39
1 Dilakukan miring 45 dan rata agar air hujan tidak tergenang dan dapat
mengakibatkan pembusukan batang. 2 Arah memangkas dari bawah ke atas, dan setelah tanaman dipangkas
sebaiknya dilakukan pemupukan agar tunas yang baru dapat terbentuk kembali.
Gambar 9. Hasil pemangkasan tanaman semak di Jalan sekitar Air Mancur Patung Pemuda
4.11.1.5. Pemeliharaan Pohon Pelindung
Kegiatan pemeliharaan pohon pelindung pada Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman seperti pemangkasan bertujuan agar jalur hijau jalan tetap aman,
nyaman, mempertahankan ukuran dari pertumbuhan yang berlebihan, dan memiliki keindahan secara visual. Kegiatan pemangkasan pohon pada Jalur Hijau
Jalan Jenderal Sudirman dilakukan sekali dalam satu tahun. Alat yang digunakan untuk pemangkasan pohon adalah gergaji dan golok.
Berdasarkan hasil pengamatan pemangkasan pohon pelindung di Jalur Hijau Jalan Jenderal Sudirman masih kurang tepat dan tidak sesuai dengan aturan
yang sebenarnya. Masih terdapat cara pemangkasan dengan langsung memotong cabang dari atas ke bawah secara langsung, tidak membuangmemotong bekas
percabangan pohon yang dipangkas dan bekas luka pada pohon hasil pemangkasan juga tidak di semprot atau diolesi desinfektan. Bekas luka pada
tanaman yang tidak diolesi desinfektan dapat menjadi penyebab utama kematian pada tanaman tersebut karena sangat rentan terhadap serangan hama dan jamur.
Menurut Carpenter et al., 1975, pemangkasan tanaman bertujuan untuk mengurangi ukuran tanaman dari pertumbuhan yang berlebihan dan
mempertahankan bentuk tajuk yang diinginkan serta merangsang pertumbuhan
40
baru yang lebih baik. Pemangkasan pohon pelindung biasanya dilakukan terhadap pohon yang percabangannya telah mengganggu fasilitas umum seperti lampu
jalan, telepon dan lainnya serta percabangannya yang telah mengganggu keamanan bagi pengguna jalan. Untuk Jalan mobil, minimal 4,5-5 meter dari
permukaan tanah harus bebas dari cabang dan dahan pohon Arifin dan Arifin, 2005. Selain itu untuk pemangkasan pohon lebih baik dilakukan sekali enam
bulan untuk menjaga pertumbuhan ranting pohon tetap teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan Arifin dan Arifin, 2005.
Untuk cabang yang mempunyai diameter lebih dari 2,5 cm sebaiknya dipangkas dengan menggunakan Double cut Method untuk mencegah terjadinya
kerusakan kayu dan mempercepat pertumbuhan Carpenter et al., 1975. Cara pemangkasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
1 Pemotongan pertama dilakukan pada cabang pohon bagian bawah, 15 cm dan batang pohon utama.
2 Pemotongan kedua dilakukan pada cabang pohon bagian atas, 17,5-20 cm dari batang pohon utama. Setelah cabang pohon tersebut berhasil
dipotong, sisa cabang yang belum terpotong dipotong melingkar dengan menggunakan pisau tajam sampai bersih rata.
Selain itu menurut Arifin dan Arifin 2005 pemangkasan pohon secara umum dapat dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini:
1 Potong dahan dari atas ke bawah, untuk menghindari kerusakan kulit batang, bagian bawah lebih dahulu dipotong sebagian.
2 Potong sisa dahan hingga bersih dan rata, cara ini dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah kerusakan kayu.
3 Bersihkan dan potong secara melingkar bekas potonganluka yang menonjol dengan pisau yang tajam.
4 Semprot atau olesi semua bagian yang luka dengan desinfektan untuk mencegah serangan jamur dan hama. Namun pada prakteknya hanya pada
luka yang berdiameter besar atau sama dengan 5 cm yang disemprot dengan bahan pengaman.
41
Gambar 10: Pohon Pelindung jalur separator Jalan Jenderal Sudirman
4.11.1.6. Penyiraman Tanaman