Model bio-ekonomi Model Produksi Surplus dan Model Bio-ekonomi .1 Model Produksi Surplus

3 Pada suatu stok yang tidak pernah dilakukan penangkapan, terdapat kecenderungan lebih banyak individu yang tua dibandingkan dengan stok yang telah dieksploitasi. 3 Asumsi terhadap koefisien kemampuan menangkap Pada model surplus produksi diasumsikan bahwa mortalitas penangkapan proporsional terhadap upaya. Namun demikian upaya ini tidak selamanya benar, sehingga kita harus memilih upaya penangkapan yang berhubungan langsung dengan mortalitas penangkapan. Suatu alat tangkap baik jenis maupun ukuran yang dipilih adalah yang mempunyai hubungan linear dengan laju tangkapan.

2.6.2 Model bio-ekonomi

Gordon 1954 diacu dalam Fauzi 2004, menyatakan bahwa sumberdaya ikan pada umumnya bersifat akses terbuka open acces. Pada perikanan yang tidak terkontrol akan terjadi economic over fishing, dimana faktor input dari perikanan telah digunakan melebihi kapasitasnya untuk memanen stok ikan. Menurut Schaefer 1975 diacu dalam Fauzi 2004, perubahan cadangan sumberdaya ikan secara alami dipengaruhi oleh pertumbuhan logistik ikan, yang secara matematis dapat dinyatakan dalam sebuah fungsi sebagai berikut : dxdt = fx = x.r 1-xk ………………………………………………......... 1 Keterangan: x = Ukuran kelimpahan biomas ikan k = Daya dukung alam r = Laju pertumbuhan instrinsik fx = Fungsi pertumbuhan biomas ikan dxdt = Laju pertumbuhan biomas Apabila sumberdaya tersebut dimanfaatkan melalui kegiatan penangkapan, maka ukuran kelimpahan akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut merupakan selisih antar laju pertumbuhan biomas dengan jumlah biomas yang ditangkap, sehingga secara hubungan fungsional, dinyatakan sebagai berikut Schaefer, 1957 diacu dalam Fauzi, 2004: dxdt = fx – h …………………………………………………….… 2 Keterangan : h = Hasil tangkapan Hasil tangkapan, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: h = q.E.x ……………………………………………………...….…. 3 Keterangan : q = Koefesien teknologi penangkapan E = Tingkat upaya penangkapan effort Pada kondisi keseimbangan, perubahan kelimpahan sama dengan nol dxdt = 0, dengan asumsi koefesien teknologi sama dengan satu q=1 maka diperoleh hubungan antara laju pertumbuhan biomas dengan hasil tangkapan. Hubungan tersebut secara matematis dinyatakan dengan menggabungkan persamaan 1 dengan persamaan 3, sehingga diperoleh persamaan baru sebagai berikut Schaefer, 1957 diacu dalam Fauzi, 2004: dxdt = fx – h = 0 h = fx q.E.x = r.x 1-xk ................................................................................ 4 sehingga hubungan antara ukuran kelimpahan stok dengan tingkat upaya dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: x = k-kr.E ........................................................................................... 5 Menurut Schaefer 1957 diacu dalam Fauzi 2004, dengan mensubsitusikan persamaan 4 ke dalam persamaan 5, maka diperoleh fungsi produksi lestari perikanan tangkap yang menggambarkan hubungan antar tingkat upaya effort dengan hasil tangkapan produksi lestarinya, sehingga secara matematis persamaannya menjadi: h = k.E – kr E 2 ................................................................................. 6 Analisis fungsi produksi lestari perikanan tangkap yang dikembangkan oleh Schaefer model Schaefer, hanya dapat menentukan tingkat pemanfaatan maksimum secara lestari berdasarkan aspek biologi, tetapi belum mampu menetapkan tingkat pemanfaatan maksimum yang lestari secara ekonomi. Untuk itu Gordon mengembangkan model Schaefer memasukkan faktor harga per satuan hasil tangkap dan biaya per satuan upaya penangkapan, maka persamaan keuntungan dari usaha pemanfaatan sumberdaya perikanan menjadi : π = TR – TC ……………………………………………………………... 7 = p.h – c.E Keterangan : π = Keuntungan pemanfaatan sumberdaya TR = Penerimaan total c = Biaya penangkapan ikan per satuan upaya p = Harga rata-rata hasil tangkapan Dalam kondisi open access, tingkat keseimbangan akan tercapai pada saat penerimaaan total TR sama dengan biaya total TC, dengan tingkat upaya =E OA Gambar 6. Menurut Gordon kondisi tersebut disebut juga sebagai “bioeconomic equiblirium of open access fishery”. Pada tingkat upaya di bawah E OA , penerimaan total lebih besar dari biaya totalnya, sehingga pelaku perikanan akan lebih banyak tertarik untuk meningkatkan upaya penangkapan ikannya. Pada tingkat upaya di atas E OA , biaya total lebih besar dari penerimaan total, sehingga mendorong pelaku perikanan untuk mengurangi upaya, dengan demikian hanya pada tingkat upaya E OA keseimbangan akan tercapai. Revenue cost Revenue cost C B Effort E MEY E MSY E 0A E MEY E 0A c = MC = AC AR MR TR = p.Y E TC A MSY MEY Effort Sumber: Fauzi, 2004. Gambar 6 Keseimbangan bio-ekonomi Gordon-Schaefer. Gambar 6 menunjukkan bahwa keuntungan maksimum akan dicapai pada tingkat upaya E mey, dimana jarak vertikal antara penerimaan total dan biaya total mencapai tingkat yang paling tinggi. Tingkat E MEY disebut sebagai maximum economic sustainable yield MEY. Apabila tingkat upaya pada keseimbangan open acces E OA dibandingkan dengan tingkat upaya pada saat MEY E MEY , ternyata tingkat upaya yang dibutuhkan pada keseimbangan open access, jauh lebih banyak dari pada tingkat upaya pada saat MEY, ini berarti bahwa pada keseimbngan open access telah terjadi penggunaan sumberdaya yang berlebihan, yang menurut Gordon disebut sebagai economic over fishing.

2.7 Aspek Sosial