Pemupukan Pemeliharaan Elemen Lunak Soft material

43 Gambar 11. Sprinkel untuk penyiraman tanaman rumput di jalur separator Jalan Jenderal Sudirman

4.11.1.7. Pemupukan

Sebagian besar tanah yang digunakan untuk pertamanan di Jakarta baik itu untuk taman maupun untuk jalur hijau telah mengalami penggalian dan penimbunan cut and fill, sehingga tidak lagi memiliki top soil dan bahan organik yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Kadang tingkat kesuburan dan kandungan bahan organik top soil dari tempat yang berbeda juga sangat beragam, sehingga diperlukan pupuk untuk memperbaiki keadaan tersebut. Begitu juga tanah yang terdapat di Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman di mana di sepanjang area jalur hijau ini juga mengalami penggalian dan penimbunan cut and fill sehingga perlu juga diperhatikan pemupukan untuk menjaga kondisi tanah tersebut. Tanah yang digunakan di sepanjang jalur hijau jalan ini adalah jenis tanah latosol merah, sebelum ditimbun dengan tanah latosol merah tanah di jalur hijau tersebut digali terlebih dahulu untuk membuang bagian tanah yang kurang baik dan subur kemudian ditimbun dengan tanah latosol merah. Adapun kegiatan pemupukan tanaman yang biasa sering dilakukan adalah: 1 Pada pemeliharaan pasca tanam untuk mempercepat pertumbuhan akar dan pertumbuhan vegetatif seperti daun dahan. 2 Pada pemeliharaan rutin untuk : a. Menambah kesuburan tanah dengan memberi tambahan pupuk organik dan anorganik b. Memperbaiki keadaan fisika tanah antara lain kedalaman efektif tanah yaitu dalamnya lapisan tanah di mana perakaran tanaman 44 dapat berkembang dengan bebas, tekstur, kelembab, dan tata udara tanah. c. Memperbaiki keadaan kimia tanah antara lain melakukan pemupukan, mengamati reaksi tanah dan tersedianya unsur hara bagi pertumbuhan tanaman dan untuk memperbaiki pH tanah sehingga mencapai pH sekitar 6,5 pH netral. d. Memperbaiki keadaan biologi tanah yaitu keadaan mikrobia tanah sebagai bahan organik tanah, humifikasi, mineralisasi, dan pengikatan nitrosin udara. Menurut Nasrullah 2008, hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pupuk adalah: 1 Pupuk mudah menguap pada siang hari atau cuaca panas 2 Malam hari tanaman juga mampu menyerap hara 3 Bunga mekar, tunas daun, dan kuncup bunga akan mudah rusak jika terkena pupuk 4 Kekurangan atau kelebihan dosis pupuk akan mengakibatkan pertumbuhan yang abnormal pada tanaman 5 Pemupukan umumnya dilakukan 3 minggu setelah penanaman dan dilakukan 2 sampai 3 bulan sekali secara teratur 6 Jenis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan dan fase pertumbuhan tanaman 7 Pemberian pupuk pada daun, akar, dan batang sebaiknya dilakukan pada pukul 8 sampai 10 pagi atau sore hari 8 Waktu, dosis, dan cara pemakaian pupuk pada kemasan sebaiknya diperhatikan Berdasarkan keterangan yang didapatkan, pemupukan tanaman pada Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman dilakukan dengan menggunakan pupuk organik pupuk kandang dan pupuk anorganik NPK. Pupuk kandang biasanya digunakan pada awal tanam atau tanaman yang baru ditanam, jika terjadi pergantian tanaman di jalur hijau tersebut. Pupuk kandang yang diberikan untuk tanaman dengan dosis 5 kgm 2 untuk tanaman semak dan perdu. Pemberian pupuk kandang untuk tanaman yang akan ditanam dilakukan dengan cara ditaburkan ke dalam lubang tanam kemudian di campurkan dengan tanah penimbun lubang 45 tanam tersebut. Untuk tanaman yang sudah ditanam pemupukan pupuk kandang dilakukan tiga bulan sekali. Pemupukan dengan menggunakan NPK 15-15-15 dilakukan setiap tiga bulan sekali terhadap tanaman hias dan rumput. Sedangkan untuk pohon pemberian pupuk NPK 15-15-15 dilakukan enam bulan sekali dengan dosis 25 grampohon. Untuk pemupukan rumput dilakukan dengan cara ditebar di permukaan tanaman secara merata dengan dosis 10 gm 2 . Pemupukan rumput ini cukup hanya dengan memberikan pupu N saja, karena hanya dibutuhkan untuk menyuburkan dan menghijaukan daun Arifin dan Arifin, 2005. Menurut Arifin dan Arifin 2005, cara pemupukan tanaman rumput dapat dilakukan dengan disebar dipermukaan tanaman atau dilarutkan terlebih dahulu dengan air dan kemudian disiramkan pada tanaman rumput. Untuk cara ditebar pada tanaman dapat menyebabkan tanaman rumput berubah warna walaupun nanti akan menjadi hijau kembali setelah beberapa waktu. Cara melarutkan pupuk terlebih dahulu ke dalam air lebih baik dilakukan dari pada dengan cara ditaburkan pada tanaman karena tidak menyebabkan tanaman rumput berubah warna, kering atau gosong. Untuk pemupukan tanaman hias seperti semak dan juga tanaman perdu pemupukan dilakukan dengan pemberian dosis 10gm 2 . Tanaman semak atau perdu yang ditanam secara massal dilakukan dengan cara membuat paritan trenching, kemudian pupuk ditebar ke dalam parit tersebut dan ditimbun kembali dengan tanah. Untuk pemupukan tanaman semak atau perdu yang ditanam secara tunggal dilakukan dengan sistem bokoran, yaitu pupuk diberikan secara melingkar disekitar batang dengan radius yang hapir sama dengan radius tajuknya. Menurut Arifin dan Arifin 2005 pemupukan tanaman secara massal dilakukan dengan cara membuat paritan treching disekitar pinggir tanaman agar dapat dimanfaatkan tanaman dengan baik. Sedangkan untuk penanaman tunggal seperti tanaman perdu dilakukan dengan cara sistem bokoran. Kegiatan pemupukan yang dilakukan pada Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman sudah cukup bagus dan sesuai dengan tata cara pemupukan, namum untuk pelaksanaan pemupukan di lapangan pada kenyataannya kegiatan pemupukan tidak sesuai dengan yang direncanakan seperti tidak dilakukan pemupukan tiga bulan sekali. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dan 46 keterlambatan dana yang dikeluarkan oleh pihak Dinas Pertamanan sehingga pelaksanaan kegiatan pemupukan juga menjadi terhambat dan tidak sesuai dengan yang direncanakan.

4.11.1.8. Pendangiran dan Penyiangan Gulma