendala  tersebut  termasuk  ke  dalam  kendala  tidak  aktif,  yaitu  kendala  yang  tidak
habis terpakai dalam proses produksi dan tidak akan mempengaruhi fungsi tujuan jika terjadi  penambahan  sebesar  satu  satuan.  Nilai  dual  juga  dapat  dilihat  berdasarkan
harga  bayangan  shadow  price  yaitu  batas  harga  tertinggi  suatu  sumberdaya  yang membuat perusahaan masih dapat melakukan pembelian Taha, 1996.
2.4.3 Model Umum Persoalan Primal dan Dual
Bentuk Primal : Maksimukan
: ∑
Kendala: ∑
Bentuk Dual : Minimumkan
: ∑
Kendala: ∑
Universitas Sumatera Utara
Dinyatakan bahwa ∑
adalah sama dengan ∑
Contoh:
Bentuk Primal Maksimumkan
: Kendala
:
Bentuk Dual Minimumkan
: Kendala
:
2.4.4 Hubungan Antara Primal Dual
Setiap  permasalahan  dalam  program  linier  terdiri  atas  dua  bentuk.  Bentuk  pertama atau  asli  dinamakan  primal,  sementara  bentuk  kedua  yang  berhubungan  dinamakan
dual, sehingga suatu solusi terhadap program linier yang asli juga memberikan solusi pada bentuk dualnya.
Hubungan  antara  model  program  linier  primal  dan  dual  bersifat  konversi. Hubungan antara program linier primal dan dual dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Hubungan antara Program Linier Primal dan Dual
No. Item
Model Primal
Dual 1
Fungsi tujuan Memaksimalkan
Meminimalkan Meminimalkan
Memaksimalkan
Universitas Sumatera Utara
2 Jumlah variabel
Jumlah variabel keputusan Jumlah kendala model
3 Jumlah kendala
Jumlah kendala model Jumlah variabel
keputusan 4
Koefisien fungsi tujuan
Nilai kontribusi fungsi tujuan Nilai ruas kanan kendala
5 Sumber daya
tersedia Nilai ruas kanan kendala
Nilai kontribusi fungsi tujuan
6 Koefisien Matrik
Koefisien teknologi Koefisien teknologi yang
diubah
7 Tanda
ketidaksamaan
Hubungan antara primal dengan dual sebagai berikut : 1.
Koefisien  fungsi  tujuan  primal  menjadi  konstanta  ruas  kanan  bagi  dual, sedangkan konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan dual.
2. Untuk setiap pembatas primal ada satu variabel dual, dan untuk setiap variabel
primal ada satu pembatas dual. 3.
Tanda ketidaksamaan pada pembatas akan bergantung pada fungsi tujuannya. 4.
Fungsi tujuan berubah bentuk maksimasi menjadi minimasi dan sebaliknya. 5.
Setiap  kolom  pada  primal  berkorespondensi  dengan  baris  pembatas  pada dual.
6. Setiap  baris  pembatas  pada  primal  berkorespondensi  dengan  kolom  pada
dual. 7.
Dual dari dual adalah primal.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Analisis Sensitivitas