50
selama kegiatan penyemprotan seperti masker, sarung tangan dan perlengkapan lainnya.
4.11.2. Pemeliharaan Elemen Keras Hard Material
Pemeliharaan elemen keras pada jalur hijau jalan juga salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pertamanan, baik Seksi Jalur Hijau Jalan maupun
Seksi Ornamen kota di mana saling keterkaitan untuk menciptakan suatu lanskap jalan yang fungsional dan estetis. Pemeliharaan elemen keras ini sangat penting
dilakukan untuk menunjang fungsi dan nilai estetika jalur hijau jalan. Beberapa elemen keras yang terdapat di jalur tersebut seperti paving, pagar busway, patung
Jenderal Sudirman, Patung Air Mancur Pemuda, lampu jalan dan lain sebagainya yang menambah keindahan kota sehingga sangat penting diperhatikan
pemeliharaan yang teratur sehingga dapat menjaga dan mempertahankan keindahannya.
Pemeliharaan elemen keras biasanya ada yang bersifat nonperiodik atau bersifat insidential yaitu jika tedapat beberapa elemen yang rusak pada jalur hijau
jalan tersebut seperti pegantian bola lampu yang putus, pagar yang rusak, halte yang rusak, dan juga pedestrian yang rusak. Ada kegiatan pemeliharaan elemen
keras yang terjadwal bulanan, semesteran dan tahunan seperti pengecetan ulang kanstin, pembersihan patung, pengecetan pagar busway, pengecetan halte,
pembersihan patung Jenderal Sudirman, pembersihan kolam air mancur, dan pembersihan pedestrian. Pengecetan ulang kanstin jalan, halte dan pagar busway
dilakukan satu kali dalam setahun. Pembersihan pedestrian jalan dilakukan secara harian untuk menjaga kebersihan area pedestrian jalan tersebut. Pembersihan
patung Jenderal Sudirman dan kolam air mancur patung pemuda dilakukan sekali dalam satu bulan. Penampilan elemen keras yang baik, bersih serta berfungsi
dengan baik pada Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman akan menambah nilai keindahan, kenyamanan dan keamanan jalur hijau jalan tersebut.
Kegiatan pemeliharaan di sepanjang Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman yang dilakukan oleh Seksi Ornamen Kota dilakukan dengan kurang teratur,
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan jadwal. Dapat dilihat masih terdapat beberapa elemen keras yang terabaikan dari kegiatan pemeliharaan, seperti
51
disekitar Air Mancur Pemuda di mana perkerasannya mengalami kerusakan seperti paving yang sudah pecah tetapi belum dilakukan pergantian perkerasan
yang baru. Selain itu juga pagar pembatas busway yang bengkok, sudah terkelupas catnya namun belum dilakukan penggantian atau pengecetan ulang
sehingga mengurangi keindahan jalan tersebut. Belum adanya tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan ini disebabkan dana yang tersedia atau
disetujui dan dikeluarkan oleh pihak Dinas Pertamanan tidak tepat waktu sehingga kegiatan pemeliharaan elemen keras tidak bisa dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan Gambar 13.
a b
Gambar 13. a Perkerasanpaving yang rusak di Jalan sekitar Air Mancur Patung Pemuda, b kanstin yang rusak dan cat yang terkelupas di jalur
median Jalan Jendral Sudirman
4.12. Efektivitas Kegiatan Pemeliharaan
Efektivitas kerja para operator atau pekerja yang dilakukan pada suatu taman akan menentukan efisiensi biaya pemeliharaan yang dilakukan. Efektivitas
kerja pemeliharaan sangat ditentukan oleh beberapa hal berikut: 1 Motivasi kerja dan tingkat keterampilan yang dimiliki operatorpekerja
2 Sistematika jadwal perencanaan pemeliharaan 3 Ketersedian alat dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan
4 Tingkat pengawasan pekerjaan di lapang 5 Kelancaran komunikasi antara pimpinan dengan para mandor dan antara
mandor dengan operatorpekerja pemeliharaan di lapangan Waktu efektif adalah waktu yang dipergunakan pekerja untuk melakukan
pekerjaan pemeliharaan secara produktif. Waktu kerja yang telah ditetapkan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan dimulai dari pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan