Jalur Hijau Jalan Pengelolaan Lanskap

7 2 Menyediakan ruang terbuka hijau yaitu berupa tanaman yang dapat mengurangi pencemaran, 3 Memberikan ruang gerak bagi segenap masyarakat yang membutuhkanya. Selain itu berdasarkan fungsi dan luasan, ruang terbuka hijau dibedakan atas: 1 Ruang terbuka makro, mencakup daerah pertanian, perikanan, hutan lindung, hutan kota, dan pengaman di ujung landasan Bandar Udara. 2 Ruang terbuka medium, mencakup pertamanan kota, lapangan olah raga, Tempat Pemakaman Umum TPU. 3 Ruang terbuka mikro, mencakup taman bermain playground dan taman lingkungan community park. Fungsi dari ruang terbuka hijau antara lain fungsi arsitektural, fungsi teknik, fungsi kenyamanan, fungsi ekologi dan fungsi sosial ekonomi. Fungsi arsitektural seperti membingkai ruang, menciptakan batasan-batasan dan lainnya. Fungsi teknik seperti mengatasi bahaya erosi, memperbaiki struktur tanah dan lainnya. Fungsi kenyamanan seperti menurunkan suhu kota, menyediakan udara segar dan lainnya. Fungsi ekologis yaitu fungsi yang berkaitan dengan kemampuan vegetasi meningkatkan kualitas ekosistem kota. Fungsi sosial ekonomi seperti sebagai wadah kegiatan sosial bagi masyarakat kota, sebagai wadah kegiatan ekonomi dan lainnya. Manfaat dari ruang terbuka hijau adalah kesan estetis, orologis, protektif, higinis dan manfaat edukatif. Manfaat estetika di mana ruang terbuka hijau dapat meningkatkan keindahan suatu lanskap. Manfaat orologis di mana ruang terbuka hijau bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi, banjir. Manfaat protektif di mana ruang terbuka hijau bermanfaat sebagai pelindung seperti sinar matahari, angin kencang dan juga menyerap debu. Manfaat higinis di mana ruang terbuka hijau menghasilkan Oksigen yang dibutuhkan manusia dan menyerap CO 2 yang berbahaya bagi manusia. Manfaat edukatif di mana ruang terbuka hijau dapat bermanfaat sebagai sarana untuk belajar mengenal tanaman.

2.3 Jalur Hijau Jalan

Jalur hijau jalan merupakan suatu area di sepanjang jalan yang ditanami oleh berbagai tanaman dengan tujuan untuk peneduh, membantu mengurangi 8 polusi, peresapan air, serta tujuan estetika. Di sepanjang tepian jalan dapat ditanami tanaman sesuai dengan luas dan lebar jalur yang digunakan. Adapun Jalur hijau jalan tersebut antara lain jalur hijau jalan raya, jalan tol, jalan protocol, jalur rel kereta api dan lainnya. Jalur hijau dan lingkungan alami banyak dibutuhkan di area kota dan pinggiran kota. Jalur hijau banyak dimanfaatkan penduduk kota untuk rekreasi, transportasi, dan pendidikan alam. Jalur hijau di daerah kota memiliki potensi untuk menyediakan suatu kombinasi yang unik dari segi ekologis dan sosial untuk wilayah metropolitan. Keuntungan ekologis dari jalur hijau ini antara lain sebagai kualitas arus dan perlindungan lahan basah, perlindungan erosi dan banjir, habitat dan plasma nutfah flora dan fauna, serta kualitas udara dan perbaikan iklim mikro. Keuntungan sosial dari jalur hijau ini antara lain sebagai rekreasi, pendidikan alam, kesempatan-kesempatan untuk berapresiasi penduduk kota, rute transportasi non-konstrumtif seperti berjalan dan bersepeda, serta menyatukan bagian-bagian yang terpisah dari wilayah metropolitan yang luas.

2.4 Pengelolaan Lanskap

Pengelolaan merupakan upaya manusia untuk mendayagunakan, memelihara dan melestarikan lanskaplingkungan agar memperoleh manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinyuitas kelestariannya. Pengelolaan lanskap adalah upaya terpadu dalam penataan dan pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya Arifin dan Arifin, 2005. Menurut Arifin dan Arifin 2005 lagi, pemeliharaan lanskap dimaksudkan untuk merawat dan menjaga areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada didalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan rancang atau disain semula. Menurut Corder 1996, Pekerjaan pemeliharaan terdiri atas pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana. Pemeliharaan terencana terdiri dari 9 aktivitas pencegahan, sedangkan pemeliharaan yang tidak terencana merupakan pemeliharaan yang bersifat insidential. Menurut Sternloff dan Warren 1984, terdapat tiga tipe organisasi pemeliharaan, yaitu: 1 Sistem pemelihaan Unit Unit Maintenance yaitu pemeliharaan yang didasarkan pada unit-unit taman yang ada, sehingga setiap unit taman mempunyai tim pemeliharaan sendiri 2 Sistem Tim Pemeliharaan Khusus Specialized Maintenance Crew, yaitu pemeliharaan didasarkan pada keahlian tertentu dari pegawainya, seperti